Chapter 8: Possesive

10.8K 1.7K 413
                                    

Sejak tadi Haruto beberapa kali melirik ke jam dinding di kelas—berharap agar pelajaran Biologi segera berakhir sekarang juga. Berbeda dengan kursi di sebelahnya, Jeongwoo justru tampak serius memperhatikan penjelasan Pak Donghyuk tentang Ruang Lingkup Biologi.

Beberapa kali Haruto melipat bibir bawahnya ke atas dan mengeluarkan angin dari mulutnya—dia iseng meniup poninya sendiri yang sudah mulai memanjang hampir melewati alis. Sesekali tangan Haruto menahan poninya sendiri ke atas sampai dahinya terlihat sempurna.

Jeongwoo yang menyadari tingkah Haruto hanya melirik kemudian kembali fokus pada Pak Donghyuk. Meski dalam hati Jeongwoo heran kenapa dia bisa duduk semeja dengan manusia aneh kayak Haruto, tapi sebenarnya Jeongwoo jadi salah fokus karena dahi teman sebangkunya.

Bening juga jidatnya si Haruto

"Woo..." Haruto berbisik.

Jeongwoo tidak menoleh, dirinya tetap fokus ke papan tulis. "Hmm." Laki-laki itu hanya berdeham, sekadar memberitahu kalau dirinya mendengar panggilan Haruto.

Biar gue gak dibilang budek lagi

"Kalo lagi diajak ngomong tuh nengok kek." Ujar Haruto berharap agar Jeongwoo memperhatikannya.

Jeongwoo menghela nafas, kemudian menatap lelaki di sebelahnya dengan tatapan kesal. "Kenapa sih, Haru? Lo tuh ganggu mulu deh kerjaannya." Celoteh Jeongwoo karena Haruto membuatnya tidak fokus lagi ke Biologi.

Elah pasti gak penting nih

"Gue bosen banget, Woo." Keluh Haruto sambil menampilkan ekspresi lelahnya. Tuh kan sudah Jeongwoo duga kalau Haruto manggil dia hanya untuk mengatakan hal tidak penting.

"Terus?"

"Kenapa ya, Woo, hari ini kayaknya lamaaaa banget ... Gue harus ngapain ya biar gak bosen?"

Jeongwoo kembali memutar kepalanya menghadap ke papan tulis di depan. "Diem, jangan berisik." Sahut Jeongwoo. Merasa Jeongwoo tak memberi solusi membuat Haruto mengerucutkan bibir.

"Ah elah, bete banget."

Apaan sih nih anak kok gaje banget?

Sepanjang pelajaran Biologi, Haruto hanya memainkan rambut saking bosannya menunggu bel pulang sekolah berbunyi. Sesekali dia sengaja mencolek-colek lengan kanan Jeongwoo yang membuat teman sebangkunya itu kesal. Untung saja Pak Donghyuk tidak memperhatikan tingkah laku Haruto.

***

Suara bel sebagai tanda bahwa jam pelajaran telah berakhir baru saja terdengar. Wajah Haruto yang semula ditekuk lantas berubah menjadi ceria ketika mengetahui kalau sekarang sudah waktu untuk pulang sekolah.

Seisi kelas 10 IPA 2 langsung berhamburan pulang ketika Pak Donghyuk sudah mengakhiri pelajaran hari ini. Baik, Jeongwoo dan Haruto sibuk membereskan alat tulis dan buku kemudian memasukkannya ke dalam ransel masing-masing.

Doyoung sudah rapih memakai ranselnya dan melempar senyum ke Jeongwoo. "Yuk balik, Woo."

Baru saja Jeongwoo mengambil satu langkah, namun Haruto lebih dulu mencegahnya. Laki-laki itu otomatis memegang pergelangan tangan kiri Jeongwoo, lalu menariknya sedikit ke belakang—berusaha mencegah agar Jeongwoo tidak pergi.

"Eh, Dobby, lo kok jadi deketin temen gue sih?" Tanya Haruto dengan tangannya yang masih menggenggam erat pergelangan tangan kiri Jeongwoo.

Jeongwoo berusaha melepaskan genggaman Haruto, tapi dia tidak bisa karena tenaga Haruto lebih kuat darinya. Pada akhirnya lelaki itu hanya dapat merutuki Haruto dalam hati.

IPA [hajeongwoo] || TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang