Anima ~ 6

150 16 33
                                    

Hari ini akan ada pertandingan basket lanjutan di Garuda 1
Setelah kemaren sempat tertunda karena insiden yang tidak pantas ditiru, akhirnya hari ini

Dengan dikeluarkannya Tony dan beberapa antek-anteknya, serta cidera Jungkook yang mengakibatkan tidak akan bisa turun lapangan dalam waktu dekat ini, sekalipun berhasil masuk final dan menjadi kandidat juara, sebenarnya sekolah ini sudah tidak punya harapan, kecuali beberapa pertapa nya yang sudah pensiun mau turun gunung lagi

Tapi kini seorang gadis tampak mengintip ke dalam ruangan kesiswaan, matanya menelisik mencari seseorang

"Ngapain disini?"

Dia terkesiap saat seseorang menepuk punggungnya pelan, orang yang dicarinya

"Kak Namjoon"

"Why? mencari ku?" orang jenius memang selalu bisa membaca pikiran

Gadis itu mengangguk

"Masuklah" Namjoon berjalan duluan lalu Kara mengikutinya

Tapi dia tidak bisa mengatakan apapun, lidahnya kelu, Karamel benar-benar menyesali perbuatannya, kenapa dia punya ide gila untuk datang kesini, sekarang keberaniannya sudah lenyap oleh kehadiran Namjoon yang begitu mengintimidasi

"Aku mau mengembalikan buku ini" Karamel mengulurkan sebuah buku yang sejak tadi di genggamannya erat

"Itu kan punya perpus"

Mampus! bodoh sekali Kara! Jangan kamu pikir dia kembali seperti semula hanya karena senyuman kecil yang kamu dapatkan kemarin

"Ah kemaren kan kak Namjoon yang meminjamiku, jadi kupikir aku harus mengembalikannya padamu juga"

"Oh" Namjoon hanya ber oh ria

"Aku juga ingin meminta maaf"

"Kamu melakukan kesalahan?"

Karamel sedikit terkesiap dengan pertanyaan balikan Namjoon

"Aku menyakitimu, tapi itu tidak bisa kuhindari, mau tak mau, suka tidak suka aku pasti akan menyakitimu, tapi bagaimana kalau aku menyembuhkan mu"

"Caranya?"

"Mari terus bersama, dengan begitu kau akan terbiasa jika aku ada disekitarmu, jadi kau bisa dengan mudah mengubah perasaanmu untukku" kalimat panjangnya diakhiri dengan senyuman tulus, dia pernah mendengar bahwa cara ampuh untuk melupakan seseorang adalah dengan selalu menyebut namanya seperti biasa, menyapa seperti biasa, bertemu seperti biasa, dengan begitu kita akan melupakan rasa sakit yang pernah ada, melupakan rasa cinta yang pernah singgah, dan mengubah seseorang itu menjadi biasa

"Bersama? kita?"

Karamel mengangguk

"Kau ingin menyiksaku?" Namjoon mendekat lalu mengangkat dagu Kara, menatapnya intens hingga membuat gadis itu tidak bisa mengatakan apapun, bahkan untuk mengambil nafas saja dia tidak berani, matanya mengunci tidak bisa berkedip

"Kenapa gadis manis sepertimu bisa setega ini" Namjoon semakin mengeratkan jemarinya, seakan kukunya bisa menembus kulit wajah Karamel

"A-aku . . . " Keringat mulai bercucuran di dahinya, bernafas saja dia seakan tidak berani, matanya mengunci tidak bisa berkedip, dia ketakutan

Menyadari hal itu Namjoon melepaskannya, lalu memeluknya

Memeluknya erat tapi hanya sekilas

Untuk terakhir kalinya

"Jangan menyakiti saudaraku" bisiknya lembut, lalu pergi meninggalkannya tanpa berbalik lagi


***

PERSONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang