Aku mencintaimu, lengkap dengan cerita cerita di hidupmu, susah senang mu, baik buruk mu, sifat sifatmu, dan bagaimana pun nanti jatuh bangun nya hidupmu
Ini adalah hari terakhir Aqila berada dirumah nya sendiri rencananya besok Aqila akan ikut Rian, Karna sekarang keadaanya sudah tidak sama lagi, Aqila sekarang bukan hanya seorang anak saja, tapi sekarang ia juga seorang istri, seorang menantu, juga seorang kaka ipar, Aqila akan berusaha menjadi istri yang baik untuk rian, akan mendukung setiap keputusan yang Rian ambil, dan seperti yang agamanya ajarkan akan menunaikan segala kewajiban seorang istri untuk menaati perintah suaminya.
Hari ini Rian dan Aqila sedang membereskan barang barang mana saja yang akan diambil, dan mana saja yang akan di tinggal, Rian yang dengan cekatan membereskan setiap apa saja yang Aqila kumpulkan pun tak henti hentinya bertanya, Rian juga sudah memberitaukan pada keluarga nya bahwa besok mereka akan sampai ke rumah, bagaimana pun itu adalah yang pertama kalinya bagi Aqila, paling tidak timbulkan rasa nyaman terlebih dahulu. Dan seterusnya terserah nanti bagaimana yang menjalaninya.
"Apa tidak papa jika A Rian nanti pergi ke pelatnas dek Qila A Rian tinggal ? " tanya Rian begitu qila membantunya memasukan barang barang itu kedalam koper.
"Enggak papa lah, Qila tau resikonya"
"Tapi A Rian merasa cemas"
"Apa yang musti di cemasin, kan ada ibu, ada mbak novi ada dek hanan juga, enggak perlu di jadiin beban qila gak papa ko,"
"Yaudah lah, biar nanti A Rian pikirin lagi gimana jalan terbaiknya"
Aqila sudah sedari awal tau konsekuensi apa yang akan dia dapatkan jika menikah dengan seorang atlet Badminton, Aqila sudah siap jika suatu saat Rian pamit untuk ke pelatnas, Aqila sudah Siap jika suatu Rian pamit akan mengikuti kejuaraan badminton, dengan Rian yang berusaha dan Aqila yang berdoa.
------
NORMAL
Setelah selesai sholat magrib, Aqila dan Rian memurajaah Al-Qur'an bersama Aqila yang membaca dan Rian yang membetulkan, mereka romantis bukan ? Mereka telah sama sama berjanji pada Allah akan sehidup semati dan sehidup sesurga. Jika kelak Rian tidak menemukan Aqila di Surga nanti tolong bilang pada Allah bahwa dulu mereka pernah sama sama berjuang di jalannya, dan sebaliknya jika Aqila tidak menemukan Rian di Surga nantimaka tolong bilang pada Allah bahwa dengan melalui Rian Surga terasa lebih dekat.
"Dek Qila, ? Maaf sebelumnya jika nanti rumah Arian tidak seperti rumah Umi sama Abi" ucap rian begitu mereka selesai.
"A rian harus tau, ini janji qila, qila tidak akan pernah membandingkan pencapaian Arian dengan orang lain, sekalipun itu dengan Abi dan Umi, qila tidak akan pernah membandingkan harta yang Arian dan keluarga Arian miliki dengan orang lain sekalipun dengan Abi dan Umi juga, Qila juga tidak akan menuntut berlebihan, apapun yang Arian berikan tidak akan berkurang rasa Syukur Qila pada Allah"
"Makasih sayang, Arian hanya takut jika Arian tidak berhasil membuat dek Qila bahagia"
"(Tersenyum) Arian tidak perlu takut gagal membuat Qila bahagia hanya karna kita hidup dengan sederhana, Aqila juga tidak perlu mengunjungi seluruh belahan dunia, karna sekarang, Arian adalah dunia qila, maka duduklah Arian disamping qila, ceritakan hal hal yang pernah Arian temui" Rian mulai berkaca kaca setelah mendengar yang diucapkan Aqila barusan
"Dengan Izin Allah, Arian ingin menjadi yang menguatkan saat dek Qila ragu, Arian ingin menjadi yang selalu ada di saat dek qila butuh, Arian ingin melapangkan jiwa dek qila saat dunia mengucilkan, kita sama sama meraih surga yang selama ini kita impikan ya " Aqila mengangguk.
-------
PELATNAS
" oii penganten baru, kapan lu mau ke pelatnas?" teriak fajar ketika vidio call dengan rian
"Jay lo lagi ngomong sama si jom ya, ikutan dong" begitupun yang lainnya mereka jadinya vidio call bersama sama
"Jom, lo kapan mau balik ke pelatnas"
Iya secepatnya
"Gimana jom, rasanya jadi penganten baru "
Gimana apanya
"Pasti ada yang beda dong "
Yang beda pasti ada lah,
"Ah elo gak asik, cerita lah gimana, gimana nya"
Kalau lo mau tau makanya nikah
"Wah sombong banget lu "
Yang baik kenapa musti ditunda sih
"Ah elah"
----
Sambungan vidio call itu sudah terputus 10 menit yang lalu, dan semuanya mulai kembali latihan seperti semula, ketika melakukan vidio call dengan rian tadi fajar mengatakan sesekali bawa qila ke pelatnas lah, kenalin secara universal ke semua anak anak pelatnas. Dan rian hanya mengiakan saja namun entah kapan ia akan membawa qila ke sana.
----
RUMAH QILA
"Umi, besok qila udah harus ninggalin umi"
"Kamu enggak ninggalin umi ko sayang, kamu hanya menuhin kewajiban kamu"
"Qila bakalan kangen banget sama umi"
"Umi juga"
"Abi mana ? "
"Abi ada jadwal dakwah untuk satu minggu kedepan di medan"
"Jadi abi udah berangkat ? Kapan ? "
"Malam tadi, karna siangnya Abi sudah harus berdakwah"
"Yah, jadi qila ngak pamitan dulu sama Abi dong"
"Ga pa pa sayang, doa Abi selalu sama kamu"
"Umi doain qila juga, supaya qila jadi istri yang sholeha buat Arian, yang nurut apa perintah suami, pokonya doakan kami berdua"
"Iya sayang, tampa kamu minta Umi sudah mendoakan "
"Mana Rian ? "
"A rian ngajar gantiin abi di pondok"
"Alhamdulillah, yaudah kamu siap siap sebentar lagi pagi "
"Iya Umi "
-----
Tiba waktunya keberangkatan Umi syifa nampak menemani Aqila menata koper kopernya di bagasi mobil. Setelah selesai
"Umi titip Aqila ya" ucap Umi syifa pada rian
"Iya Umi"
"Kalau dia buat salah tegur aja dia, kalau dia salah jalan luruskan ya "
"Iya Umi "
"Aqila putri umi satu satunya jangan kecewain dia"
"Iya umi"
"Yasudah kalian berangkatlah, nanti keburu macet"
Rian dan Aqila berangkat menggunakan mobil pribadi Aqila yang di part awal dijelaskan bahwa mobil itu sama persis seperti mobil pribadi rian, entah rian sadar atau tidak, seperti nya tidak, karna rian tidak berkata atau pun bertanya mengenai mobil itu.
__________________________________________________
12
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Dari Surga (COMPLETE)
Fiksi PenggemarCinta adalah doa, yang dipanjatkan oleh rindu, dan di Aminkan oleh Waktu...