Ego ~ 2

166 19 16
                                    

Hoseok berjalan dengan santai menuju kelasnya, pagi ini sangat melegakan, mengatakan semuanya memang tidak terlalu buruk, dia tau teman-temannya adalah yang terbaik, tapi . . . sebenarnya dia belum mengatakan semuanya

Syukurlah papanya menyanggupi untuk membenarkan hp Karamel

Pandangannya beralih kepada gadis mungil yang tengah berjalan santai sambil membaca bukunya

"Karamel !" teriaknya sambil mengejar

"Pagi kak Hoseok" sapa gadis itu ramah sambil membungkuk sopan

"Hei hei ! kamu bos kecilku kenapa harus sekaku itu"

Karamel melebarkan matanya, apa dia bilang tadi

"Lah kenapa kakak bilang begitu, gimana kalau ketahuan orang" paniknya

"Karamel, terimakasih sudah menjaga rahasiaku selama ini"

"Eoh?"

Hoseok mengacak rambutnya gemas, coba saja dia punya adik perempuan, pasti menyenangkan, yang dia punya malah kakak perempuan yang sangat cerewet

"Aku sudah bicara pada semuanya, papaku di PHK dan aku bekerja paruh waktu di kedai, mereka baik-baik saja, harusnya aku menceritakan ini sejak awal, daripada menanggung beban, jujur membuat nafas kita lebih hidup" jelas Hoseok panjang lebar

Karamel tidak habis pikir bagaimana caranya menjadi Hoseok yang bisa mengatakan hal-hal seperti itu dengan entengnya, padahal dari awal dia tidak tau menahu tentang masalah Hoseok, dia hanya tidak membicarakan fakta tentang Hoseok kerja di kedai ibunya, itu saja

"Kak, bagaimana caranya kau bisa selalu bersikap positif seperti ini?"

"Aku?"

Karamel mengangguk semangat

"Aku hanya menjalani hidup dengan bahagia"

"Bagaimana caranya?"

"Karamel, cara mendapatkan kebahagiaan setiap orang itu tidak sama, apa yang membuatku bahagia belum tentu bisa membuatmu bahagia, begitu pula sebaliknya"

"Aku mengerti, hanya saja . . . " kalimatnya menggantung

"Bersemangat lah gadis kecil, hidupmu sudah sangat sempurna"

"Sempurna apanya!" Kara menjawab malas

"Owh iya, hampir saja aku lupa, hpmu ada padaku, lagi dibenerin bokap"

"Hah? makasih kak Hoseok, maaf merepotkanmu, makasih banyak" kenapa Suga tidak memberitahunya, Taehyung juga

"Hei ! Mulai lagi, tidak apa-apa Kara, aku banyak berhutang budi padamu"

"Aku ? Banyak yang mana? Kapan?"

Hoseok memutar tubuh Kara ke arah sebaliknya, gadis itu tidak sadar mengikuti Hoseok padahal kelas mereka berlawanan

"Kelasmu disana" ujarnya gemas

"Oh iya, bodoh" gadis itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Sebenarnya aku belum sepenuhnya jujur sih"

"Hah??"

Percakapan mereka random sekali

"Aku belum jujur kalau aku bekerja di tempat ibumu, lain kali aku akan langsung mengajak mereka ke sana saja biar surprise"

"Bangtan?"

"Iyalah, siapa lagi, pasti menyenangkan"

"Jangan!" Tamatlah riwayatnya kalau sampai ini terjadi

PERSONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang