"Yang bisa kulakukan hanyalah berlari, berharap kau takkan pernah kutemui lagi"
▪▪▪Tzuyu menatap pintu yang kembali tertutup, ia menatap makanannya, hanya ada nasi dan sup. Tzuyu mendekatkan kedua tangannya ke hidung.
"Huek!"
Ia hampir saja muntah, entah berapa hari dia belum mandi, tangannya juga sangat kotor, ia melihat pergelangan tangannya yang terluka, perih sekali.
Gadis itu meraih gelas air dan mencuci tangannya dengan sedikit air, ia kemudian mulai meraih makanannya dan melahap suapan pertama, Tzuyu terdiam. Seutas senyuman tercipta, entah rasanya yang benar-benar enak atau karena lapar, makanan ini sangat lezat ia rasakan.
Tzuyu kembali melahapnya, bahkan pipinya mengembung karena Tzuyu menyuapkan nasi itu terus menerus ke mulutnya.
Ceklek!
Orang itu terdiam, ia sedikit menautkan alisnya saat melihat Tzuyu yang duduk bersandar di sebuah tiang sambil menatap langit-langit, ia mendekat pada gadis yang masih diam itu.
Tepat saat ia berada di samping Tzuyu, lelaki tersebut melihat gadis itu menangis sambil mendongakkan kepala dan memeluk kedua lututnya.
"Ekhm," dehamnya membuat Tzuyu tersadar dan menoleh.
"Kau sudah menghabiskan makananmu?" tanyanya dingin, Tzuyu mengangguk.
Pemuda itu berjongkok sambil mengeluarkan sebuah tali membuat Tzuyu beralih dan bersila di hadapannya. Lelaki itu menautkan alisnya.
"Jungkook," panggil Tzuyu membuat lelaki itu menatapnya tajam.
"Kenapa kau menculikku?"
Jungkook terkekeh, ia kemudian menarik kedua tangan Tzuyu dengan kasar dan hendak kembali mengikat tangannya.
"Ini perih," jawab Tzuyu lagi melihat bekas luka di tangannya membuat Jungkook menatapnya.
"Aku ingin pulang," ucap Tzuyu lirih membuat Jungkook menarik rambut gadis itu membuatnya mendongak.
"Kau ingin pulang? Tidak semudah itu,"
Jungkook menarik lengan Tzuyu dan kembali mengikatkan kain sebagai penutup mata Tzuyu. Kini gadis itu diam, ia tak melawan, menjerit atau menangis, karena ia tahu yang dilakukannya itu sia-sia.
"Bangun!" bentak Jungkook sambil menarik lengan kanan Tzuyu kasar dan hampir menyeretnya.
Brak!
Jungkook menendang pintu membuat 6 pria lain menatapnya. Mereka melihat bagaimana wajah marah Jungkook sambil terus menarik lengan gadis yang sekarang diam, tanpa ikatan atau sumpal di mulutnya, hanya matanya saja yang tertutup.
"Wah, kau pintar juga mengendalikan wanita, Jung," ucap Jimin mendapatkan tatapan tajam dari Jungkook.
"Hei, aku benar, tanpa diikat, dia bahkan tak meronta atau berteriak kepadamu," lelaki itu menaik turunkan alisnya membiat Jungkook mendengus kesal dan mendorong Tzuyu hingga ia tersungkur.
"Aah!" ringis Tzuyu karena merasa telapak tangannya perih.
Semua yang tengah duduk kini berdiri menatap Tzuyu dan Jungkook bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Highway [COMPLETED]
Fanfiction|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Jalan raya.. Apa yang kau pikirkan? Sebuah jalan panjang yang mengkilat karena aspal yang hitam yang menyelimuti, penghubung antara satu kota dengan kota yang lain? Itu tak salah. Namun, bagiku jalan raya adalah sebuah...