Melihat Jodi di depannya, Bella sedikit mengerutkan kening dan dengan dingin berkata, “Dia tidak ada di sini. Segera bawa orang-orangmu keluar dari sini. Kalian tidak akan pernah bisa menemukannya walaupun kalian menggeledah rumah ini.”
“Hahaha... Kamu kira, aku siapa? Apakah kamu melihatku seperti orang bodoh? Atau, apakah aku terlihat seperti bocah 3 tahun yang mudah dibodohi? Bella... Bella... kamu terlalu naif jika berpikir aku akan langsung mempercayai kata-katamu,” balas Jodi sambil menggelengkan kepalanya dan tertawa mengejek Bella.
Menatap langsung ke mata dingin Bella, Jodi menyeringai dan melanjutkan, “Sebesar itukah cintamu terhadap pria miskin itu? Kamu bahkan tidak tahu asal usulnya, tapi kamu sangat melindunginya? Apa sebenarnya yang sudah dilakukan pria miskin itu terhadapmu sampai-sampai dia bisa melelehkan hatimu yang dingin itu? Tapi, kamu tidak perlu menjawabnya. Karena apa? Karena aku tidak pernah peduli dan tidak ingin peduli terhadap cinta omong kosongmu itu... Jadi, jika kamu masih ingin hidup di dunia ini. Kamu harus mendengarkan dan turuti semua kata-kataku. Jika tidak, kamu akan menyesal dan akan bernasib sama dengan pria itu...”
Mendengar kata-kata Jodi, hati dan tubuh Bella terasa dingin saat dia mulai menebak apa tujuan mereka kemari. Sambil tetap mempertahankan eksperesi dinginnya, Bella melirik sekelilingnya dan dengan dingin bertanya, “Di mana Bi Inah sekarang?”
“Hahaha... Sungguh wanita yang baik hati, apakah kamu tahu nasibmu sekarang tidak lebih baik dari pada nasib wanita tua itu? Tapi tenang saja, dia baik-baik saja sekarang. Tapi, jika kamu berani membuatku kesal... Aku tidak bisa menjamin keadaannya...” jawab Jodi sambil menatap Bella seperti orang bodoh di depannya.
Mendengar Bi Inah dalam keadaan baik-baik saja, Bella merasa sedikit lega di hatinya. Dia tidak terlalu peduli dengan apa yang akan terjadi kepadanya nanti, yang dia pedulikan adalah keadaan Bi Inah saat ini.
Melihat Bella yang masih memiliki ekspresi dingin dan tenang di wajahnya, Jodi menyeringai sambil menghina Bella di dalam hatinya, mendongak ke atas, dia melihat kamar Bella. “Apakah pengecut itu hanya pandai bersembunyi di balik punggung istrinya dan tidak berani menunjukkan batang hidungnya? Sayang sekali, pasti kamu sangat kecewa dengan suami barumu itu kan? Tapi tenang saja, kami akan membantumu menyingkirkan pria tak berguna seperti itu, hehehe.”
Setelah selesai berbicara, Jodi dengan sombong melipat kedua tangannya di depan dadanya dan dengan angkuh berkata, “Anto, perintahkan anak buahmu untuk menggeledah seluruh rumah ini. Dan seret bajingan itu ke depan kaki Ayahku. Aku sudah tidak sabar melihat wajahnya yang pucat ketakutan. Hahahaha.
“Hahaha... Bos kecil tenang saja. Semua akan berjalan sesuai rencana,” jawab Anto sambil tertawa terbahak-bahak sambil terus menatap tubuh Bella. Dia merasa sangat senang hari ini saat mengetahui bahwa Bella adalah mangsanya hari ini.
Sambil menjilat bibirnya yang kering, Anto dengan tidak sabar memerintahkan anak buahnya, “Apakah kalian mendengar apa yang diperintahkan Bos kecil? Cepat! Geledah seluruh rumah ini dan bawa pria itu kemari!”
“Siap Bos!” jawab anak buah Anto secara serempak.
Melihat situasi yang semakin tidak benar, Bella mulai merasa panik di dalam hatinya. Tapi dia tidak tahu harus berbuat apa, dengan tubuhnya yang lemah, bagaimana dia bisa menghentikan segerombolan pria kekar yang akan menerobos dan menggeledah rumahnya?
Menarik nafas dalam-dalam, Bella menenangkan hatinya yang bergejolak dan dengan dingin berkata, “Berhenti! Jika kalian maju selangkah lebih jauh lagi, aku akan melaporkan kalian ke Polisi!”
“Hahaha... Polisi? Apa gunanya memanggil Polisi saat ini? Bahkan jika Polisi akan datang kemari, mereka tidak akan menemukan sedikitpun bukti. Hahaha,” kata Herry sambil tertawa terbahak-bahak dan mencemooh ancaman Bella. Dia merasa ancaman bela adalah sesuatu paling konyol di dunia, bahkan jika Polisi datang kemari, mereka tidak akan bisa melakukan apa pun untuk menangkapnya.
“Abaikan wanita ini, dan cari pria itu sampai ketemu!” teriak Herry yang mulai merasa tidak sabar. Mendengar teriakan Herry, belasan pria berbadan kekar di belakangnya berjalan perlahan sambil memamerkan otot-otot yang menonjol di lengannya dan dengan wajah suram dan ganas yang terpampang jelas di wajah mereka, mereka dengan rakus memindai tubuh Bella. Mereka sudah tidak sabar dan ingin cepat-cepat menyelesaikan misi ini dan bersenang-senang dengan wanita di depan mereka.
“Hehehe, Nona cantik, sebaiknya kamu dengan patuh mendengarkan perintah kami. Kami tidak ingin merusak wajahmu yang cantik,” kata salah satu anggota Bald Head dengan seringai mesum di wajahnya.
“Hahaha...”
“Itu benar, Nona cantik, hehehe,”Kata-kata itu seperti pemicu bagi anggota Bald Head lainnya, mereka tertawa dengan mesum dan gembira saat memikirkan hasil kerja mereka.
Tapi, sebelum mereka sempat berjalan melewati Herry dan Jodi di depannya, suara malas seorang pria menghentikan mereka.
“Apa yang sedang terjadi di sini? Kenapa kalian berisik sekali? Apakah kalian tidak tau sudah jam berapa ini?”
“Siapa itu?!” teriak Anto sambil melihat sekeliling dengan waspada dan memperhatikan sekitarnya.
“Tidak perlu mencari-cari. Aku ada di sini,” jawab suara itu dengan tidak peduli. Sambil menguap dan meregangkan tubuhnya, sosok itu dengan malas berdiri dari sofa dan menatap Anto yang tercengang dengan mata dan mulut yang terbuka lebar.
Mengabaikan tatapan tercengang dan bingung orang-orang di sekitarnya, dia berjalan mendekati Bella dan berdiri di sampingnya.
Melihat pria di sampingnya yang datang entah dari mana, Bella merasa sedikit bingung di dalam hatinya. Tapi dengan cepat, dia kembali teringat situasi saat ini dan dengan panik berkata, “Apa yang kamu lakukan di sini?! Cepat! Pergi dari sini! Pergi sejauh mungkin! Kalau bisa, kamu tidak perlu kembali lagi!”
Melihat wajah cantik Bella yang berubah panik karenanya, Angga sedikit tersenyum dan dengan main-main berkata, “Baby Bella, apakah kamu sangat membenciku sampai-sampai ingin mengusirku? Haah... kemana lagi aku akan pergi jika kamu mengusirku? Aku bahkan sudah tidak punya uang untuk menyewa kontrakan lagi.”
“Apakah kamu bodoh! Kamu masih punya hati untuk bercanda di saat seperti ini?! Coba perhatikan sekelilingmu dengan baik!” bentak Bella dengan kesal saat melihat pria bodoh di depannya yang masih mempunyai mood untuk bercanda. Dia mulai bertanya-tanya, apakah pikiran pria ini mulai rusak karena terbentur sesuatu.
Dia tidak bertanya bagaimana Angga bisa tiba-tiba muncul dan duduk di sofa, karena dia tidak ada waktu untuk bertanya dan memikirkannya.
“Bo.. Bos... Pria... Pria itu...” tunjuk salah satu bawahan Anto dengan jari gemetar saat melihat Angga.
Mengabaikan perkataan anak buahnya, Anto dengan gemetar melihat Angga. Dan saat dia mendengarkan percakapan antara Angga dan Bella, keringat dingin mulai mengalir di dahinya dan membasahi punggungnya.
Saat Herry melihat Angga, dia sedikit terkejut dengan kemunculannya yang tiba-tiba. Tapi dia dengan cepat mengembalikan kesadarannya saat mengingat orang-orang yang ada di belakangnya. Memikirkan ini, Herry tertawa liar saat dia membayangkan nasib Angga yang ada di depannya. Tanpa melihat keanehan orang-orang yang ada di belakangnya, dia dengan hina menatap Angga dan dengan sombong berkata, “Hahaha... Akhirnya kamu berani keluar juga! Bagus! Karena kamu berani muncul di depanku saat ini, kamu seharusnya sudah tahu seperti apa nasibmu hari ini!”
Menunjuk Angga di depannya, Herry dengan tidak sabar memberi perintah kepada Anto dan anak buahnya, “Anto! Cepat, suruh semua anak buahmu untuk menangkap dan memukuli bajingan ini sampai setengah mati! Kemudian suruh dia berlutut dan menjilat sepatuku! Hahaha...”
...
...
...Terima kasih telah membaca, jika berkenan,
- Pembaca diharapkan memberi penilaiannya pada cerita ini dalam skala 1 - 100 (silakan tulis di kolom komentar),
- Jika pembaca mendapati typo, salah dalam penempatan tanda huruf, atau yang lainnya, harap untuk mengomentarinya di kolom komentar. Untuk pembelajaran ke depannya.Like & Share if you care
![](https://img.wattpad.com/cover/179176295-288-k641599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kontrak 1 Milyar (Tunda)
Любовные романыMenceritakan seorang penjual rujak bernama Angga, namun dia memiliki identitas khusus yang tidak diketahui oleh orang biasa, dan tiba-tiba terjebak pernikahan kontrak selama 4 tahun dengan wanita dingin dan kaya bernama Bella. Ada juga wanita cantik...