12 ─ Call

1.6K 303 86
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



ㅡnb: lebih baik dibaca dg mode background putih :'>



Sudah hampir seminggu seorang Jeon Wonwoo berdiam diri di rumah Seungcheol. Bermain bersama Yeji ketika Seungcheol pergi untuk mengusut kasus kebakaran lalu bersandar pada pagar besi dan menatap jalanan di balkon lantai duaㅡketika siang hari. Wonwoo nyaris lupa bahwa ia harus kembali ke rumah sewaannya yang baru untuk bekerja di penitipan hewanㅡmeskipun bosnya masih berbaik hati memberikan keringanan untuk cuti beberapa hari ke depan karena saudaranya tertimpa musibah.

Gadis kecilㅡChoi Yeji sudah nyaman berada di atas tempat tidur merah muda sejak sejam yang lalu selepas pulang les biola. Asisten rumah tangga Seungcheol yang selalu mengurus keperluan Yeji, sedangkan Wonwoo sudah merasa hidup seperti orang kaya selama hampir sepekan ini; sarapan pancake, bermain video game, berenang di kolam belakang dan bahkan ia juga sempat membuat beberapa porsi ramyeon untuk hidangan makan malam.

Tapi tak lain alasannya ialah karena Wonwoo enggan pulang sebelum Yoora kembali dari karyawisata.

Pria itu merasa semakin kesepian di rumah besar meskipun yang ia lakukan hanyalah hal-hal menyenangkan. Seungcheol melarangnya ikut ke kantor polisi ataupun keluar rumah untuk sementaraㅡkarena Seungcheol bilang Yeji juga merindukan Wonwoo selama ia sendirian bersama bibi pengasuh di rumah. Jadi, Wonwoo hidup seperti anak pingitan.

"Aku akan pulang besok," Wonwoo membuka arah pembicaraan di tengah ketenangan malam di halaman belakang rumah Seungcheol. "Aku masih punya etikaㅡjadi, kurasa aku harus kembali dan meminta maaf pada bosku karena absen selama ini."

Seungcheol melipat korannya, meskipun ia dilanda musibah dengan hancurnya tempat usahanya, dia masih terlihat seperti pria perkasa yang tangguh. "Jangan pulang, temani aku beberapa hari lagi."

Wonwoo menggeleng cepat, "Aku terus berdiam diri disini dan kau melarangku untuk ikut mengusut kasus, Hyung. Aku bosanㅡ"

"Sudah kubilang kau bisa mengakses apapunㅡseluruh yang ada di rumah ini, Won. Tapi tolong tinggalah beberapa hari lagi."

Wonwoo merengut, benaknya meronta agar Seungcheol bisa mengerti seberapa bosan dirinya hanya berkutat di rumah besar tanpa melakukan apapun yang berarti. Apalagi bagian yang paling membuat Wonwoo sebal setengah mati ialah karena Seungcheol enggan memberitahunya bagaimana perkembangan kasus kebakaran bar. Apakah pelakunya sudah ditangkap, penyebab ledakan yang menimbulkan kebakaran dan masih banyak hal yang Seungcheol tak ingin ungkapkan pada dirinya.

"Setuju maupun tidak, aku akan pulang dan kembali bekerja besok."

Seungcheol berdiri dengan tegap, matanya berkilat di bawah sinar lampu. "Jika itu maumu maka kau harus menerima pemberian dariku kali ini." Lalu ia berbalik menuju pintu dengan tergesa-gesa, piyamanya yang ia kenakan bergerak-gerak seiring ia berjalan.

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang