04 ─ Unexpected

2.1K 396 73
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Malam ini menjadi malam yang paling menegangkan dalam beberapa tahun terakhir bagi pria yang kini tengah menatap gugusan bintang yang membentang lewat jendela kamarnya yang terbuka. Sore yang awalnya Wonwoo duga akan berakhir seperti biasanya berubah lantaran beberapa pukulan yang kini membekas di beberapa titik wajahnya. Sekelompok orang asing yang tiba-tiba datang ketika ia hendak pergi menuju pasar dan membeli bahan makanan berakhir dengan kesialan yang membuatnya tergeletak sesaat di sudut gang.

"Pria tua sialan," umpatnya samar di tengah hiruk pikuk suara jangkrik dan lagu yang terputar pelan lewat radio di sudut ruangan. "Gara-gara si tua keladi kemarin yang mengajakku berhubungan di klub malam, kini aku harus berakhir konyol seperti ini."

Wonwoo terus-menerus menyesali pertemuannya dengan pria setengah baya kemarin di dekat pintu masuk bar, terang-terangan memintanya menginap bersama barang satu malam saja dengan bayaran yang tinggi. Berdecak heran, Wonwoo tengah memikirkan alasan mengapa pria tua itu melihatnya seperti barang jualan yang hanya menjadi pemuas nafsu belaka. Banyak orang yang salah paham akan eksistensi Wonwoo yang selalu berkeliaran di daerah sekitar bar, hal itu tentu membuat Wonwoo jengkel setengah mati tapi tak punya kuasa apapun untuk menghentikan presepsi buruk tentangnya yang tersebar.

Tapi bukan hal itu yang sepenuhnya membuat Wonwoo terjaga hingga larut. Bayangan gadis yang mengenalkan dirinya dengan nama Yoora membuat Wonwoo takjub─meskipun dia sendiri enggan mengakuinya. Gadis itu, Yoora, berani mendekatinya disaat kondisi Wonwoo sendiri tengah buruk─dengan lebam yang menghiasi wajah dan baju robek di beberapa bagian.

Mungkin dia hanya kasihan melihatku seperti gelandangan. Begitulah kira-kira isi pikiran Wonwoo.

Sempat berpikir─Wonwoo tidak menampik bahwa dirinya mulai mengalami gejala dari Social Anxiety Disorder, dimana ia merasa cemas ketika berinteraksi dengan orang asing─pengecualian untuk pembeli. Wonwoo merasa panik dan gelisah di saat yang bersamaan sehingga ia tak terlalu suka jika ada seseorang yang bertindak lebih dari sekedar tak sengaja bertatapan mata. Apalagi gadis itu memanggilnya dengan lantang dan berbicara antusias seakan sudah kenal lama.

"Wonwoo?"

Derap langkah diikuti suara samar mulai terdengar di balik pintu depan rumah sederhana Wonwoo, memaksa pria itu beranjak di tengah-tengah anggapan yang bergumul dalam benak tentang gadis bernama Yoora.

Tangannya membuka kenop pintu, sudah hafal betul siapa pemilik suara yang tengah mengganggu malamnya yang biasa saja. "Iya?"

"Malam ini kau melakukan pelayanan khusus─hei, ada apa dengan wajahmu?" Keterkejutan melanda pria yang menjadi tamu Wonwoo malam itu. Dengan dahi yang berkerut samar dan hendak meraih wajah si pemilik rumah untuk melihat lebih dekat lagi atas luka-luka yang didapatinya.

Wonwoo menepis tangan si tamu, "Hanya luka kecil, Seungcheol Hyung. Jangan berlebihan, aku akan datang setelah ganti baju."

Masih dengan rasa was-was, pria bernama Seungcheol─dengan setelan turtle-neck yang sedikit tak rapi berujar kembali, "Kau tak membuat ramyeon untuk jualan besok?"

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang