Chapter 23: Incident

6.4K 1K 265
                                    

Langit berwarna kelabu menghiasi pemandangan Jeongwoo. Namun, langit kelabu itu tidak menyurutkan semangat orang-orang yang tampak meramaikan jalan raya.

Sejak tadi netra Jeongwoo menatap ke luar jendela seolah menikmati pemandangan dari setiap sudut yang terlewati olehnya. Perjalanannya ditemani dengan iringan musik klasik yang terputar di radio.

Benda mati yang sekarang sedang ditumpangi Jeongwoo perlahan berhenti di persimpangan jalan- akibat dari lampu lalu lintas yang berubah menjadi warna merah. Irene menoleh ke arah anaknya yang masih asik menatap ke luar jendela. Tangannya terulur mengusap lembut rambut anaknya yang berwarna kecokelatan.

"Today is your first month in IPA, right?"

Merasakan sentuhan sekaligus pertanyaan Ibunya lantas membuat Jeongwoo menoleh. Bahkan, laki-laki itu tidak ingat kalau hari ini tepat sebulan dia berada di kelas IPA.

Jeongwoo ragu. "Iya ya, Ma? Aku aja lupa hehe." Balasnya.

Irene tersenyum, "Iya, sayang. Then, how does it feel?"

Jeongwoo terdiam sejenak ketika mendengar pertanyaan Ibunya. Laki-laki itu berpikir sebelum akhirnya menjawab, "So far so good."

Irene tersenyum lalu kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah Jeongwoo. Hari ini Jeongwoo diantar oleh Ibunya ke sekolah karena kebetulan cuaca di luar sedang mendung, bahkan angin bertiup cukup kencang. Sehingga Ibunya Jeongwoo memutuskan untuk mengantar anaknya sampai ke sekolah.

"Pulangnya hati-hati ya, Woo. Kalo pulang telat kabarin Mama ya.." Irene berucap ketika mereka baru sampai di sekolah Jeongwoo.

Jeongwoo mengangguk, "Siap." Balasnya kemudian mencium punggung tangan Ibunya. Setelahnya Jeongwoo keluar dari mobil lalu berjalan menyusuri koridor untuk sampai ke kelasnya.

"Pagi, Woo."

Jeongwoo yang baru sampai di ambang pintu lantas tersenyum lalu membalas, "Pagi, Doyoung."

Sementara Doyoung justru terkekeh. "Tumben?" Tanyanya membuat Jeongwoo mengernyit.

"Tumben apa?"

"Hm, tumben manggil Doyoung?"

Jeongwoo tersenyum. "Gapapa, lagi pengen aja." Sahutnya membuat Doyoung mengangguk ke arahnya.

Laki-laki berjaket denim itu lantas kembali bersuara. "Udah selesai tugas Biologinya?" Mendengar pertanyaan dari Doyoung membuat Jeongwoo teringat dengan Haruto.

"Udah kok. Gue sama Haruto udah ngerjain dari hari Sabtu minggu lalu. Lo sendiri udah ngerjain sama Dohwan?" Jeongwoo balik bertanya.

"Udah." Jawab Doyoung. Sementara Jeongwoo mengangguk lalu pamit untuk duduk di kursinya.

***

"Anak-anak, tolong kumpulkan tugas kalian ke depan." Suara Pak Donghyuk terdengar ke seisi kelas.

Jeongwoo menatap Haruto lalu berucap, "Kumpulin sana."

"Oke."

Satu menit kemudian ekspresi Haruto mendadak berubah, namun tangannya tidak berhenti mencari makalah miliknya dan Jeongwoo dari dalam ransel hitamnya.

IPA [hajeongwoo] || TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang