Part 16

801 26 5
                                    

Keesokan paginya, saat sinar matahari sudah mulai menyelinap memasuki kamarnya, mata perempuan itu sedikit demi sedikit terbangun.

" Eunghhh.....jam berapa sekarang ".

Nara yang masih mengantuk mencoba mengambil jam alarm yang ada di atas meja kecil tepat di samping tempat tidurnya. Seketika itu juga matanya membulat, karena jam menunjukkan pukul 06.30 sedangkan dia sudah harus masuk kerja pukul 07.00. 

Ia pun langsung melesat masuk ke kamar mandi dan setelah selesai, dirinya langsung memakai baju dan tak lupa membawa jas dokter kesayangannya. Namun saat sudah selesai, ia mulai berpikir bagaimana caranya bisa sampai ke rumah sakit dalam waktu cepat?? Bus?? Sedangkan untuk menunggu nya bisa memakan waktu 45 menit, tapi sepertinya ia tidak punya pilihan lain selain itu.

Akhirnya ia pun langsung membuka pintu rumah untuk mengenakan sepatunya dan membuka gerbang rumah, tapi saat itu gerakannya terhenti ketika melihat sebuah mobil berwarna putih terparkir tepat di depan rumahnya, apa mungkin???

"Hai ". 

Nara mematung ketika seorang pria muncul dari dalam mobil, yang tak lain adalah kekasihnya sendiri. Tapi bagaimana bisa Rion tahu alamat rumahnya??

" H..Hai....ehmm kamu tahu alamat rumah ku dari siapa? ".

" Dari mama kamu "

" APA?!!" .

" Memangnya kenapa? Kok kamu sampai kaget begitu ? ". 

" Eng...enggak ada apa-apa,cuma aneh aja kamu tiba tiba jemput aku ".

Rion hanya mengangguk meskipun sebenarnya ada hal yang pasti disembunyikan oleh Nara, tapi ia tidak ingin bertanya lebih.

" Yaudah ayo berangkat ". 

Nara hanya patuh terhadap apa yang Rion katakan karena kini yang ada di dalam isi kepalanya adalah, apakah mama nya memberitahu kepadanya bahwa dirinya sudah menikah dengan orang lain atau mamanya hanya sekedar memberikan alamat rumah.

                                                                                 ******

Selama perjalanan nara masih diam, berbeda dengan kekasihnya yang sesekali melihat ke arahnya sambil tersenyum. 

Merasa diperhatikan, membuat nara mau tak mau menatap rion yang kini juga tersenyum ke arahnya hingga membuatnya bingung 

" K.....Kenapa? Ada yang aneh ya? ".

Rion tidak menjawab tetapi justru tersenyum sambil sesekali memperhatikan jalan. Namun tiba-tiba saja mobilnya dihadang oleh beberapa geng motor yang terdiri dari 6 orang, yang membuatnya rem mendadak hingga badannya sedikit terdorong ke depan. 

Hingga akhirnya rion merasa bahwa masalah ini harus cepat diselesaikan, ia pun memberanikan diri keluar dari mobil namun lengannya di tahan oleh nara 

" Ra, kamu tetap di dalam ya. Aku mau keluar dulu ". Nara menggeleng kuat takut terjadi sesuatu dengan kekasihnya

" Tenang aja.....jangan takut " sambil melepas genggaman kekasihnya dan keluar dari mobil.

Nara hanya bisa pasrah dan mengamati dari dalam mobil. Ia melihat beberapa kali kekasihnya dan preman preman itu beradu mulut, hingga tiba tiba dari salah satu mereka memukul rion hingga tersungkur. Kejadian itu berlangsung bertubi-tubi sampai akhirnya ia tak melihat kekasihnya berdiri lagi. 

Akhirnya nara memberanikan diri keluar dan betapa terkejutnya saat melihat kekasihnya tak sadarkan diri dengan mengeluarkan darah dimana-mana. Ia pun mendekat dan memeluk kekasihnya yang sudah tak berdaya itu dan tak perduli dengan darah yang keluar.

My Husband is GengsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang