Persona ~ 7

190 20 2
                                    

Suga POV~

Aku memarkir motorku, lalu bergegas  masuk ke dalam rumah

Aku sengaja pulang cepat setelah menyelesaikan urusanku di cafe, kami sepakat memperpanjang kontrak 3 bulan lagi, dan menambahkan Jungkook sebagai personil tetap, setelah 3 bulan itu mungkin hanya Taehyung, Jimin, dan Jungkook yang akan lanjut, karena aku dan Hoseok benar-benar harus mulai fokus pada ujian akhir

Aku berhasil menjelaskan ke Jungkook tentang masalah tadi siang dan dia mengerti, sudah sewajarnya dia terkejut, tapi Jungkook sangat dewasa dia berjanji akan menutup mulutnya tanpa aku memintanya setelah tau apa alasanku melakukan semua ini

Apa anak itu sudah tidur? Papa dan ibu masih menonton TV di ruang keluarga, ku harap mereka tidak tau tentang apa yang telah terjadi pada putri mereka, atau aku yang akan mendapat masalah

"Kamu udah makan belum sayang?" tanya ibu segera setelah melihatku

"Udah bu"

Sebenarnya aku sangat bersyukur menemukan ibu yang sangat baik seperti ibu Karamel, aku pikir dia tidak bisa menerimaku dan hanya akan mencintai papaku, tapi aku salah, kenyataannya dia memperlakukan aku sama seperti dia memperlakukan Kara, putrinya sendiri

"Kamu masih nyanyi di cafe?" tanya papa tiba-tiba

"Hemhh"

"Lalu kapan kamu akan belajar, kalau masih nyanyi terus?"

"Tiga bulan lagi" dia hanya bisa menghela nafas pasrah, aku tau dia akan menuruti semua kemauanku meskipun tidak menyukainya, karena memang hanya aku yang dia punya, dia akan mengalah saat berdebat denganku, dia akan mengabulkan semua permintaanku, itulah kenapa saat dia bilang ingin menikah lagi, aku juga langsung mengiyakannya tanpa pikir panjang, dia juga berhak bahagia, dia sudah mengurusku sendirian selama ini, aku tau dia kesepian

Aku mengetuk pintu kamar Karamel yang sudah tertutup rapat, dan tidak ada sahutan

Aku mencoba membuka pintunya, dan berhasil, maaf aku lancang tapi kali ini aku benar-benar khawatir padanya

Lihatlah dia tertidur meringkuk seperti itu, aku membenarkan selimutnya, lalu mengecek suhu tubuhnya, sedikit panas, tapi tidak apa-apa masih normal, dia anak yang kuat, yang aku khawatirkan justru mentalnya

Sudah kuduga ini yang akan terjadi kalau dia berhubungan dengan Bangtan, itulah kenapa aku tidak ingin dekat dengannya, bahkan tidak mau mengenalnya disekolah, karena dia hanya akan terluka, aku selalu berusaha menghindari itu, tapi dia selalu membuat masalah

Kalau saja dia tidak sekelas dengan Jimin dan Taehyung mungkin hidupnya akan tenang, tapi takdir berkata lain, mereka selalu bertengkar dan membuat orang-orang yang begitu mencintai Taehyung juga membencinya, ujung-ujungnya orang-orang kami juga akan membencinya

Setelah mematikan lampu, aku keluar sambil membawa kameranya yang sudah mati, aku hanya menaruhnya di meja belajarku, aku bahkan tidak tau bagaimana cara memperbaikinya, kenapa menawarkan diri tadi

Sekarang aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, tiba-tiba saja aku punya adik perempuan sebesar itu, dan harus menjaganya? ini gila! bagaimana caraku menjaganya? 

Aku tidak pernah membencinya, tidak pernah sekalipun, mungkin aku pernah tidak menyukainya karena dia sangat berisik dan seakan akan merebut papa dariku, tapi aku tidak membencinya, aku diam dan bersikap dingin padanya karena aku tidak tau bagaimana harus menghadapinya, sekarang aku merasa bersalah karena tidak bisa menjaganya

Argghhhh aku pusing, aku tidak bisa membuat lagu lagi, aku akan tidur

                                                                           ***



PERSONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang