"Tak ada yang bisa mengelak apa yang takdir antarkan, selain mencoba untuk menerimanya."
▪▪▪Semua terlihat gelisah. Duduk bersama dan saling diam, sedangkan beberapa pria terus saja berjalan mondar-mandir sambil menunggu dering telepon untuk kedua kali. Jarum jam terlihat sangat alot untuk bergerak, membuat mereka semakin resah.
"Aku tidak tau bagaimana keadaannya?" ucap seorang wanita yang memgepalkan tangan erat membuat yang lain menatapnya.
"Apa dia baik-baik saja sekarang?"
"Nanhee, kita berdoa saja," ucap wanita baya di sebelahnya.
"Ibu, aku tidak bisa tidur, aku tidak bisa membayangkan apa yang mereka lakukan pada Tzuyuku, apa dia dipukul?" Nanhee terisak sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan membuat yang lain makin khawatir.
"Tzuyu putriku, dia pasti sangat ketakutan,"
"Aku bersumpah akan mematahkan setiap tulang para penculik itu karena berani membawa putriku," geram Tuan Chou sambil mengepalkan tangannya erat.
Kring!
Semua serempak melihat ke arah telepon dan dengan segera tuan Chou mengangkatnya.
"Halo,"
"..."
Tuan Chou terdiam, ia menggertakkan rahangnya dan wajahnya merah padam.
"Seret mereka, dan bawa mereka ke hadapanku segera!"
Nyonya Chou, Nanhee. Ia berlari menghampiri suaminya setelah menutup telepon.
"Bagaimana? Apa yang mereka katakan?" tanya Nanhee membuat tuan Chou menatapnya.
"Mereka sudah pindah lagi dari tempat terakhir,"
Tubuh Nanhee ambruk, ia merasa kakinya lemas, harapannya kembali pupus untuk segera mendekap sang putri.
"Bagaimana Tzuyu? Apa dia--" ucapannya tertahan.
"Apa dia masih hidup?"
♠️♠️♠️
Rambutnya beterbangan, menari mengikuti irama angin yang bergerak. Kedua tangannya terlipat dan menjadi tumpuan dagu di jendela. Matanya menatap lekat pepohonan yang seakan berlari berlawanan arah dengan mobil mereka yang melaju.
Sesekali Tzuyu membuka mulutnya dan merasakan angin masuk memenuhi tenggorokan, jika sudah merasa puas, maka ia akan menjulurkan tangannya dan menggerakkan jemari seolah menyentuh sang udara.
Jungkook hanya melirik sekilas, dan menggelengkan kepala melihat kelakuan Tzuyu. Dia sama sekali tak berminat untuk bicara dan lebih memilih fokus dengan jalanan, membiarkan segunung tanda tanya menumpuk dalam benaknya.
"Jungkook," panggil Tzuyu sambil menoleh, Jungkook tak bergumam.
"Boleh aku mencobanya?" pertanyaan Tzuyu kali ini membuat Jungkook menoleh dan tersenyum remeh.
"Ya, cobalah, dan saat kau mulai melajukan mobil, kau akan membawa kami semua ke neraka," jawan Jungkook ketus.
Tzuyu menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Highway [COMPLETED]
Fanfic|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Jalan raya.. Apa yang kau pikirkan? Sebuah jalan panjang yang mengkilat karena aspal yang hitam yang menyelimuti, penghubung antara satu kota dengan kota yang lain? Itu tak salah. Namun, bagiku jalan raya adalah sebuah...