Part 18

499 24 3
                                    

Tak terasa malam pun tiba, nara berinisiatif untuk pulang sebentar dan akan kembali lagi.

" Aku pulang dulu ya ". ucapnya

" Tapi kau akan kembali kan?? Aku tidak mau ditinggal sendirian ".

" Iya ".

Ia pun langsung keluar ruangan dan menuju tempat parkir mobilnya. Namun ketika melewati taman rumah sakit. Dirinya melihat rion sedang duduk di bangku sendirian. Ingin rasanya menghampiri namun ia takut jika menangis lagi. Akhirnya ia pun memilih untuk melewatinya begitu saja, akan tetapi langkahnya terhenti ketika seseorang memanggil namanya.

" Dokter Nara ! ".

Suara yang sangat dikenalinya memanggil namanya dan mau tak mau ia berbalik. Terlihat Rion berjalan menuju ke arahnya.

" Dokter mau kemana ? ".

" Pulang ".jawabnya singkat

" Lalu bagaimana dengan pacar dokter ? ".

Satu kata yang langsung membuatnya diam. Pacar ?? Bukan kah itu adalah dirinya sendiri ?? Ahhh....tapi dulu, sekarang sudah bukan

" Ehmm......aku pergi ya ".

Merasa tidak mendapat jawaban, Rion pun menahan lengan nara

" Dokter belum menjawab pertanyaan ku ".

" Pertanyaan apa? Soal pacar ku?? Apa aku punya ?? Katakan ! Bahkan aku sudah dilupakan olehnya tepat saat ia membuka matanya ! Lalu siapa yang harus aku panggil dengan sebutan itu ! Hikss.....hikss....sangat menyedihkan ya......hikss ".

Secara tak sadar ia meluapkan semuanya kepada Rion meskipun lelaki itu hanya diam, tapi ia paham bagaimana perasaan dokter yang kini sedang menangis di hadapannya. Bagaimana bisa kekasihnya itu melupakannya?? Sungguh keterlaluan.

" Ini untuk dokter " rion menyerahkan sapu tangan yang ia keluarkan dari baju pasiennya yang kebetulan terdapat dua kantung di bagian bawah.

Nara menerima sapu tangan itu dan langsung menghapus air matanya. Ia harus kuat mulai sekarang meskipun sulit tapi dirinya akan berusaha.

" Terimakasih " sambil menyerahkan kembali sapu tangan kepada rion tapi lelaki itu justru menolak

" Itu untuk dokter, jadi kalau dokter menangis. Dokter bisa memakainya ".

Hanya sapu tangan, tapi entah kenapa itu terlihat seperti berharga terutama disaat semuanya sudah berubah.

" Ok....oh iya kalau begitu aku pergi dulu ya ".

Ia meninggalkan rion dan berjalan menuju mobilnya namun langkahnya terhenti untuk berbalik sekedar melambaikan tangan kepada lelaki yang dulu mengisi hatinya. Senyum terbit dari muka nara meskipun masih ada rasa sedih yang menyelinap, lalu rion juga membalas senyumnya yang mungkin sekarang senyum itu bukan untuknya.

***********

Setelah satu jam kini nara sudah tiba di rumahnya. Ia langsung masuk ke dalam rumah itu dan berjalan menuju kamar nya untuk mengambil beberapa maju yang akan dibawanya, sebab mulai sekarang dirinya akan menginap di rumah sakit untuk merawat Alvin. Disaat semuanya sudah selesai, matanya menangkap sebuah kalung kupu-kupu yang terletak di atas meja riasnya.

Tidak. Cukup sudah dirinya menangis setiap mengingat rion termasuk kalung itu. Dengan kupu-kupu yang terukir cantik membuatnya tersenyum. Namun tiba-tiba ia teringat sesuatu......haruskah ???

Ia pun akhirnya membawa benda itu dan langsung berjalan keluar rumah menuju mobilnya untuk cepat sampai ke rumah sakit

*********

My Husband is GengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang