And they say that i,
Will find another you,"Tobio!" [Y/N] berlari menghampiri Kageyama dengan membawa anduk dan sebotol minuman dingin di kedua tangannya. Laki-laki itu tersenyum tipis, kepalanya menunduk sedikit malu.
"Ih, bukannya senyum-senyum gitu!" [Y/N] mengalungkan anduk yang dibawanya ke Leher Tobio, sementara botol minuman dingin tadi ditempelkan ke pipinya.
"Arigatou."
Iwaizumi mengerutkan dahi. "Oit! Oikawanjing! Adik kelasmu kenapa? Ngomong sendiri?"
Oikawa yang semula telah menyiapkan jurus ceramah no jutsu yang gagal ia copy dari naruto pun mengalihkan atensi. Melihat Tobio yang menggeleng-geleng sendiri setelah berbicara sendiri.
"Huft," Oikawa menggaruk pipi. "Kan aku sudah cerita, perihal [Y/N]."
Kerutan di dahi Iwaizumi bertambah, "Serius? Gara-gara perempuan dia menjadi seperti itu? Menyedihkan."
Oikawa memanyunkan mulutnya, "Bukan menyedihkan tahu. Itu namanya benar-benar sayang."
"Rasa sayang tidak bisa dijadikan alasan untuk bertindak bodoh."
Oikawa menggaruk tengkuknya yang berkeringat, "Yang aku takutkan 'sih, jadi homo gitu."
"Anjing ngeri." Iwaizumi ngelus-ngelus perut sambil bilang amit-amit-jabang-kodok.
Jadi yang homo itu siapa?
Yachi menghampiri Tobio dengan handuk dan minuman dingin di tangannya.
Tobio menggeleng. Katanya aku bisa ambil sendiri.
Iwaizumi meringis. Oikawa tersenyum miris.
That can't be true.
KAMU SEDANG MEMBACA
heartache. | tobio
FanfictionMenyenangkan 'kan? Memiliki seseorang yang mengerti diri. Mendengarkan saat dibutuhkan, memberi saran tanpa menggurui. Kamu disana apa kabar, Tobio? Apa kamu punya seseorang yang bisa dijadikan sandaran saat beban yang kamu punya sudah tak tertahan...