Pada zaman penciptaan alam semesta, Yang Maha Tertinggi membuat segala hal yaitu angkasa luas penuh dengan bintang, serta tanah yang kaya akan tanaman. Untuk melengkapi semuanya, Dia yang Berkuasa Penuh, menciptakan laki-laki dan perempuan. Mereka mengemban tugas: menyeimbangkan alam, memberikan cahaya di dunia yang gelap, menciptakan kedamaian dan ketenangan, serta memberi garis antara perang dan damai. Di antara sekian banyak dari laki-laki dan perempuan, terdapat pasangan istimewa yaitu Adam dan Hawa. Jika Adam dan Hawa "disatukan", Yang Maha Tertinggi akan memberikan satu kehendak bebas untuk satu orang yang mempersatukan keduanya dalam ikatan pernikahan. Dalam sejarah alam semesta, sudah tiga pasangan yang berhasil disatukan.
Pasangan pertama disatukan oleh Leatra Midshour, seorang yang berkuasa pada zamannya. Pada tahun 1525, di sebuah kuil kuno, di tanah yang asing, Leatra mendapatkan informasi tentang Adam dan Hawa untuk pertama kali setelah sekian lama hilang dari peradaban. Dua tahun kemudian, Leatra berhasil mempersatukan Adam dan Hawa, dan mendapat satu permintaan bebas. Leatra meminta pengetahuan. Pengetahuan tentang alam semesta, teknologi, dan segalanya. Yang Maha Tertinggi menurunkan sebuah buku dari langit. Dengan penuh kerakusan, Leatra membaca buku tersebut dalam satu malam. Menjelang pagi, dia kehilangan akal sehatnya dan berkata bisa mengubah alam semesta sesuai dengan keinginannya. Setelah mendengar semua keagungan buku itu, Koures Hide, seorang teman dekat Leatra, berencana mengambil alih buku. Namun, usahanya berakhir dengan kegagalan. Karena usaha pencurian itu, Leatra membuat salinan buku menggunakan tinta dari darahnya sendiri dan menyembunyikan buku aslinya di tempat yang hanya dia tahu letaknya. Salinan itu banyak berisi tentang kehancuran dan kehidupan yang kekal. Oleh karena itu, salinan itu dinamakan Buku Keabadian, sementara buku aslinya dinamakan Buku Penciptaan.
Leatra dan para pengikutnya menguasai jagat raya selama 67 tahun. Tidak ada yang berani untuk menentang kekuasaan Leatra sampai akhirnya sebuah kesatuan besar bernama Candra Shula berhasil mempersatukan Adam dan Hawa kedua. Candra Shula meminta keadilan. Yang Maha Tertinggi menurunkan senjata dari langit: 4 pedang, 3 kapak, 2 perisai, dan 1 busur panah. Senjata-senjata suci itu terlalu berat untuk diangkat oleh orang biasa, hanya orang-orang terpilihlah yang bisa menggenggam senjata tersebut, dan orang-orang yang memegangnya disebut Pencerah. Para Pencerah melawan Leatra dan pasukannya. Pertempuran sampai titik darah penghabisan tidak dapat dihindari. Leatra pun terpojok pada tahun 1597. Di tengah kekalahan, Leatra menghilang tanpa jejak dan Buku Keabadian berhasil dirampas. Setelah banyak pertimbangan, buku itu terlalu berharga untuk dihancurkan. Candra Shula lebih memilih membagi-bagikan tiap lembar Buku Keabadian kepada orang-orang yang ikut membantu mereka dalam perang.
Lebih dari dua ratus tahun, alam semesta hidup dalam damai. Adam dan Hawa yang baru terus lahir, tetapi tidak ada yang berhasil mempersatukan mereka. Sampai akhirnya pada tahun 1837, Lhamar Hyme, Kaisar Besar Verdoras, berhasil mempersatukan pasangan ketiga. Lhamar meminta kekuatan. Kekuatan yang bisa menundukkan semua musuh-musuhnya. Yang Maha Tertinggi menurunkan sebuah bola hitam raksasa dari langit. Bola itu memiliki energi yang sangat besar; cukup hanya satu orang yang menggunakan bola itu untuk bisa menghancurkan sebuah kota. Sebuah akademi sihir dibuat di atas bola tersebut agar semua orang dapat mempelajari bola lebih dekat. Dua puluh tahun kemudian Lhamar meninggal, dan memicu perang sipil di Verdoras. Tidak ada yang bisa menghentikan perang kecil itu hingga satu pihak menjadi pemenang.
Pada tahun 1857, Adam dan Hawa yang baru lahir di tempat berbeda. Adam bernama AndreVellanhar, dan Hawa bernama AnbarLeith. Keduanya dijaga oleh orang-orang yang dapat dipercaya. Semua berjalan aman dan nyaman selama 15 tahun; tidak ada perselisihan yang berarti selama itu, sampai sesuatu terjadi kepada sang Adam. Malam itu, para pengkhianat melaksanakan rencananya dan mengambil alih sang Adam dari walinya. Para pengkhianat menghabisi semua orang yang menghalangi; perempuan dan anak-anak menjadi korban kekejian mereka. Sang Adam terpaksa menyaksikan orang-orang tercintanya meninggal. Dia tidak tahu harus berbuat apa, yang hanya bisa dilakukannya adalah diam dan bersembunyi sampai semua berakhir. Dia terus berharap itu semua hanya mimpi buruk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi: Zaman Baru (TAMAT)
FantasyDi suatu jajaran vana (istilah untuk planet-planet) yang lain, hiduplah dua sosok legendari yang disebut Adam dan Hawa. Jika keduanya "dinikahkan", pihak ketiga yang mempersatukan mereka berdua memiliki satu permintaan bebas. Andre Vellanhar dan Anb...