Tidak jauh di luar Grahom, Ari dan Noura masih menyelusuri darah yang berceceran di daun dan tanah. Meskipun hanya sedikit darah yang bertebaran, Ari yakin dapat menemukan Andre dengan ketajaman mata dan nalurinya. Noura yang sudah letih mengikuti Ari sepanjang hari berkata, "Aku sangat lelah. Bisakah kita duduk sebentar?"
"Kita tidak akan berhenti sampai menemukan Andre," kata Ari.
"Kenapa kau sangat resah?" tanya Noura. "Pemburu yang menculik Andre tidak akan membunuhnya begitu saja. Dia mengambilnya bukan tanpa alasan. Andre adalah sang Adam, orang paling berharga di alam semesta. Tidak ada yang berani membunuhnya. Jadi, kita tidak perlu risau tentang keselamatannya,"
"Tetap saja, aku tidak bisa tenang sebelum dia selamat."
Ketika sedang duduk di bawah pohon rindang, di atas tebing yang tidak terlalu tinggi, mereka mendapati sekelompok orang sedang berjalan di jalan setapak hutan, di bawah tebing.
Orang-orang itu berpakaian bangsawan dan mewah. Beberapa ada yang menggunakan kereta kuda dan ada yang berjalan kaki. Mereka membawa alat-alat musik di tangan dan di kereta kuda seperti biola, gitar, harpa, dan piano. Wajah-wajah mereka murung; putus asa seperti burung kehilangan rumahnya.
"Aku akan bertanya kepada mereka," kata Ari saat turun dari tebing. "Mungkin mereka dapat menunjukkan arah pemburu yang menculik Andre,"
Selagi Noura menjelanak di balik semak belukar, Ari dengan berani menghampiri mereka. Sambil mengawai tangannya, Ari berseru, "Tunggu!"
"Berhenti di sana anak muda!" kata seorang pria gagah penuh otot di tubuhnya sambil membidikkan senapan ke arah Ari. "Jika kau mendekat lagi, aku akan menembak kepalamu,"
"Hentikan, Bael!" teriak seorang wanita Vanagra berkulit cokelat. "Dia hanya anak-anak!"
"Baiklah, Lorik, jika kau berkata seperti itu," kata Bael setelah menurunkan senapannya. "Jadi, apa masalahmu, anak muda?"
Sebelum Ari sempat mengucapkan alasannya, Noura membuat semak-semak tempatnya bersembunyi bergerak-gerak. Bael yang melihat itu langsung mengarahkan senapannya ke semak-semak seraya berkata, "Ada orang di dalam semak. Apa kau bersama dengan seseorang?"
"Itu adalah temanku, jangan tembak!" kata Ari. "Noura, keluarlah sebelum pria ini menembakmu!"
Noura pun keluar dari semak dengan perlahan sambil mengangkat kedua tangannya. Ia berkata, "Baiklah, aku keluar. Jangan menembakku,"
"Jelaskan kepadaku, mengapa temanmu bersembunyi dari kami?!" teriak Bael sambil mengangkat kerah Ari. "Apa yang kau rencanakan?!"
"Tenanglah, Bael, mereka tidak bersenjata," kata Lorik.
"Oke," kata Bael. "Tapi satu lagi kejutan, aku akan langsung menembakkan senapan ini melewati jantungmu, mengerti?!"
"Langsung ke intinya, apa yang kalian inginkan?" tanya Lorik.
Saat Ari mengangkat tangannya dan ingin mengucap sepotong kata, tiba-tiba, sebuah piano besar terjatuh dari kereta kuda rombongan itu. Semua orang teralihkan pandangannya. Ari pun berteriak, "Kenapa selalu terjadi sesuatu sebelum aku sempat bicara?!"
"Daripada kau terus mengoceh, mengapa kalian berdua tidak membantu kami menaikkan piano besar ini?" tanya Bael.
Mereka pun bersedia membopong piano besar bersama-sama. Sambil bekerja sama mengembalikan piano ke posisi awal, Bael bertanya, "Jadi, apa yang ingin kau katakan sebelumnya?"
"Aku hanya ingin bertanya, apakah kalian melihat makhluk-putih-raksasa dengan pengendara berjubah dan seorang Haegil muda di sekitarnya?" tanya Ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi: Zaman Baru (TAMAT)
FantasiaDi suatu jajaran vana (istilah untuk planet-planet) yang lain, hiduplah dua sosok legendari yang disebut Adam dan Hawa. Jika keduanya "dinikahkan", pihak ketiga yang mempersatukan mereka berdua memiliki satu permintaan bebas. Andre Vellanhar dan Anb...