"Gue ke kamar mandi dulu, elo nanti telpon gue aja kalo Dylan udah naik.." ucap Agatha, begitu lagu terakhir selesai dimainkan. Raisa menjawab dengan anggukan sebelum meraih handphonenya.
Agatha menatap pantulannya di depan cermin dan menghela napasnya. Ia benar benar tak menyangka akan bertemu kembali dengan Cya dalam situasi seperti ini. Mereka berdua, tepatnya Agatha, memutuskan semua komunikasi dengan satu sama lain setelah sepakat memutuskan hubungan mereka. Agatha kembali menghela napasnya sebelum akhirnya berjalan keluar dari kamar mandi. Tepat ia membuka pintu, seseorang berjalan di depannya dan membuat hampir saja Agatha menabraknya.
"Sorr--" Ucapannya terhenti saat ia menyadari siapa yang hampir saja ditabraknya.
"That was close.." Agatha mengalihkan pandangannya, berusaha untuk tidak menatap sosok di depannya. "Oh, hello there.." ucapnya sambil tersenyum.
"How are you?" tanyanya.
"Good.." jawab Agatha tanpa menatapnya. Baru saja orang di depannya akan membuka mulut, suara dering telepon membuatnya mengurungkan niatnya. Agatha meraih handphonenya dan menjawab teleponnya.
"Ya?" Agatha sempat terdiam sebelum akhirnya kembali bersuara. "I'm on my way.." Ia mematikan teleponnya dan akhirnya menatap orang di depannya. "I have to go.."
"Ta!" panggilnya, saat Agatha membalikkan badannya. Ia menoleh dan menemukan orang tersebut menatap lembut ke arahnya. "Honestly, I missed you.." Agatha sempat terpaku sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya. 'What the hell..'
.
."Baru naik?" tanya Agatha saat kembali menuju tempat duduknya. Raisa menganggukan kepalanya. "5 menit yang lalu, lagi check sound bentar.." Agatha mengangguk dan melihat kedepan, kearah panggung. Ia tersenyum saat Dylan mengalihkan pandangannya ke lantai atas.
Dylan menganggukkan kepalanya, memberi aba-aba siap memulai setelah mereka melakukan perkenalan. Nada familiar menyapa telinga Agatha. Ia menyangga dagunya menggunakan tangannya dan menatap lurus ke panggung, tepatnya menatap Dylan yang fokus pada drumnya.
Ia kemudian terdiam saat mendengar Dylan menggantikan Sammy menyanyikan partnya. Ia tahu Dylan bisa bernyanyi, bahkan suaranya pun bagus. Namun ia tak tahu kalau Dylan juga bisa rap. Ia menatap Dylan tak percaya dan tak dapat mengalihkan pandangannya.
Raisa yang sadar bahwa Agatha tak berkutik, melirikkan matanya dan tersenyum melihat ekspresi Agatha. "You whipped.." ucapnya.
"H-Huh?" Agatha menoleh dan menatapnya bingung. Raisa menggelengkan kepalanya sambil tertawa pelan.
"Pertanyaan gue tadi siang udah kejawab" Agatha hanya mengangkat kedua bahunya, tak mengerti apa yang Raisa bicarakan dan kembali melihat ke arah panggung..
.Agatha dan Raisa berjalan menuju backstage setelah penampilan Dylan dan yang lainnya selesai. Belum sempat ia memanggil Dylan, sosok familiar berjalan menghampiri Dylan. Langkah Agatha terhenti dan membuat Raisa yang berjalan di belakangnya sedikit terkejut dan hampir menabraknya.
"Whoa! Kenapa sih, Ta, tiba tiba berhenti mendadak gitu?" protesnya. Tak mendengar jawaban Agatha, membuat Raisa penasaran dan mengalihkan pandangannya dari Agatha. "Ta..... itu....."
Agatha mengangguk pelan. "Karin.." jawabnya dengan pelan, hampir berbisik.
"Kok mereka bisa kenal?" Belum sempat Agatha menjawab pertanyaan Raisa, Dylan menoleh kearahnya dan menyadari kehadiran Agatha dan Raisa. "Ta!!" Dylan tersenyum dan memberikan isyarat untuk menghampirinya. Agatha menghela napasnya sebelum berjalan ke arah Dylan.
"Kamu kenal Agatha, Lan?" tanya Karin begitu Agatha berdiri di sebelah Dylan. Dylan kemudian merangkul bahunya dan tersenyum. "She's my precious.."
Tak hanya Karin, Agatha pun terkejut. Namun, ia berusaha menyembunyikannya dengan mencubit pelan pinggang Dylan. "Hey!" Dylan hanya tertawa sambil meringis. "Kalian berdua kenal?" tanyanya pada Agatha.
"Kenal dari Cya.."
"Lho? Kenal Cya juga?"
"Long story.." jawab Agatha, tersenyum tipis.
"You owe me" Agatha hanya menganggukkan kepalanya."Ngg.... I have to go, need to find my brother.." ucap Karin, berusaha memecah kecanggungan antara mereka bertiga.
"Oh, okay! Thanks for coming, even tho it's for your brother.." ucap Dylan sambil tertawa pelan. Karin hanya tersenyum dan melambaikan tangan, meninggalkan mereka berdua."Raisa mana?" Pertanyaan Dylan membuatnya tersadar.
"Lho? Tadi bareng kok" Agatha kemudian mengambil handphonenya, mencoba menghubungi Raisa.--Gotta go! Lagipula gue nggak mau jadi nyamuk XD see you tomorrow maybe? ;)
Ada rasa ingin segera menelpon Raisa setelah melihat pesannya, namun pada akhirnya ia hanya tertawa. Dylan hanya menatapnya bingung. "Raisa balik duluan, barusan ngechat.." "Oh...." Dylan kemudian melepaskan rangkulannya dan meraih tangan Agatha. "Yuk ketemu sama yang lain!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Long-Lost Love (✔)
Romance'Five years, huh..' . . "Eh, Ta, kemaren Dylan ke rumah, diminta Mbak Kayla jadi groomsmen.." "D-Dylan?" Adel mengangguk dan kembali memainkan handphonenya. . . "Thank you so--" ucapannya terhenti saat menyadari sosok yang kini berdiri di depannya. ...