Part 21

269 19 0
                                    

Setelah pertanyaan itu keduanya saling diam, hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Bahkan saat di mobil pun ketika Alvin tengah mengantar Nara berkerja, sehabis dari rumah singgah itu masih belum ada yang berani memulai pembicaraan.

                                                                                           ********
Sesampainya di rumah sakit, Nara langsung turun dari mobil namun tangannya tiba-tiba saja ditahan saat ingin membuka pintu. Ia menoleh seolah bertanya ada apa.

" Jangan dipikirkan pertanyaan yang tadi ... anggap aku tak pernah bicara seperti itu, " jelasnya

Lagi-lagi yang diajak bicara hanya diam, dan itu membuat Alvin menghela napas sekaligus merasa bersalah karena ia merasa bodoh dan bingung. Kenapa justru pertanyaan itu yang keluar dari mulut ?
                                                                                          ********

Ketika dirasa sudah tak ada lagi yang dikatakan, Nara mencoba melepaskan tangan Alvin, namun lelaki itu semakin kuat menahan tangannya

" Semangat kerjanya. Nanti aku jemput, " ucap Alvin sambil mencoba tersenyum meskipun istrinya tidak merespon apapun dan memilih langsung keluar dari mobil, sebab jam praktiknya sebenarnya sudah dimulai beberapa menit lalu.

Jika dibilang sedih mungkin itu yang dirasakannya sekarang, tapi ia akan berusaha untuk membuat Nara kembali tersenyum lagi. Alvin berpikir sejenak tentang apia yang disukai sang istri, hingga akhirnya timbul ide yang menurutnya cocok. Setelahnya ia langsung melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit untuk menuju ke suatu tempat. 

Akan tetapi sepertinya Alvin tidak menyadari jika dari awal mereka tiba di rumah sakit, ada seseorang yang memperhatikan dari jauh dengan berpakaian serba hitam serta memakai masker yang menutupi setengah wajahnya sehingga hanya matanya yang terlihat dan juga topi  hitam. 

Orang itu menatap tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya, perempuan yang selama ini dicintainya dan ingin segera ditemui selama ini telah membohonginya. Tapi dirinya mencoba mengesampingkan itu sebab tujuan utamanya adalah menemuinya meski harus menunggu waktu yang tepat.

                                                                                                   ********

Sementara Nara yang kini sudah berada di ruang praktiknya justru terdiam beberapa saat. Itu semua karena buket bunga yang entah dari siapa tiba-tiba berada di ruangannya.

Ia sudah bertanya ke beberapa perawat tetapi tidak ada yang tahu. Meskipun begitu, di buket bunga itu terdapat sebuah lipatan kertas yang bertuliskan huruf " A " . Apa suaminya yang memberikan ini ? Mungkin saja

Ia tak terlalu memikirkannya, sebab ada hal yang lebih penting untuk dikerjakan. Nara mulai memeriksa satu per satu pasiennya yang sudah terlihat mulai banyak, bahkan untuk sekedar makan siang pun tak sempat.

Hingga akhirnya malam tiba dan barulah pekerjaannya selesai. Nara merapikan ruangannta setelah itu, ia langsung keluar dari ruangan praktiknya sambil membawa buket bunga.

Namun saat sampai di depan pintu masuk rumah sakit, sebuah mobil sudah terparkir tepat didepannya. Tetapi Nara tidak sadar jika itu adalah mobil Alvin, karena terlihat sangat berbeda tidak seperti mobil yang biasa digunakan. Alhasil, perempuan itu melihat sekeliling mencari Alvin, sebab sudah berjanji akan menjemputnya.

Sementara yang dicari juga sedang menatap Nara dari balik kaca mobil dengan pertanyaan yang yang timbul dalam benaknya

" Apa ia menunggu orang lain ? Padahal sudah jelas kalau aku sudah tiba " . gumamnya dalam hati

Mulai merasa kesal, akhirnya Alvin menurunkan sedikit kaca mobilnya kemudian memanggil istrinya

" Nara, ayo pulang, " ajaknya sambil menatap lurus ke depan

Mendengar suara Alvin, membuatnya terkejut. Tapi ia yang tak langsung masuk ke dalam mobil, melainkan membungkukan badannya untuk melihat bahwa dirinya tidak salah dengar kalau itu benar-benar Alvin.

Matanya seketika membulat melihat Alvin yang memakai jas, kemeja, dasi, serta sepatu yang terlihat seperti pekerja kantoran. Pasalnya ini baru pertama kalinya ia melihat suaminya berpenampilan tidak biasa.

Lantas Nara segera masuk ke dalam mobil dan menatap tajam ke arah Alvin dengan berbagai macam pertanyaan yang sudah siap ia lontarkan.

" Jawab aku ... kamu pasti habis mencuri barang-barang ini kan ? Ayo mengaku ! " tegasnya

Alvin hanya menghela napas pasrah, lalu menoleh ke arah istrinya sambil tersenyum

" Ini semua punyaku Ra ... ayah yang membelikannya semenjak aku resmi bekerja di kantornya dulu. Tapi aku menolak dan memilih ingin menjalani hidup dengan keputusanku sendiri, tetapi pada akhirnya justru aku ...." ucap Alvin yang justru membuat Nara terdiam, namun tetap saja ia merasa dibohongi karena tak tahu menahu

" Maaf karena tidak memberitahumu. " terdengar nada penyesalan setelah Alvin mengucapkannya  dan membuat Nara menjadi merasa bersalah karena berpikir yang tidak-tidak terhadap suaminya sendiri.

" Maaf, " cicitnya pelan sambil menunduk, tak berani menatap lelaki yang ada dihadapannya.

Namun Alvin justru mengusap kepala istrinya lembut sambil tersenyum dan itu kembali membuat Nara kembali menatap ke arahnya dengan ekspresi bingung. 

" Sudah jangan dibahas lagi. Lebih baik kalau kita pergi sekarang, " ucap Alvin

" Kemana ? " tanya Nara, namun lelaki itu hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaannya, hingga akhirnya Alvin mulai melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit.

Tetapi sepertinya mereka tidak sadar jika ada mobil lain yang mengikutinya dari belakang.

My Husband is GengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang