Chapter 11

24 7 0
                                    

Sudah hampir sebulan, The Rose dan Onewe latihan bersama. Walapun tak setiap hari namun cukup sering dan membuat anggota Onewe mulai terbiasa melihat Agatha bersama dengan member The Rose.
Hari ini Agatha menikmati me time-nya di rumah. Orang tuanya sedang menemani kakaknya ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Agatha sendiri merasa excited dan tak sabar menyambut keponakan baru.
Tak lama terdengar suara bel rumahnya. Dahinya sedikit berkerut sambil berjalan menuju pintu. Tak mungkin orang tuanya karena mereka baru saja berangkat setengah jam yang lalu. Suara bel kembali terdengar dan membuatnya mempercepat langkahnya. "Yaaaaaa~"

Agatha sedikit terkejut saat membuka pintu dan menemukan Dylan berdiri dengan muka kusut dan rambut sedikit berantakan. "Dylan?" Ia melirik jam besar yang berdiri di salah satu sudut ruangan. Huh? Kok tumben pagi pagi kesini?, pikirnya. Ia kemudian membuka lebar pintunya, membiarkan Dylan masuk.
"Morning, sorry ganggu.." ucapnya, berjalan ke ruang keluarga.
"Nah, it's okay! Aku juga lagi santai kok!" Agatha kemudian mengambil air minum untuk Dylan sebelum akhirnya duduk di sebelah Dylan.
"Kok tumben sepi?" tanya Dylan.
"Lagi pada nganter Mbak Kayla ke rumah sakit." Dylan hanya mengangguk.
"Kok tumben jam segini ke rumah? Muka kamu juga kusut banget." Dylan menyimpan gelasnya dan menghela napasnya.

"Semalam anak-anak ngajak begadang di studio, ini juga baru pada balik. Pas sampai rumah tahunya dikunci, nggak ada orang, dan kunciku ketinggalan di studio..." Dylan menyandarkan kepalanya dan menutup matanya dengan lengan. "Aku males balik lagi ke studio jadi kesini aja." tambahnya. Agatha hanya menatapnya sambil tersenyum tipis.
"Buat event minggu depan ya?"
"Hmm.."
Tiba-tiba Dylan menjatuhkan kepalanya ke pangkuan Agatha. "Five minutes.." ucapnya sebelum sempat Agatha protes dan tak lama terdengar dengkuran halus. Agatha hanya tersenyum pasrah dan menghela napasnya. Ia meraih handphonenya yang ia simpan di meja nakas sebelahnya dan mengambil foto Dylan. Ia mengelus pelan rambut Dylan.
"You did a great job.." bisiknya.

" bisiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Agatha sedang duduk di lantai, asyik menonton, saat ia merasakan ada yang bergerak di belakangnya. Ia menoleh dan menemukan Dylan mulai bangun dari tidurnya. "Good morning~" ucapnya sambil merapikan rambut Dylan yang agak berantakan.
"Ng? Good morning.. Jam berapa sekarang?"
"Err..." Agatha menoleh. ".....around 3pm?"
"What?!" Dylan terkejut dan segera bangun, namun ia kembali terduduk saat merasakan pusing di kepalanya.
"Hey, slowly!" Agatha kemudian duduk di sebelah Dylan dan merasakan berat di bahunya.

"Kok nggak ngebangunin aku?" tanya Dylan, memejamkan matanya, berusaha menghilangkan pusingnya.
"Tadinya mau aku bangunin pas mamah pulang, tapi kata mamah nggak usah.." Agatha mengulurkan tangannya, merapikan poni Dylan. "Kamu juga tidurnya nyenyak banget, aku pindahin kepala kamu aja, kamu nggak bangun." Dylan tertawa pelan.
"Mamah pulang jam berapa?" tanyanya.
"Hmm..... jam 1an?" Mereka kembali terdiam, Dylan masih memejamkan matanya dan Agatha kembali menonton tv.

"Kamu mau langsung pulang? Nggak balik ke studio lagi kan?" tanya Agatha. Dylan mengangguk kecil.
"Mau mandi, itu juga kalau orang rumah udah pada pulang. Terus balik lagi ke studio." ucapnya dan membuat Agatha menarik sudut bibirnya ke bawah.
"Ya udah, kamu coba hubungin dulu orang rumah." Dylan mengeluarkan handphonenya dan mengetik dengan cepat. Tak lama Dylan merasakan getaran dari handphonenya. Ia membacanya cepat dan menghela napas.
"Kenapa?" tanya Agatha.
"Baru pada pulang besok.." Dylan kembali menyandarkan kepalanya pada bahu Agatha. Agatha tersenyum tipis, melirik ke arah Dylan. "Long weekend sih.."

Mereka sempat terdiam lama sebelum akhirnya Agatha bangkit dari kursi, membuat Dylan mengangkat kepalanya dan membuka matanya. Ia kemudian menarik pelan tangan Dylan.
"Makan duly yuk! Kamu juga tadi pagi nggak sarapan kan? Mamah tadi sempat masak, habis itu kamu mandi." ucap Agatha dan dibalas dengan erangan pelan dari mulut Dylan. Ada rasa enggan untuk beranjak dari sofa.
"Nanti aku temenin kamu ke studio.." Ucapan Agatha sukses membuat Dylan akhirnya menyerah dan beranjak dari sofa, berjalan mengikuti Agatha menuju ruang makan.

Long-Lost Love (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang