Bagian 1

3.6K 87 13
                                    

Hari demi hari selalu Nara lewati dengan senyuman yang selalu tergambar di wajahnya.

Seperti saat ini, ketika dirinya bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit terbesar di kota itu. Dia juga selalu bersikap ramah kepada semua pasien dan juga petugas rumah sakit.

Karena hal itu, banyak yang menyukainya karena sikapnya yang hangat dan ramah.

Tepat hari ini, Nara sedang tidak ada pasien sehingga dia memutuskan untuk berjalan-jalan di taman, hanya sekadar untuk mencari udara segar.

Akan tetapi ketika di tengah perjalanan, dia melihat sekelompok gengster tengah menghadang wanita tua.

Awalnya ia enggak untuk menolongnya tapi rasa kasihan juga terus menerpanya. Akhirnya, ia pun memberanikan diri dan langsung menghampirinya.

" Hei! Apa yang kalian lakukan ? " sambil memegangi wanita tua itu

" Wow....coba lihat siapa yang datang??? Seorang dokter??? Cantik juga. "

" Apa kau bilang! Beraninya ! " sambil berusaha melawan namun sayang orang yang berusaha ia lawan dengan sigap menodongkan sebuah pisau ke arahnya.

Sontak itu membuat Nara terdiam, sedangkan wanita tua yang berada di belakangnya juga sama kagetnya.

Namun meskipun ia diam, dirinya masih terus berpikir untuk bisa melawan preman yang ada di depannya.

Hingga akhirnya ia mendapat sebuah ide, lalu tanpa berpikir panjang lagi. Nara langsung menendang bagian bawah si preman itu.

" Bagaimana ? Enak tidak ??? Hmmm ?? " jawabnya sambil tersenyum

"K....kau....ke.... keterlaluan sekali....a...awas kau ! "
" Memangnya aku takut padamu HAH ! ".
" Kau benar-benar. "sambil berusaha bangun namun gagal
" Apa? Kau mau bangun? AYO COBA BANGUN ! "

Preman itu berusaha bangun tapi hasilnya nihil. Sedangkan Nara, ia hanya memandangnya dengan tatapan remeh.

Sementara preman yang lainnya hanya terdiam tanpa menolong temannya yang sedang kesakitan.
" Hei, kenapa kalian diam ? Cepat tolong teman mu ini, sebelum aku menghajarnya lagi. CEPAT !!! "

Preman preman itu langsung ketakutan dan dengan cepat ia langsung menolong temannya yang sudah tergeletak di tahan sambil menahan sakit.

" Dasar payah ! "
" Apa kau bilang ? Bisa ulangi ? "
" DASAR PAYAH !!! "
" KAU BENAR BENAR........Aduhhh "

Rasanya ingin sekali ia membalas dokter itu, tapi rasa sakitnya membuat nya harus mengurungkan niatnya.

" Kau ingin membalas ku ? Ayo ".

Baru ia ingin melangkah tapi langkahnya terhenti
" Alvin....udahlahhh. Lo percuma aja mau melawan dia, nantinya juga kita yang kalah, "ucap salah satu temannya

" Okkk....kali ini gue akan biarin Lo pergi, tapi liat aja nanti. Pasti akan gue bales."
" Gue ga takut." sambil menjulurkan lidahnya.

Kemudian, Alvin dan sekumpulan teman gengsternya langsung pergi meninggalkan Nara dan wanita tua tersebut.

Setelah mereka benar-benar hilang dari pandangan Nara, ia langsung menghampiri wanita tua itu.

" Nenek gapapa ? "

" Nenek baik baik aja kok, terimakasih ya sudah mau menolong nenek. Sekali lagi terimakasih." sambil berlalu pergi

Setelah nenek itu pergi, Nara langsung bergegas kembali ke rumah sakit, tempat nya bekerja. Namun, ketika baru beberapa langkah, ia menemukan sebuah dompet yang sepertinya terjatuh.

" Dompet siapa ini ? " sambil membukanya

Ketika dibuka, ternyata itu adalah milik dari preman tersebut.

" Benar benar ceroboh sekali orang itu. "sambil mengotak Atik isi dompet tersebut.

Disaat sedang membuka buka isi dompet, Nara menemukan sebuah kartu nama yang tertulis nama 'Alvin'

" Jadi orang payah itu punya nama juga. "

Tapi disaat sedang asyik asyiknya mengotak Atik dompet Alvin, tiba-tiba handphone Nara bergetar.

Drttt...Drtt...
Pesan masuk :

" Nara cepat pulang, ada yang ingin mama bicarakan. PENTING !! "

" ( Ada apa memangnya? Apa aku melakukan sesuatu yang salah ) ? " tanya nya dalam hati

Nara menjadi penasaran tentang apa yang akan ibunya bicarakan ????

* Vote and Comment Guysss *

My Husband is GengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang