Chapter 21 : Menikah

8.4K 379 8
                                    

Memasuki kantor KUA dengan perasaan gugup, jantung berdebar, dan tangan berkeringat, Bella hanya bisa menundukkan kepalanya dan membiarkan Angga menyeretnya.

"Baby Bella, bukankah kita harus mendaftar dulu jika ingin membuat surat nikah? " kata Angga sambil menarik Bella agar lebih dekat dengannya dan merasakan dada lembut Bella yang kadang bergesekkan dengan tangannya.

Bella tentu saja merasakan ini juga, dan wajahnya berubah menjadi dingin. Menginjak kaki Angga, Bella dengan sedingin es berkata "Aku sudah mengurusnya! Dan perhatikan tanganmu! "

"Aaww... Baby Bella, mengapa kamu menginjak kakiku yang tidak bersalah? Jelas-jelas tanganku yang menyentuhmu, lagi pula itu tidak sengaja" keluh Angga yang berpura-pura kesakitan.

"Hmph" Bella hanya mendengus dingin sebagai balasan, dia terlalu malas untuk berdebat dengan pria cabul dan tak tahu malu ini.

Memasuki ruang administrasi, Angga hanya diam dan menyaksikan Bella yang mengurus semuanya.
'Seperti yang di harapkan dari orang kaya, prosesnya terlalu cepat' pikir Angga sambil sesekali menjawab pertanyaan yang di ajukan kepadanya.

"Bapak Angga, Ibu Bella, silakan tanda tangan di sini" kata petugas administrasi yang bernama Rini sambil tersenyum dengan ramah.

Setelah melihat Angga dan Bella selesai tanda tangan, petugas administrasi Nani di sebelahnya bertanya "Apakah Bapak Angga dan Ibu Bella ingin dinikahkan di sini?"

Sebelum Bella bisa menjawab, Angga dengan santai berkata "Tentu saja, bukankah di sini gratis?"

"Ya, gratis, mari ikuti kami" jawab petugas administrasi Rini sambil berjalan ke ruangan lain.

"SAAAAHHHHH"
Saat pintu dibuka, suara yang kuat dan kompak terdengar dari dalam.

Menengok ke dalam, Angga melihat sepasang pengantin yang sedang melakukan Ijab kabul.

"Baby Bella, apakah kamu siap?" tanya Angga dengan sedikit menggoda.

Bella hanya menatap ke depan dan mengabaikan Angga, seolah dia tidak ada.
Dia hanya ingin dengan cepat menyelesaikan semua ini dan menjauh dari pria tak tahu malu ini.

Memasuki ke dalam ruangan, kedatangan Angga dan Bella menarik perhatian orang-orang. Terutama saat melihat kecantikan seperti Bella yang bisa membuat lelaki lupa bernafas dan lupa menutup mulutnya.

"Mas!" teriak pengantin wanita dengan suara rendah dan mencubit pinggang pengantin pria.

"Pelototi terus! Awas nanti malam, gak Mama kasih jatah!" bentak seorang wanita gemuk sambil menginjak kaki lelaki kurus di sampingnya.

"Pak penghulu, ini ada yang ingin dinikahkan di sini" kata petugas administrasi Nani kepada seorang pria tua .

"Ohh... Silakan duduk di sini. Para saksi, tolong dibantu ya" kata Pak Penghulu sambil mengarahkan Angga dan Bella agar duduk di depannya.

"Di mana saksi untuk pengantin wanita?" tanya Pak Penghulu sambil melihat sekeliling.

"Itu... Pak Penghulu..."
Jawab angga dengan wajah sedih. Dia ingin berkata bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang calon Istrinya. Tapi dia terlalu malu.

"Itu...? Oh... Bapak mengerti..." balas Pak Penghulu sambil menatap Bella dengan simpati.
'sungguh wanita muda yang malang' pikir Pak Penghulu.

"Baik... Kari kita mulai..." kata Pak Penghulu sambil mulai bersiap-siap.

"ANGGA SAPUTRA BIN HERMANSYAH, SAYA NIKAHKAN DAN KAWINKAN ENGKAU DENGAN BELLA AGUSTINA BINTI HERRY NUGRAHA DENGAN MASKAWINNYA BERUPA EMAS SEBERAT 12 GRAM, TUNAI"

Pernikahan Kontrak 1 Milyar (Tunda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang