Persona ~ 2

256 19 5
                                    

Karamel POV~

Dia tidak menyapaku lagi hari ini, dan aku sudah mulai terbiasa dengan itu, biarkan saja. Rasanya seperti aku tidak hidup dengannya, padahal kita tinggal di rumah yang sama, kami bahkan tidak saling bicara, dia berangkat pagi buta dengan motornya, aku diantar pak Joko, sesekali aku juga naik bus

Papa sering keluar kota, tidak lama sih, tapi cukup sering, disitulah aku sedikit mengerti, Kak Suga pasti kesepian selama ini, ibuku juga kadang ke kedai kadang di rumah saja.

Sebenarnya dulu ibu juga punya kedai kopi kecil yang dia kelola sendiri, tapi karena keadaan kami cukup sulit saat itu, ibu terpaksa menjualnya, dan saat pindah kemari, papa memberi tempat untuk ibu membuka kedainya lagi, kali ini lebih besar dan ada beberapa karyawan juga

Aku bahagia karena ibu tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memenuhi kebutuhanku lagi, sekarang ada papa yang yang sudah sudi menanggung hidup kami, aku sangat bersyukur

Aku bergegas ke halte bus, Pak Joko tidak datang hari ini karena putranya sakit, berdesak-desakan dengan siswa sekolah lain sudah biasa bagiku, masih cukup waktu untuk tiba di sekolahan sebelum bel

Aku berhenti tepat di depan gerbang sekolah, melepas jaketku dan menaruhnya di dalam tas. Aku tau, OSIS pasti akan menangkapku lagi hari ini, karena aku tidak memakai seragam identitas, aku heran kenapa sekolahan elit seperti ini bisa kehabisan stock seragam, menyebalkan . . .

"Hei ! kamu berhanti disana!" teriak salah satunya

Benar kan kubilang, kupikir anak-anak ini ganti personil setiap hari, minggu kemarin mereka sudah menghadangku dan aku sudah menjelaskan masalahnya, dan sekarang aku harus menjelaskan lagi

"Ini hari apa?" bentaknya, kenapa harus marah-marah sih?!

"Rabu" jawabku malas

"Apa yang harus kamu pakai dihari Rabu? hah!"

"Baju Identitas sekolah"

"Terus kenapa kamu pake OSIS ?!" salah satunya mendorong tulang selangkaku dengan dengan tongkat kayu kecil

"Aku murid pindahan, dan belum mendapat seragam identitas, mereka bilang sedang kehabisan stock untuk ukuranku" aku masih berusaha menunduk sopan, walau bagaimanapun aku yang melanggar peraturan disini

Seseorang dari mereka berjalan mendekatiku, dia tersenyum dengan lesung pipi yang begitu dalam, dia begitu berwibawa

Seseorang dari mereka berjalan mendekatiku, dia tersenyum dengan lesung pipi yang begitu dalam, dia begitu berwibawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biar aku yang urus" dia meminta yang lain pergi, mereka patuh

"Ini sudah dua minggu dan kamu belum dapat bajunya?" 

Ahhh iya, dia pernah menghadangku juga minggu kemarin, rupanya dia mengingatku

Aku hanya menggeleng

"Siapa namamu?"

"Karamel Evelin kelas 11 C" jawabku lengkap, dia mencatatnya di buku kecil

"Kemarikan hp mu" 

PERSONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang