SEVEN ~ 1

149 17 15
                                    

FLASHBACK .....





Dua anak tanggung yang tersisa masih terus menunduk tanpa mengatakan apapun, bahkan guru mereka sudah sangat jengkel

"Berandal!!! Kalian ini tidak punya orang tua ya??!!"

Bagaimana guru BK itu tidak emosi, kedua anak ini terlibat perkelahian dengan anak SMP lain dan sekarang saat orang tuanya mau tak mau harus menjemput mereka atau mereka tidak akan bisa pulang, malah tidak ada seorangpun wali mereka yang datang

"Mending bapak lepasin kami atau bapak tidak akan bisa pulang juga" anak lelaki dengan mata tajam dan rambut hitam pekat itu berbicara dengan suara rendahnya

"Kemana orang tuamu Taehyung!?"

"Sudah mati"

Mereka terbelalak menatap Taehyung yang sama sekali tidak berniat merevisi kata-katanya sedikitpun dan malah merebahkan kepalanya dengan malas di atas meja

Tidak ada gunanya lagi menanyai anak ini, gurunya hanya menggeleng

"Kemana ayahmu?" guru BK yang terkenal killer itu gantian mengarahkan pandangannya ke siswa yang sedari tadi diam saja, tidak seperti Taehyung yang selalu menjawab tanpa berfikir, anak ini lebih terlihat merenungi kesalahannya, tapi siapa yang tau isi pikirannya

Anak itu menggeleng

"Ibumu?"

Anak itu kembali menggeleng

Benar-benar harus menyetok sabar menghadapi anak-anak bermasalah seperti ini

"Berikan ponselmu biar bapak yang  menghubungi mereka!"

Anak itu mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya

"Saya tidak yakin mereka akan datang  meski bapak menghubunginya seribu kali" senyum kecil terukir di wajahnya, bukan senyuman seperti itu, senyuman nanar dan putus asa

"Kalau begitu tidak perlu menghubungi mereka, kita menginap disini saja bertiga" seloroh Taehyung dengan mata terpejam, dia bahkan  tidak mengenal anak yang duduk di sebelahnya itu, tapi dia sangat sangat tau perasaannya, dia lebih dari mengerti karena mengalaminya sendiri, mereka sama-sama hanya menjadi anak buangan kan?

"Kalian boleh pulang!" pada akhirnya setelah 5 jam dan waktu sudah menuju senja, tidak ada pilihan lain

"Suatu hari nanti, jadilah orang sukses supaya bapak tidak menyesal sudah melepaskan kalian semudah ini" Pak Roy menepuk kepala mereka  lembut

"Terimakasih pak"

Taehyung hanya membungkuk sekenanya

"Kumpulkan kantong sampah dari semua kelas selama sebulan tidak ada toleransi, jika kalian berhenti melakukannya satu hari saja, maka bapak akan melipatgandakan hukuman kalian!"

"Haishhh" Taehyung megerang frustasi meninggalkan ruangan BK dengan kesal

Mereka berjalan beriringan keluar gerbang sekolahnya sementara matahari sudah tenggelam  menyisakan warna jingga yang begitu indah

"Nama lo siapa?" Taehyung membalikkan badannya, berjalan mundur dengan kedua tangan yang bersembunyi di balik saku celananya

"Jimin" anak lelaki itu tersenyum sehingga hanya menyisakan garis lengkung dimatanya, mengulurkan tangannya dengan malu-malu

"Taehyung" senyum kotaknya melebar

"Gue tau"

"Lah, lo kenal gue?"

PERSONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang