"Ada saatnya kita lelah untuk menyembunyikan sesuatu, dan berharap akan ada orang yang bertanya apa kita baik-baik saja?"
▪▪▪Mereka duduk sambil memegang cangkir aluminium berisi teh hangat, suasana hening, hanya suara dari api yang membakar kayu terdengar memecah keheningan.
Tzuyu masih diam, duduk bersila dengan kain yang melilit tubuhnya, sementara di sisi lain, tiga pria itu tak melepas tatapan mereka dari Tzuyu.
"Tzuyu," panggil Jimin karena merasa tak tahan. Jungkook dan Namjoon menoleh ke arah Jimin.
"Apa kau sudah punya jawabannya?" tanya Jimin lagi, Jungkook dan Namjoon beralih menatap Tzuyu yang masih diam, mereka menunggu jawaban dari gadis itu.
"Kenapa kau melepaskan kesempatanmu untuk bebas?" tanya Namjoon kini, satu airmata meluncur di pipi Tzuyu dalam diamnya.
"Hm, iya," jawab Tzuyu kembali menggantung.
"Maksudmu?" tanya Jungkook.
"Aku tidak tau, yang aku tau, aku melepas kesempatan untuk bebas, tapu itu kulakukan untuk mendapat kebebasan,"
Tiga pria itu kembali saling berpandangan, mereka semakin tak mengerti dengan segala yang diucap dan dilakukan oleh Tzuyu.
"Kalian tau? Aku tidak pernah menyukai tempat gelap, aku takut," perkataan Tzuyu kembali menarik perhatian yang lain.
"Semuanya benar-benar menyeramkan,"
"Saat aku kecil, semuanya dimulai--"
"Apa?" tanya Jimin lagi.
"Berulangkali mereka mengatakan padaku bahwa aku adalah Chou Tzuyu, mereka selalu mengingatkan itu, tentang semua yang ada dan berkaitan denganku, Chou Tzuyu,"
"... Mereka bilang, aku harus begini, tidak boleh begitu--"
Tiga pria itu kembali saling berpandangan, mereka beralih mendekat dan duduk melingkar bersama Tzuyu. Tatapan gadis itu masih kosong, suaranya bergetar dan airmata berjatuhan.
"Saat itu aku masih kecil, aku pergi ke Sekolah dan teman-temanku sama, mereka akan makan dengan menaruh kain di pangkuan mereka, makan tanpa bicara, menyuap dengan perlahan, minum dengan baik, dan mengusap mulut dengan tisu, setelah itu kami akan meninggalkan makanan yang baru dua suap kami makan--"
Tzuyu terisak, bahkan kini terlihat cangkir yang dipegangnya bergetar.
"Anak laki-laki akan bicara sedikit, mereka akan berjalan dengan mengangkat kepalanya, sedangkan kami perempuan, kami akan berjalan anggun dengan tumpukkan buku di atas kepala, kalian tau?" Tzuyu melambaikan tangannya.
"Tidak, buku itu tidak boleh jatuh, jika tidak mau pukulan dari 3 batang sapu lidi akan melukai tubuhmu,"
"Aku melakukannya dengan baik, semua orang memujiku, saat aku pulang Sekolah, di jalan aku melihat sekumpulan anak yang sedang tertawa sambil berlarian, mereka mencoba melompat mengambil kupu-kupu yang terbang, dan membentangkan tangan seakan mereka memiliki sayap, hahaha! Itu konyol bukan? Tapi--"
"... Tapi itu menyenangkan," Tzuyu kembali terisak, ia menyimpan cangkirnya dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Highway [COMPLETED]
Fanfic|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Jalan raya.. Apa yang kau pikirkan? Sebuah jalan panjang yang mengkilat karena aspal yang hitam yang menyelimuti, penghubung antara satu kota dengan kota yang lain? Itu tak salah. Namun, bagiku jalan raya adalah sebuah...