Chapter 12

28 6 2
                                    

Dylan dan Agatha berdiri di depan pintu studio yang sedikit terbuka dan sempat bingung mendengar banyak suara dari dalam studio. Agatha kemudian mendengar umpatan pelan dari Dylan.
"Huh? Kenapa?" tanyanya, menatap Dylan bingung.
"Sorry, Ta, aku lupa kalau hari ini mau pada ngumpul sama anak Onewe buat ngomongin event minggu depan." jawab Dylan, menggenggam tangan Agatha.
"O-oh.." Agatha melirik sekilas kearah studio.

"Kamu mau pulang aja?" tanya Dylan. Agatha menggelengkan kepalanya.
"Aku kan udah janji mau nemenin kamu.. Nggak apa-apa kok!" Agatha tersenyum berusaha meyakinkan Dylan. Dylan menghela napasnya sebelum menarik tangan Agatha dan membawanya masuk ke dalam studio. "Fine.."

"Sorry, I'm late!" ucap Dylan saat memasuki ruang studio dan membuat semuanya mengalihkan pandangannya kearahnya. Agatha tersenyum kecil dan menyapa mereka.
"Hi.. Aku nggak ganggu kan?" tanya Agatha.
"Nggak sih, cuma kaget aja Dylan dateng sama elo.." jawab Sammy. "Soalnya dia bilang hari ini elo nggak akan dateng."
"Gue tadi abis dari rumah dia. Kunci gue ketinggalan dan nggak ada orang di rumah." Dylan menaruh tasnya di sebelah Agatha. "Terus dia bilang mau kesini, yaudah sekalian aja.." Ia kemudian melepas jaket denimnya dan menaruhnya di atas kaki Agatha, sama seperti tempo hari.
"Tahu gitu aku nggak izinin kamu pake celana pendek.."
"Hehe... Sorry!" ucap Agatha. Dylan hanya mengelus kepalanya.

"Terus elo nggak mandi?" Pertanyaan Jeff sukses nembuatnya mendapatkan jitakan pelan di kepalanya dari Dylan. Ia kemudian duduk di sebelahnya, yang entah kebetulan duduk di sebelah Cya.
"Mandi lah! Gue tadi sekalian mandi di rumah Ata.."
"Oohh......" Jeff memberikan tatapan jahil pada Dylan dan dibalas dengan sikutan di pinggangnya.
"Jadi tadi sampai mana?"

.
.

Agatha masih mengobrol dengan Chrissya dan Kiana saat ia merasaakan seseorang memindahkan tas Dylan dan kemudian duduk di sebelahnya. Agatha menoleh dan menemukan Dylan menyandarkan kepalanya sambil memejamkan mata. Agatha mengelus lutut Dylan.
"Masih capek?" tanya Agatha.
"Hm.." Dylan memindahkan kepalanya pada bahu Agatha. Agatha hanya tersenyum tipis.

"Terus dia pakai baju siapa?" tanya Kiana, dengan suara pelan, tak ingin mengganggu Dylan.
"Baju dia yang ada di rumah." jawab Agatha sambil memperlihatkan cengiran khasnya. "Hoodie sama jaket dia udah satu rak sendiri di lemari.." Chrissya dan Kiana hanya tertawa pelan. Tak lama, mereka melihat member The Rose menghampiri mereka.

"Ta, kita mau keluar sebentar ya, cari makan sama asupan kopi. " ujar Sammy.
"Hm? Dylan butuh gue bangunin gak?" Agatha sudah bersiap membangunkan Dylan namun dicegah oleh Leo.
"Nggak usah, nggak usah! Kasian dia. Semalem dia beneran nggak tidur, kita sih nyuri-nyuri tidur sebentar.." Agatha terdiam dan menatap Dylan yang sudah lama terlelap.
"Elo mau nitip?" tanya Sammy.
"Hmm..... Hot Americano extra shot sama makan apa aja deh buat Dylan."
"Elo enggak?"
"Hot Dark Mocha deh boleh! Sorry yah ngerepotin.." ucap Agatha.
"Nah! It's okay!"
"Kalau dia aneh-aneh, patahin aja salah satu stik drumnya!" ujar Jeff sebelum keluar dari studio dan membuat Agatha tertawa pelan.

Baru saja Agatha ingin mengambil handphonenya, ia menyadari seseorang berjalan menghampirinya. "Hi.." Ia kemudian duduk di sebelah Agatha.
"Hai, H.."
"Lama nggak ngobrol sama kamu.." Agatha hanya tersenyum tipis.
"One year, right?"
"One and half.." ralat Agatha. Harry menganggukan kepalanya. Mereka berdua sempat terdiam cukup lama sebelum akhirnya Harry sadar akan genggaman Dylan pada tangan Agatha.
"Are you happy?"
"Huh?"
"Are you happy?" tanya Harry. "With him?" Agatha akhirnya mengerti pertanyaan Agatha.
"Like I've never been, I guess?" Harry tersenyum tipis.
"Aku kaget ternyata kamu kenal sama anak-anak The Rose."

"Ah... Aku juga baru kenal beberapa bulan ini kok, itu juga dikenalin sama Dylan."
"You're really close with him, huh?" Agatha tertawa pelan.
"Aku sama Dylan udah kenal dari kecil, satu TK, satu SD, sayangnya beda SMP aja, cuma masih sering bareng...." Agatha menarik napas sejenak. "And then, dia pindah ke luar negeri pas mau masuk SMA. Baru ketemu lagu pas nikahan kakak.." Agatha tersenyum, mengingat pertemuannya kembali dengan Dylan.

"Look...." Harry membenarkan posisi duduknya. "I'm sorry, we're sorry for what happened before. Kita sendiri udah coba berkali-kali tapi you already know how stupid he is.." ucapnya, melirik Cya yang masih berkutat dengan bassnya. Agatha menghela napasnya.
"It wasn't your fault or other members'. It was his. Kamu nggak perlu minta maaf.." ucap Agatha. Harry berniat mengucapkan sesuatu namun terhenti saat melihat member Onewe masuk ke dalam studio.
"He misses you sometimes.." bisiknya sebelum beranjak dan kembali bergabung dengan yang lain.

.
.

Agatha tengah memainkan handphonenya saat mendengar member The Rose beserta Chrissya dan Kiana memasuki studio. "Sorry ya agak lama! Lupa kalau long weekend jadi tempatnya lumayan agak penuh." ucap Chrissya. Agatha tersenyum.
"It's fine! Orangnya juga masih tidur." ucap Agatha sambil tertawa pelan. "Makasih ya!" Agatha meraih paper bag dari tangan Chrissya.
"Dylan suruh makan dulu, Ta. Tadi gue sama yang lain udah duluan sambil nunggu antrian kopi." ucap Sammy. Agatha mengangguk dan membangunkan Dylan.

"D...." Dylan perlahan membuka matanya. "Makan dulu yuk! Habis itu kamu baru gabung lagi sama anak-anak.." ucap Agatha sambil mengeluarkan Americano milik Dylan. Dylan menegakkan badannya dan menerima Americano serta paper bag berisi kentang dan burger dari tangan Agatha. Dylan mulai mengigit burgernya hingga akhirnya sadar Agatha hanya meminum kopinya.
"Makan kamu mana?" tanya Dylan.
"Hm? I'm fine! Aku belum terlalu lapar, kamu duluan aja yang makan." jawab Agatha. Ia kembali meminum kopinya dan terhenti saat melihat sepotong kentang di depannya. Ia menatap Dylan dengan tatapan bingung.
"Makan." Agatha masih terdiam. "Kamu juga belum makan apa-apa lagi kan semenjak kita sampai di studio? Kamu makan kentangnya, aku burger juga cukup." Ucapan Dylan membuatnya menghela napas dan menerima suapan kentang dari Dylan.

"Habis makan kita pulang ya.." ucap Dylan.
"Lho? Kan kamu sama anak-anak belum selesai."
"Kalau kamu nungguin aku sampai selesai mau jam berapa pulangnya, hm?" Dylan mengetuk pelan kepala Agatha. "Aku gampang, habis nganterin kamu kan bisa balik lagi kesini. Lagipula ini udah malam, nanti aku ditanya macem-macem lagi sama mamah.." Agatha tertawa dan akhirnya setuju dengan usulan Dylan.

Long-Lost Love (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang