Setelah kejadian malam itu, [F/N] tak pernah lagi memunculkan diri dihadapan Tobio. Keduanya sama-sama disibukan hal lain, [F/N] dengan segala perlombaan yang harus ia menangkan dan Tobio dengan ujian kenaikan kelas yang harus ia hadapi.
Hingga pada hari kelulusan, tepatnya perayaan kelulusan klub voli angkatan Oikawa, barulah [F/N] memberanikan datang ke gymnasium.
Gadis itu sempat mengobrol sebentar dengan Oikawa, sebelum akhirnya Tobio datang dan Oikawa pergi begitu saja.
"Kageyam-"
"Jangan."
"Eh?"
Tobio menggigit bibir bawahnya keras-keras, "Tolong. Jangan ada yang berubah diantara kita. Aku minta maaf."
[F/N] sedikit membatu, tahu-tahu tertawa kecil seraya menutup mulut. "Nggak papa. Yang udah berlalu biarkan aja."
"Kau serius?" Tobio menatap kekasihnya lekat-lekat, tak percaya dengan apa yang ia katakan.
"Tentu." [F/N] tersenyum simpul.
Tobio menghela nafas lega, "Lalu kau mau apa? Maksudku, malam-malam datang kemari-"
"Aku akan pindah," Katanya seraya mengalihkan pandangan. "Aku tahu ini tiba-tiba, tapi ayah mendadak dipindahkan ke kantor cabang di kota lain."
Tobio maju selangkah, dua langkah. Mendekatkan diri dengan sang kekasih, [F/N] masih juga tak mau menatap dirinya. Tobio mulai panik, ia memeluk badan [F/N] erat-erat, menenggelamkan hidungnya di leher gadis yang selama ini ia sayangi.
"Tidak,"
"Tobio, lepas-"
"Aku mohon [F/N], jangan pergi. Aku minta maaf. Aku memang salah. Aku minta maaf."
"Aku memaafkanmu, kok." Perempuan itu menjauhkan bahu Tobio dari badannya, lalu ditatap mata dingin itu lamat-lamat.
"Tapi kita harus tetep pisah."
why did i let you go?
i miss you
KAMU SEDANG MEMBACA
heartache. | tobio
FanfictionMenyenangkan 'kan? Memiliki seseorang yang mengerti diri. Mendengarkan saat dibutuhkan, memberi saran tanpa menggurui. Kamu disana apa kabar, Tobio? Apa kamu punya seseorang yang bisa dijadikan sandaran saat beban yang kamu punya sudah tak tertahan...