So this is heartache?
'Kitagawa Dai Ichi Dikalahkan!'
Judul berita yang sanggup membuatku kehilangan ketenangan.
Jemari ini gatal ingin meraih ponsel dan memanggil seseorang. Namun hati dan pikiran tak sejalan.
Bagaimana kalau ia malah marah? Menganggap empati yang kuberikan adalah rasa kasihan?
Aku terbangun dengan keringat di sekujur rubuh. Nafas yang sulit diatur kemudian semakin terengah mendapati cahaya matahari yang sudah mulai meninggi.
Datang lagi. Mimpi busuk yang membawa perasaan buruk. Ketakutan yang diam-diam aku simpan kini mulai muncul ke permukaan.
Beberapa hari yang lalu Kak Tetsurou berkata dirinya bertemu dengan seseorang bernama Kageyama. Ia kemudian memastikan. Dan-benar. Dia Kageyama Tobio. Mereka bertemu di pelatihan Golden Week.
Jadi Tobio melanjutkan sekolah ke Karasuno.
Sedikit lega saat mengetahui dirinya baik-baik saja. Namun perasaan itu tak bertahan lama. Setelah mimpi yang tiba-tiba datang tadi malam, hari ini aku mendapat berita yang tak enak didengar telinga.
Karasuno mencapai enam belas besar Inter-High. Kemudian dikalahkan Aoba Johsai.
Aku tak kuat menahan tangis setelahnya.
Mendengar cerita mengenai betapa semangatnya Tobio menggapai mimpinya, namun tak sedikit juga hadangan yang datang ditengah jalan.
Aku ingin memeluknya. Aku ingin merasakan amarah yang dituangkan dalam dekapan erat sampai membuat sesak. Aku ingin menjadi tempat leburnya air mata yang selalu ia tahan-tahan.
Namun tak bisa.
So this is heartache?
KAMU SEDANG MEMBACA
heartache. | tobio
FanfictionMenyenangkan 'kan? Memiliki seseorang yang mengerti diri. Mendengarkan saat dibutuhkan, memberi saran tanpa menggurui. Kamu disana apa kabar, Tobio? Apa kamu punya seseorang yang bisa dijadikan sandaran saat beban yang kamu punya sudah tak tertahan...