Kita hidup sudah ada skenario masing masing, tidak perlu iri, hidup yang terlihat mewah belum tentu benar benar bahagia.
Hari ini adalah hari pertama qila mulai tinggal di kediaman Rian, semua keluarga Rian menerina baik kehadiran nya, apalagi sang Ibu yang sangat exaited kedatangan menantunya, sudah sejak lama ibunya Rian menginginkan seorang menantu
"Makan dulu sayang, " perintah sang mertua
"Iya bu, ibu duduk saja, biar qila yang bantu bereskan"
"gak papa ibu bantuin"
"biar qila saja bu"
Ibunya rian sangat bersyukur bisa mendapatkan menantu sebaik Aqila, dia cantik, sopan, pintar, baik, dan lagi sayang keluarga, tidak ada yang perlu dicemaskan lagi mengenai rian, ada seseorang yang kini berada disamping nya untuk mendengarkan segala keluh dan kesah nya, mendampinginya dan menjadi seorang makmum yang terbaik untuk bersama sama mengejar keridhoan Allah dalam pernikahan mereka.
Aqila sudah selesai dengan semua masakannya, meja makan juga sudah terlihat sangat penuh dengan segala makanan, ibunya Rian akan bangkit untuk memanggil para keluarga.
"Ibu mau kemana ?" tanya Aqila
"Mau manggil yang lain"
"Biar Qila saja yang panggil "
"Biar ibu aja, kamu udah masak, biar ibu sekarang yang bantu kamu ya "
"Ga papa bu, biar qila yang panggil, ibu tunggu aja disini ya, qila gak mau ibu kecapean"
"ibu juga gak mau kamu cape"
"gak cape bu, qila panggilin dulu yang lain ya bu,"
.
aqila memberitahu Rian yang sedang main games di halaman belakang, itu adalah pertama kalinya Aqila melihat rian main games, entahlah ia tidak pernah tau persis apa yang sering dimainkan para laki laki ketika mereka suntuk.
"A rian ? Makanan nya sudah siap" panggil qila disamping Rian
"Iya sebentar lagi"
"Kebanyakan main games gak baik"
"Iya ayo makan"
----
"Maaf kan sikap rian jika ada yang kurang dihati ya nak"
"A rian baik bu, sangat baik"
"Jangan lihat dia dari cover, " aqila tersenyum
"Kalian udah punya rencana mau bulan madu kemana ? "
"Kami belum membicarakan tentang itu bu"
"Loh kenapa ? Lebih cepat lebih baik kan "
"Qila ingin dirumah saja sama ibu "
"Eh jangan, kalau bisa ikutin dia terus, kemana dia pergi " qila lagi lagi tersenyum mendengar jawaban dari ibunya rian itu
.
NORMAL
Hari ini Rian ingin membeli sebuah raket baru dan meminta aqila untuk menemaninya, mereka berdua sudah bersiap dan hendak berangkat.
"Ian, bisa nitip ade gak ? Ibu sama mbak mu harus ke desa sebelah, kasian ade kalau dibawa panas"
"Tapi bu, kan rian mau---"
"Gak papa bu, biar Dek hannan qila aja yang jaga"
"Gak papa ? "
"Iya gak papa "
"Yaudah, Ade lagi tidur dikamar nya"
Ibu nya Rian dan mba novi pun meninggalkan rian, aqila dan dek hannan dirumah tepat setelah pergi dek hannan terbangun, dan menangis menanyakan dimana keberadaan ibunya, namun dengan cekatan qila langsung mengendong dek hannan dan menenangkan
"Jadi pergi kita ? " tanya rian
"Ayo, sebentar qila ganti baju dek hannan dulu ya"
Tadinya rian hanya ingin berduaan, bahasanya ingin pacaran dengan alesan akan membeli raket, tapi yasudah lah
"Ayo" ucap qila sembari menuntun de Hannan berjalan
"Ayo"
-----
"MASS JOMMM" panggil seseorang dari kejauhan, sontak saja bukan hanya rian yang mendengar, Aqila pun ikut melihat kesumber suara.
"Eh Sir, kamu ngapain disini "
"Biasa lah jalan jalan"
"Emm, eh udah tau kan (sembari melirik aqila)"
"Aaah iya iya, Sirli " mengulurkan tangan ke aqila
"(Tersenyum) Aqila"
"Ohiya, kalian ngapain disini ? "
"Mau beli peralatan buat tanding" jawab rian
"Wahh kebetulan, aku juga mau kesana, gimana kalau kita gabung ? " Rian merasa canggung menjawab
"Ahh iya gak papa ayo" Aqila yang menjawab
Aqila dan Rian berjalan duluan dengan dek Hannan yang tak henti hentinya bertanya kemana mereka akan pergi, Sirli melihat pemandangan itu dia tau tapi dia hanya diam.
"Mas Jomm, Raket yang ini bagus gak ? " tanya sirli sembari mencoba coba raket nya
"Bagus ko" jawab Rian simple
"iiii liat dulu " tapi Rian tidak melepas pandangannya dari raket raket yang akan di belinya, Aqila tidak ada disana karna dek Hannan minta dibelikan es krim jadi Aqila menuruti apa yang diminta dek Hannan
"Bagus ko itu"
"Gimana aku mau percaya ini bagus, kamu aja belum liat"
"Sir, kalau itu di jual berarti itu bagus, lagian buat apa kamu beli raket ? " jawab rian lagi
"Ya buat olahraga aja"
"Kamu kan gak bisa main Badminton" Siall, Sirli kemakan omongannya sendiri
"Kata siapa ? "
"Kita kan dulu pernah tanding masa kamu lupa"
"Ini kan aku mau belajar lagi"
Setelah selesai dengan segala keperluan turnamen Rian dan juga Sirli mencari dimana Aqila dan Dek Hannan, perasaan tadi Rian mengatakan jika sudah selesai Aqila harus menemui nya, kemana dia ?
"Aqila kemana ya ? " sembari jalan dan melengak lenggok mencari qila
"Aqila pulang kali jom "
"Aqila gak mungkin pulang "
"Loh mungkin aja kan ? "
"Aqila gak mungkin pulang kalau gak bilang aku"
------
SIRLI 'POV'
Ampunnn jom, kalian ini baru menikah satu minggu juga belum tapi aku merasa kamu udah jauh dari aku aja, kamu sekarang seakan membatasi jarak diantara kita, membatasi setiap kata yang berucap, dan tidak pernah menatap aku lagi. Aku tau ada yang musti kamu jaga tapi apa salah jika aku tidak ingin kamu berubah, aku ingin kamu yang dulu. Kita yang dulu, bukan kita yang sekarang yang di pisahkan oleh jarak.
Kita berdampingan tapi yang ada di pikiran kamu hanyalah dia, Dia siapa sih ? Dia yang kamu kenal beberapa bulan yang lalu, Dia yang kamu nikahi 5 hari yang lalu, kamu udah tau ap tentang dia ? Dia udah tau apa tentang kamu ?.
Sementara kita ? Yang udah bertahun tahun temenan kita udah saling memgetahui kelebihan dan kekurangan masing masing. Tapiii ?__________________________________________________
13
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Dari Surga (COMPLETE)
FanfictionCinta adalah doa, yang dipanjatkan oleh rindu, dan di Aminkan oleh Waktu...