"K-kenapa tiba-tiba?" Tobio sedikit gagap. Satu tangannya mengusap wajah berat, menutupi pipi yang sedikit memerah.
Gadis dihadapannya tersenyum lebar, "Kejutan!"
[F/N] merentangkan tangan lalu menubrukan badan. Memeluk Tobio erat, seakan tak mau dipisahkan oleh segala sekat.
Tobio menghela nafas berat, "Ah, i-iya."
Laki-laki itu membalas pelukan ragu, menahan hati yang setengah malu setengah rindu.
Waktu serasa terhenti, lama terasa sebentar. [F/N] melepaskan pelukan dan menatap dengan tatapan ceria. Senyuman yang Tobio rindukan kini ada didepan mata.
"Ini," [F/N] tetiba menyodorkan secarik kertas.
"Apa?"
"Undangan pertunanganku bulan depan. Datang, ya?"
Waktu serasa terhenti, tobio menahan nafas setengah mati.
So this is heartache?
So this is heartache?
KAMU SEDANG MEMBACA
heartache. | tobio
FanfictionMenyenangkan 'kan? Memiliki seseorang yang mengerti diri. Mendengarkan saat dibutuhkan, memberi saran tanpa menggurui. Kamu disana apa kabar, Tobio? Apa kamu punya seseorang yang bisa dijadikan sandaran saat beban yang kamu punya sudah tak tertahan...