Chapter 15

24 5 4
                                    

Dylan mematikan mesin mobilnya, keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Agatha. Agatha menatap Dylan tak percaya. "D, ini--" Dylan meraih tangannya dan menggenggamnya.
"Kita udah lama nggak kesini kan?" Agatha mengikuti Dylan tanpa bisa menjawab apapun. Dylan mengajaknya mengunjungi Sea World, salah satu tempat yang dulu selalu mereka kunjungi saat liburan tiba. Kepalanya dipenuhi oleh kenangan saat ia berjalan melewati pintu masuk.
Mereka berkeliling, menyusuri satu per satu ruangan, tertawa saat mengingat kejadian lucu yang terjadi di ruangan tersebut. Salah satunya, saat Dylan berusaha untuk meniru ikan di salah satu akuarium yang mereka lihat.

"Aku kayaknya masih simpan videonya deh.." ucap Agatha dan membuat Dylan tercengang. Agatha sempat terpikir untuk memperlihatkan videonya pada member The Rose. Seakan tahu apa yang dipikirkan Agatha, Dylan menatapnya tajam.
"Ta, jangan aneh-aneh lho ya..." ancam Dylan, membuat Agatha mengalihkan pandangannya, berusaha menutupi rasa gugupnya karena rencananya ketahuan.
"Kesana yuk, D!" Agatha menarik tangan Dylan agar mengikutinya dan berusaha mengalihkan perhatian Dylan. Dylan menggelengkan kepalanya sambil menghela napas dan tersenyum.

"Ta.."
"Hm?" Dylan menatapnya tanpa menjawab apapun, membuat langkah mereka terhenti. Agatha menoleh dan menatap Dylan.
"Kenapa?" tanyanya, bingung. Ada sesuatu yang ingin Dylan ungkapkan namun ia memilih mengurungkan niatnya. Dylan menggeleng.
"Enggak..." Ia melepas genggamannya dan merangkul pundak Agatha. "Habis ini kamu mau makan dimana?" tanya Dylan.
"Hmm......." Agatha terdiam cukup lama, berpikir. "Terserah kamu aja deh! Aku ikut kamu aja.." ucapnya, menyerah. Dylan mengusap kepalanya. "Okay..."

.
.

Dylan dan Agatha memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak di taman dekat komplek. Kaki Agatha langsung membawanya menuju salah satu ayunan yang ada di taman tersebut. Dylan hanya tersenyum melihatnya, berjalan menyusul dan kemudian mendorong ayunan tersebut.
"Terakhir kita main kesini kapan sih, D?" tanya Agatha.
"Hmm......... Kelas 5 kalau nggak salah."
"Hah?!" Dylan tertawa mendengar respon Agatha. "Selama itu?" Dylan menghentikan ayunannya dan mengetuk pelan kepala Agatha.
"Kelas 6 kan kita udah mulai les buat persiapan masuk SMP, Ta.."
"Oh iya! Lupa hehe..." Agatha terkekeh. Mereka berdua terdiam setelahnya.
"Kamu nggak ada komentar gitu, Ta?" tanya Dylan, tiba-tiba.
"Huh?" Agatha menoleh kearah Dylan. "Komentar apa?" "Perform hari ini dong!"
"Kan udah tadi, you did a great job!" Dylan berdecih dan membuat Agatha tertawa kecil.

"But seriously, what do you think?" tanya Dylan. Agatha mengerti maksud Dylan dan kemudian tersenyum.
"You did a great job, really.." ucapnya, membuat Dylan bernapas lega. Ia berjalan sedikit menjauhi ayunan dan menatap langit.
"Kok kamu kepikiran bawain lagu itu sih?" tanya Agatha. Dylan hanya mengangkat kedua bahunya. Mereka terdiam, Dylan masih menatap langit dan Agatha mengayunkan kedua kakinya.
"But I really mean it, Ta.." ucap Dylan secara tiba-tiba dan membuat Agatha menghentikan ayunan kakinya. Dylan berbalik dan menatap Agatha. "Every single word.." Agatha menatap bingung Dylan, sedikit tak mengerti apa maksud Dylan. Dylan berjalan menghampiri Agatha dan kemudian berlutut, berusaha mensejajarkan dirinya dengan Agatha, menatap langsung ke matanya.

"That I'll be and always be your soldier and I'll fight for your heart, to get your heart back.." Ucapan Dylan membuatnya terkejut. "I don't know if you already know about this or not, but...." Dylan menarik napas sebelum melanjutnya perkataannya. "....I like you, really like you.."
Agatha menutup mulutnya dan menatap Dylan tak percaya. "Not as a brother, not as a friend, but as a man.." Dylan kemudian mengalihkan pandangannya dan tertawa kecil. Ia berdiri dan mengulurkan tangannya pada Agatha. "Aku antar kamu pulang, nanti keburu dicari mamah.."

.
.

Dylan mengantarnya hingga depan pintu rumah. Tak ada satupun dari mereka yang bersuara semenjak masuk mobil. Agatha tak tahu harus berkata apa dan Dylan pun mengerti. Dylan berpikir Agatha masih terkejut dengan pengakuannya.
Ia tersenyum tipis dan mengelus kepala Agatha.
"Nggak usah dipikirin" ucapnya. "Aku nggak mau kamu malah jadi stress. Aku juga cuma pengen bilang aja kok, nggak nuntut atau maksa kamu buat ngasih jawaban ke aku malam ini atau besok.." Dylan menghela napasnya.
"Take your time as much as you need.." ucapnya dan kemudian mengecup kening Agatha. "Good night.." Dylan kembali mengusap kepala Agatha sebelum berjalan menuju mobilnya. "Good night..." bisik Agatha.

Long-Lost Love (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang