Shadow ~ 1

201 18 10
                                    

Karamel ~POV

Sejak hari itu, Kristal semakin menempeliku kesana kemari seperti permen karet, dia bilang akan menjagaku tetapi malah merepotkanku

Bersyukur sekali aku menemukan teman sepertinya di tempat baruku ini, dia benar-benar pandai bergaul, temannya sangat banyak, sungguh berbanding terbalik denganku yang punya banyak musuh disini

"Yahhh pas lo ada kelas fotografi kan barengan sama gue kelas dance"

Kami mengobrol dalam perjalanan ke kantin untuk makan siang

"Terus?" aku sama sekali tidak mengerti maksudnya

"Takutnya lo kenapa-napa pas mau ekstra kayak kemaren" ujarnya tampak khawatir

"Yah gue gak selemah itu kali Kris, masak mau dikroyok dua kali" dia hanya berlebihan, lagipula ini sekolahan bukan tempat kriminal

Aku mengambil nampanku, tapi tiba-tiba ada yang menyenggol lenganku dari belakang, aku menoleh karena kupikir Kristal ingin mengatakan sesuatu padaku

Tapi dibelakangnya ada seseorang tersenyum dengan lesung pipi yang begitu dalam, aku reflek membungkukkan badan, Kak Namjoon melambaikan tangannya kecil

"Cepat ambil makananmu" katanya

"Ah iya" gugup sekali berbicara dengannya di depan banyak orang

Kristal mendorong-dorongku menyuruh untuk cepat, karena dia terlihat tidak tahan berdiri di depan Kak Namjoon, auranya memang menelan semua orang di sekitarnya

"Kamu takut padaku?" dia bertanya pada Kristal gemas

"Enggak!"

"Trus?"

"Aku hanya merasa seperti buruk rupa jika bersebelahan dengan kakak"

"Kata siapa? kamu cantik" tersenyum lagi

Kristal sudah tidak bisa berkata-kata lagi, wajahnya semerah kepiting rebus, Kak Namjoon memang rajanya membuat orang melting

"Berhentilah menggodanya kak, dia pasti sudah bisa terbang sekarang" Kristal langsung menepuk kepalaku dengan sendok membuatku tidak bisa menahan tawa

Kami berjalan bersama untuk mencari bangku yang kosong, tapi apa Kak Namjoon mau bergabung dengan kami? kenapa dia mengikuti kami terus?

Aku melihat kakakku dan komplotannya sudah makan di tempat biasa mereka duduk, aku berusaha mencuri-curi pandang padanya, tapi kapan dia akan melihatku sebentar saja? meskipun sudah lebih baik dari sebelumnya tapi dia masih begitu dingin dan menakutkan

KROMPRAAAAAANGGG ! ! ! !

Aku merasakan sakit di kedua sikuku, makananku terlempar kemana-mana, aku memejamkan mata menahan sakit dan malu, tiba-tiba saja aku jatuh tersungkur

"Jalan pake mata!" aku menoleh keatas melihat siapa yang bicara

Wahhh nenek sihir ini! dia memang sengaja menyandungku, rupanya dia belum puas berurusan denganku

"Kamu gapapa?"

Aku meringis sambil mengangguk, Kak Namjoon berjongkok ikut memberesi makananku yang berserakan lalu membantuku berdiri

"Yak Liza! lo udah gila ya?!" Kristal tampak berteriak di belakangku, aku berusaha menariknya pergi

"Gue gak ada urusan ya sama lo, gak usah sok jadi pahlawan!"

"Wah bener-bener nih orang" Kristal membanting nampan makannya di meja Liza dan teman-temannya

Aku harus segera menyeretnya dari sini, kami sudah menjadi tontonan orang satu sekolahan, tidak masalah jika aku dianggap pengecut, tapi jika aku melawan dan semakin terluka disini, kak Suga mungkin akan berdiri dan itu akan menimbulkan masalah untukknya sendiri

PERSONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang