Chapter 19

723 45 59
                                    

Sasori mengendong Sakura ala bridle style dan merabahkannya dikasur yang sudah tidak ada lagi spreinya.

Naruto menatap Jidat,tangan,dan wajah Sakura yang berlumuran darah.ada 1 pertanyaan yang tergiang dikepalanya,Sebuta itukah cinta,sampai bisa menyakiti diri sendiri?

Sakura memeluk anikinya erat,padahal Sasori ingin mengambil kotak P3K dilemari Sakura yang sudah hancur tak karuan.

"Naruto bisakah kau ambilkan kotak P3K dilemari sana?"Sasori menunjuk lemari yang ia maksud.

Naruto melihat arah tunjuk Sasori lalu mengerti."Baiklah"

Naruto berjalan ke arah lemari itu dengan hati hati karena lantai kamar Sakura sudah berhamburan dengan pecahan kaca.

Naruto mengambil kotak P3K itu lalu kembali ke tempat Sasori dan Sakura.Naruto langsung saja menyerahkan kotak P3K itu kepada Sasori.

Sasori mengobati tangan Sakura yang tak henti hentinya mengeluarkan darah,Sakura menatap tangannya sendu,tapi pikirannya entah ada dimana.

Sasori beralih mengobati lengan tangan Sakura.Sasori menggeleng gelengkan kepalanya pasrah,melihat keadaan adik kesayangannya bisa menjadi sangat mengenaskan saat ini.

"Katakan saja jika kau merasa perih pada saat aku obati"Ucap Sasori.

Sakura tak mendengarkan apa dikatakan oleh anikinya barusan.Ia hanya mengingat perkataan Shion bahwa kakaknya Haruno Sasori tidak menyayangi adik sepupunya Haruno Shion.

Dan dia adalah perusak hubungan orang dan kebahagian orang.Selama ini Sakura tidak mengetahui jika ia melakukan suatu tindakan yang tidak menguntungkan kepada orang lain,tapi hanya padanya saja.

"Sasori-nii,Saki ingin bertanya sesuatu kepada kepada Sasori-nii.Pribadi."

Sasori menganggukkan kepalanya lalu menatap Naruto.Naruto mengerti apa yang dimaksud oleh tatapan Sasori itu.ia langsung pergi dari kamar yang sudah tidak pantas lagi disebut dengan kamar.

"Jadi,apa yang ingin kau tanyakan?"

Sasori menggenggam tangan Sakura yang sudah dibungkus dengan banyak perban putih.

"Tapi,Sasori-nii harus Janji menjawabnya dengan jujur ya"

"Baiklah"

Sakura menghela nafasnya.Sekarang Sakura terlihat seperti semula,tapi Sasori tidak terlalu menyakini bahwa Sakura sudah tidak mabuk lagi.

"Apakah kau mencintai Shion seperti kau mencintaiku?"

Sasori membelakkan matanya saat mendengar pertanyaan Sakura.Sasori menghela nafasnya sebentar lalu menatap serius ke arah Imuotonya itu.

"Aku sudah berjanji bahwa aku akan menjawab pertanyaanmu dengan jujur dan Jawabannya adalah Tidak."

Sakura begitu terkejut dengan Jawaban Sasori yang diberikan kepadanya.

"Tapi,kenapa kau tidak menyayanginya,padahal dia adalah Saudara kita?"

"Karena ia selalu membuat kita hampir saja celaka! Kau ingat dia pernah hampir membuat kita sekeluarga celaka"

"Tapi,kita semua baik baik saja"

"Jika pada saat itu Tou-san tidak menghentikan mobilnya,apakah kita akan baik baik saja? Kau ingat juga Sakura jika Tou-san hampir saja masuk penjara gara gara dia! Dia juga pernah membuatku dibully oleh anak anak sekelasku,bahkan ia juga hampir pernah membuatmu celaka dan keluar dari SMP"

"Tapi,itu semua hanya masa lalu Sasori-nii.Bukankah kau seharusnya melupakan semua kenangan itu,dan mulai membuka hatimu untuknya lagi"

"Terkadang masa lalu bisa terulang lagi dimasa depan Sakura.seperti sekarang,ia sudah membuatmu hancur seperti ini!"

SASUKE-KUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang