Part 11

1.1K 30 1
                                    

Sesampainya di rumah sakit, nara langsung masuk ke ruangannya dan matanya melihat ada sebuah boneka teddy bear putih di meja kerjanya.

Ia bingung siapa yang menaruhnya disini namun di lain sisi, hatinya menjadi sedikit senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia bingung siapa yang menaruhnya disini namun di lain sisi, hatinya menjadi sedikit senang. Tapi rasa penasarannya semakin menjadi-jadi sebab, jarang sekali ada yang memberikannya barang-barang seperti ini selain arion kekasihnya.

Tunggu.....apa mungkin ini pemberiannya?? Tapi mana mungkin, arion adalah tipe lelaki yang jarang memberikannya boneka, lalu ini dari siapa?? Alvin?? Mustahil sekali.

Entahlah, nara tidak peduli. Tapi ia tetap berterimakasih karena suasana hatinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Belum selesai dengan Teddy bear, kini tepat di depannya ada kalung kupu kupu yang menggantung

Belum selesai dengan Teddy bear, kini tepat di depannya ada kalung kupu kupu yang menggantung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara terkejut dan langsung melihat siapa yang ada di belakangnya. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya hingga tanpa sadar, dirinya memeluk orang yang tak lain adalah kekasihnya sendiri. Arion, namanya. Ia membiarkan gadis itu memeluknya hingga akhirnya pelukan itu terlepas.

" Hai ". sapa arion dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya saat menyapa kekasihnya

" Kaget tau. Menyebalkan ".

" Meskipun menyebalkan tapi kamu mau jadi pacar ku tu buktinya ". balas arion dengan sedikit tertawa

" Ishhhh kau ini ".

Arion hanya tertawa, dan sepertinya membuat nara kesal menjadi salah satu hobinya bahkan saat belum berpacaran, entah mengapa melihat ekspresi kekasihnya itu membuatnya gemas. Namun tawa nya luntur saat melihat ada yang aneh pada nara

" Ok ok aku minta maaf......tapi itu pipi mu kenapa merah ?? Seperti......bekas pukulan, nara ada apa? Jelasin sama aku ".

" Be.....bekas pukulan ?? Kamu ngomong apa si, bukan kok. I...ini tu cuma tadi aku pakai pewarna pipi make upnya ketebelan, jadinya gini ".

" Aku harap kamu ga bohong ".

" Rion.....masa kamu ga percaya sama aku.....lagipula, siapa yang mau pukul aku.....orang tua ku?? Memangnya aku pernah berbuat sesuatu yang kelewat batas ?? Kamu tau sendiri kan, gimana sikap aku ke mereka dan sebaliknya setiap kamu ke rumah ku. Jadi mana mungkin. Udah deh....ini itu gapapa kok. Jangan terlalu khawatir ".

Nara terpaksa berbohong, karena tidak mungkin ia bilang kalau ini ulah alvin suaminya. Ia rasa ini belum saatnya untuk menjelaskan semuanya.

" Ya....tapi it- ".

" Rion, kamu masih ga percaya ?? Yaudah kalau gitu aku marah ". ucap nara sambil memasang muka juteknya

Lelaki yang ada dihadapannya langsung diam begitu mendengar ucapan kekasihnya dan mulai membujuknya agar tidak marah lagi.

" Kok marah ?? Aku kan cuma mau pastiin keadaan kamu aja. Aku ga mau kamu kenapa-napa ".

Namun sayangnya kata kata nya tak berhasil membuat gadis itu mau memaafkan nya. Akhirnya ia mulai berpikir, apakah rencana yang ada di kepalanya bisa berhasil ???

" Masih marah ya ??? Yaudah deh, kalau gitu ikut sama aku yukk, ada sesuatu yang mau aku tunjukin ".

Arion menggandeng tangan nara, keluar ruangannya dan menuju ke luar rumah sakit untuk segera ke mobilnya.

Sesampainya di mobil, keduanya sama sama terdiam hingga akhirnya mereka sampai di sebuah rumah singgah.

" Ayo turun ". 

Mereka berdua keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke rumah itu, tapi saat sampai di pintu langkah kaki nara terhenti karena ia merasa asing di tempat itu. Sementara sang kekasih kini terlihat sedang tertawa bersama dengan anak-anak rumah singgah.

Nara yang melihatnya juga ingin ikut bergabung, tapi ia bingung harus bagaimana.

" Hei....kenapa diam disitu ?? Ayo masuk aja, gausah malu ".  Gadis itu masih tetap diam meskipun kekasihnya telah menegurnya.

Arion pun gemas dan akhirnya menggenggam tangan nara untuk masuk dan memperkenalkannya kepada anak-anak.

" Adik-adik.......sekarang paman beruang ingin ngenalin seseorang sama kalian ".

' Paman beruang ' ??? sebutan macam apa itu?? ' ucap Nara dalam hati

" Siapa paman ?? " Tanya seorang anak kecil perempuan berumur 6 tahun

Arion hanya menunjuk ke arah Nara dengan jari telunjuknya, dan langsung membuat sekelompok anak-anak itu mengelilinya.

" Kakak cantik ini siapanya paman beruang ?? " tanya anak kecil perempuan itu

Nara bingung harus menjawab apa, padahal ia sudah tau jawabannya namun entah mengapa untuk mengatakannya saja ia malu

" Dia pacarnya paman beruang ". jawab arion yang seketika membuat nara melihat kearahnya sambil membulatkan matanya.

Sungguh rasanya nara ingin sekali pingsan saat ini juga, ia sangat malu ketika Arion mengungkapkan nya seolah itu adalah hal yang biasa baginya, namun tidak bagi dirinya.

Setiap mendengar kata yang bermakna ' kekasih ' pipi nya akan bersemu merah.

Padahal sudah 3 tahun mereka menjalin hubungan tapi kebiasaan Nara masih tidak berubah setiap mendengar nya .

My Husband is GengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang