Part 8

1K 32 0
                                    

Ia mencoba agar tidak menangis, meskipun sulit. Nara mencari cara agar bisa memperbaiki suasana hatinya, mungkin dengan pergi keluar sambil melihat sekeliling bisa membuatnya lebih baik.

Akhirnya ia pun menuju kamarnya untuk mengganti baju dan, menggunakan make up tipis untuk menutupi warna merah di pipinya.

Setelah semua selesai, Nara langsung membuka pintu rumah dan berjalan santai sambil menghirup udara segar.

Mungkin dengan cara inilah ia bisa lupa dengan kejadian tadi. Nara terus berjalan tak tentu arah hingga ia sampai di depan toko yang menjual berbagai macam perhiasan.

Ia pun masuk dan langsung disambut dengan berbagai aksesoris lucu-lucu bermotif kupu-kupu. Mulai dari kalung kupu kupu hingga gantungan nya.

Tapi entah mengapa ia justru merasa sedih melihatnya, apa mungkin teringat akan kekasihnya yang dulu selalu memberinya barang barang serba kupu kupu??

Tidak! Ia tak boleh seperti ini. Ia harus sadar posisinya sekarang, bagaimana bisa seorang wanita yang sudah menikah masih bisa memikirkan laki laki lain.

Akhirnya daripada rasa sedihnya semakin bertambah, Nara keluar dari toko itu dan kembali ke rumah. Tapi saat dipertengahan jalan, ia melihat seseorang yang tidak asing baginya.

Arion???

Lelaki itu sedang berdiri di bawah halte bus sambil memainkan hpnya. Ingin sekali nara menghampiri nya kemudian pergi bersama meskipun hanya berkeliling.

Namun hatinya menolak, hingga ia memutuskan untuk pulang dan melewatkan kesempatan emas itu.

Sesampainya di rumah, Nara langsung masuk ke kamar dan menangis untuk meluapkan kesedihan nya.

Bukankah sungguh menyedihkan hidupnya sekarang?? Menikah dengan gengster dan tetap mempertahankan hubungannya dengan kekasih nya yang jelas jelas sudah pasti salah karena statusnya yang sudah menikah.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, ia hanya bisa pasrah dan berharap bahwa suatu saat nanti akan  ada saatnya ia bisa merasakan yang namanya bahagia.

                                 *****
Tak terasa malam tiba, Nara sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan makan malam untuk dirinya dan Alvin.

Alvin??

Ia baru ingat kalau lelaki itu belum kembali sejak tadi pagi, entah apa yang dilakukannya. Nara sama sekali tak perduli, mau pulang atau tidak itu bukan urusan nya.

Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukan pintu, yang membuat nara menghentikan kegiatannya.

Tok....Tok....Tok....

Ia membukanya dan ternyata itu adalah Alvin. Setelahnya nara kembali menuju dapur tapi langkahnya terhenti ketika melihat lelaki itu hanya diam mematung. Ia pun mencoba mendekatinya

" Mau masuk atau tidak ? ".

Alvin masih diam hingga tiba tiba pingsan dan nara menangkapnya hingga posisi mereka seperti sedang berpelukan. Kemudian dengan cepat ia membawa alvin ke kamar untuk beristirahat, sesampainya nara langsung merebahkan lelaki itu di kasur.

Setelah itu ia memegang kening alvin untuk mengecek suhu tubuhnya.

Normal. Lalu kenapa bisa pingsan??? Apa mungkin cuma pura-pura ?? Jujur, nara kebingungan dengan sikap alvin yang akhir-akhir ini sering sekali pingsan, jika yang pertama karena mabuk lalu ini ???

Vote and comment ya :)))

My Husband is GengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang