Chapter 10 : Aku akan menikahimu

10.2K 488 6
                                    

Mendengar kata-kata lembut Angga , Bella yang masih di dalam pelukan Angga sedikit gemetar dan mengangkat kepalanya, menatap mata Angga, dia dengan keras kepala bertanya “Jadi, apakah kamu mau menikah denganku?” 

Melihat mata Bella yang masih basah oleh air mata, Angga bisa merasakan kebencian, keengganan, rasa sakit dan kesedihan yang dirasakan gadis ini, apa sebenarnya yang di alami gadis ini sehingga dia dengan keras kepala memintanya untuk menikahinya? 

Dia jelas-jelas tidak memiliki kesan baik terhadap dirinya, apakah itu hanya karena kejadian semalam? Atau karena wanita ini tidak memiliki seorang pun teman yang bisa dia percaya dan andalkan? 

“Nona Bella, saya sudah mengatakannya dengan jelas, saya tidak akan mempermainkan pernikahan saya” jawab Angga dengan nada yang sedikit lembut. 

Mendengar balasan Angga, Bella berhenti bertanya. Dia tidak lagi memukuli Angga dan segera berjuang bebas dari pelukan Angga. 

“Lepaskan aku!” kata Bella dengan dingin. 

Melihat Bella yang berjuang bebas dari pelukannya, Angga dengan enggan melepas wanita cantik ini. 

Bella yang telah bebas dari pelukan Angga berjalan dengan perlahan menuju jendela dengan mata kosong. 

Melihat tindakan bella yang seperti ingin bunuh diri dengan melompat dari jendela, Angga dengan sungguh-sungguh berkata “Nona Bella, tolong pikirkan semuanya dengan tenang dan tidak perlu mencoba untuk bunuh diri hanya karena saya tidak bersedia menikahimu....” 

Bella seperti tidak mendengar apa pun dan terus berjalan dengan perlahan mendekati jendela. 

Angga ragu sejenak dan berpikir apakah wanita ini benar-benar akan bunuh diri atau hanya sekedar mengancamnya? 

Namun melihat tindakan Bella selanjutnya, Angga segera menyadari bahwa wanita ini benar-benar berniat untuk bunuh diri. 

Bella berdiri di depan jendela dan membuka jendela yang terkunci, dia sedikit melihat ke bawah dan menyaksikan orang dan kendaraan yang ramai di jalanan. 

Memutar kepalanya ke belakang, Bella menatap Angga dengan acuh tak acuh. 

Saat Angga melihat wajah Bella dan menatap mata dinginnya yang dipenuhi kebencian dan kesedihan, jantung Angga berdebar dengan kencang, dan tenggelam dalam pikirannya yang kacau. 

‘Apakah aku benar-benar telah ditaklukkan oleh wanita ini? Atau hanya merasa iba melihat wanita yang seperti bunga ini mati bunuh diri?’ 

‘apakah aku harus menyelamatkannya dan menikahinya? Atau kah hanya menyaksikan wanita ini mati begitu saja?’ pikir Angga dengan linglung. 

‘bodoh! Jika kau benar-benar seorang pria, kau harus menyelamatkannya dan mempertanggung jawab kan apa yang telah kau lakukan! Soal cinta itu bisa dipikirkan nanti dengan perlahan-lahan’ bisikan-bisikan terus membanjiri pikiran Angga. 

Bella merasa harapannya hancur saat melihat Angga yang hanya diam tak bergerak dan berdiri di sana dengan linglung. 

‘Apakah dia tak peduli jika aku mencoba untuk bunuh diri?’ pikir Bella dengan sedih, 

‘Kenapa juga aku harus memikirkan pria kejam yang tak tahu malu seperti dirinya, mungkin tidak ada yang akan peduli jika aku meninggalkan dunia ini’ 

Hatinya terasa sakit saat memikirkan beban yang harus dia bawa di pundaknya yang lemah dan tekanan yang dia terima dari keluarganya. 

‘Apa gunanya aku melanjutkan hidup ini?’ memikirkan ini, air mata sekali lagi membasahi pipinya yang lembut dan sedikit pucat. Menguatkan hatinya, Bella melompat keluar jendela. 

Pernikahan Kontrak 1 Milyar (Tunda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang