Bagian 5

1.2K 35 2
                                    

Setelah kejadian kemarin malam, keduanya tidak saling bicara. Terutama nara, rasa sakit di pipinya masih sedikit sakit. Padahal dia seorang dokter tapi untuk menyembuhkan nyeri seperti ini saja tidak bisa.

Sementara alvin, hanya acuh kepada perempuan yang sedari tadi terus menatap cermin sambil mengoles krim di pipinya supaya rasa sakitnya sedikit menghilang.

" Aw! "

Laki laki itu pun langsung menghampiri nya setelah mendengarnya meringis sakit.

" Kau baik baik saja ? "

Nara hanya diam sambil berlalu pergi dan menuju ke dapur untuk memasak.

" Hei! Apa kau tuli?? Aku bertanya padamu ! ". teriaknya sambil mengikuti istri nya itu.

" Nara! Apa kau tidak dengar!! Aku bertanya apa kau baik baik saja tadi !

" Ku rasa kau sudah tahu, jadi untuk apa ku jelaskan ".

Alvin mengerti arah pembicaraan istrinya itu, memang kemarin tamparan yang ia layangkan terdengar cukup keras, tapi baginya perempuan itu pantas  untuk mendapatkannya.

" Itu kan cuma hal kecil, tidak mungkin efeknya sampai membuat pipimu merah seperti itu ".

Mendengar penjelasan suaminya, Nara langsung menghentikan kegiatan memasak nya.

" Bisa tidak kau pergi saja ???  Aku malas melihat mu disini " .

" Kau mengusir ku?? Ok aku pergi ".

Nara bernafas lega setelah melihat laki laki itu benar benar pergi, karena dengan begitu ia bisa bebas di rumah seorang diri dan jauh dari gangguan.

Kemudian ia pun melanjutkan kegiatan memasaknya namun suara telfon yang ada di ruang tamu berbunyi.

Kriinggg.....

Nara berharap kalau itu bukan dari orang tuanya, karena dia tidak mungkin menceritakan semuanya, dan dengan perasaan cemas ia pun mengangkat telfon.

" Halo, bisa bicara dengan Nara ??"

Suara ini.......bagaimana mungkin???

My Husband is GengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang