"Irene." Taehyung bergumam sambil berjalan mondar-mandir dengan tangan di dagu. Nama itu terus terngiang-ngiang dikepalanya. Akhirnya dia mengetahui nama cewek itu, berkat Jimin.
Taehyung sedang berada di toilet, menunggu Jimin yang sedang buang air kecil. Memang aneh sih kalau laki-laki ke toilet ditemani. Namun begitulah Jimin.
Beberapa menit kemudian Jimin belum juga kembali, alhasil Taehyung duduk di salah satu bangku panjang yang ada di samping toilet. "Ini si Jimin lama banget bangke! Ngapain sih di dalem, hibernasi apa gimana dah!"
Tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepala Taehyung. "Apa gue minta tolong Seulgi aja kali ya, buat nanyain Irene?"
Tepat saat itu, Jimin pun keluar dari Toilet sambil merapikan bajunya yang berantakan. Lelaki itu melihat wajah Taehyung yang sudah tak bersemangat lagi, sepertinya karena lama menunggu.
Jimin pun menghampiri Taehyung, lalu berkata. "Maaf ya lama, soalnya anu ... gue sakit perut."
Taehyung mendongak. "Gue kirain lo jualan ketoprak dulu di dalem. Lama amat."
"Ya maap bang." Ujar Jimin.
Lalu, Taehyung berdiri disamping Jimin. "Iye, udah apal gue mah." Kemudian mereka berdua pergi dari sana, dengan posisi Taehyung merangkul Jimin.
"Jim." Panggil Taehyung. Jimin menoleh dengan alis terangkat.
"Gue boleh minta tolong nggak?" Tanya Taehyung.
Jimin menepuk bahu Taehyung. "YAIYALAH BOLEH!" Mendengar itu Taehyung pun tersenyum.
"Jadi ceritanya gue mau ketemu Seulgi, gue mau nanya sesuatu sama dia. Dan lo, gue minta tolong buat lo kasitau sama Seulgi gue pengen ketemu." Taehyung menjelaskan.
Jimin menyernyit. "Ya elah, kenapa nggak lo aja yang langsung nyamperin Seulgi? Susah amat."
Taehyung berhenti berjalan lalu menoleh ke Jimin. "Ya kalo gue ke kelasnya pasti gue ketemu tuh sama bubuk jas jus, alias si Irene."
Mendengar itu Jimin malah tertawa. "Lo tuh lucu ya. Yaudah nanti gue bakal bantu buat bilangin ke Seulgi."
"Nah begitu kek, itu baru sodara!" Taehyung berseru.
• • • •
Jam menunjukan pukul 10.30, waktunya untuk para siswa istirahat. Ada yang memilih untuk ke kantin, namun ada juga yang menetap dikelas, dengan alasan tertentu. Namun berbeda dengan Velvet. Irene, Seulgi, Wendy dan Joy keluar dari kelas. Mereka akan menjemput Yeri dikelasnya, karena mereka berbeda kelas, Yeri masih duduk di bangku kelas 11.
Tetapi tiba-tiba saat sedang asik bercengkrama, handphone milik Seulgi bergetar, pertanda adanya notifikasi. Dengan cepat cewek itu mengambilnya dari kantong, lalu melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.
Seulgi menyernyit heran melihat siapa yang mengirim pesan, juga isinya. Begini isinya:
From: P. Jimin
10. 32 AM
Seul, gue disuruh sama Taehyung. Katanya dia pengen ketemuan sama lo, ada yang pengen dia tanyain, soal temen lo si Irene. Sekarang ya? Dia lagi nungguin lo di parkiran guru, cepetan ya. Oke makasih
Seulgi terdiam sebentar membaca pesan itu. Lalu ia melihat ke arah teman-temannya yang sudah berjalan lebih dulu di depannya. Dengan cepat dia berlari menghampiri mereka.
"Woy!" Seulgi berseru.
Mereka semua berbalik, lalu Joy bertanya. "Apaan?"
"Lo pada duluan aja ke kelas Yeri, gue mau ketoilet dulu. Nanti gue nyusul ke tempat biasa." Tutur Seulgi. Mereka pun mengangguk lalu pergi meninggalkan dia.
• • • •
Taehyung menoleh ke sampingnya ketika dia merasa ada yang berjalan ke arahnya. "Eh Seul!"
Seulgi berdiri di samping Taehyung. "Lo kenapa manggil gue kesini? Ada apa?" Tanya Seulgi penasaran.
Lelaki itupun mengajak Seulgi untuk duduk di bangku. "Gue mau tanya sama lo soal Irene."
"Kenapa sama Irene?" Tanya Seulgi lagi.
Taehyung menggaruk tengkuknya. "Emm ... gue penasaran dia itu orangnya kayak gimana. Soalnya gue nggak pernah liat dia disekolah. Malahan gue pikir dia anak baru."
Seulgi mengangguk paham. "Ohh ... elo nya kali yang jarang liat. Dia sering kok bareng kita-kita. Dia tuh orangnya jutek, dingin gitu diluar, kalo lo pertama liat. Gue juga gitu, malahan gue kira dia orangnya galak banget."
"Tapi pas udah berteman dia orangnya asik banget. Kecuali seandainya lo ngomong sama dia, pasti dia sarkas gitu cara bicaranya. Apalagi dia tuh kesel kalo ada orang tiba-tiba dateng nyamperin dia kayak udah kenal." Tambah Seulgi.
Dia langsung teringat kejadian yang dialaminya lalu. Sama seperti yang Seulgi katakan kalau Irene terlihat sangat dingin, jutek, dan sejenisnya. Makanya itu dia semakin penasaran bagaimana Irene sebenarnya.
"Gue juga pernah denger katanya pas lo berantem sama si Woozi dia nerobos kerumunan orang. Gila nggak tuh si Irene." Seulgi berkata. "Menurut gue ya, dia itu kayak nggak suka sama laki-laki. Soalnya dia males banget berurusan sama cinta cintaan gitu. Dia juga belom pernah jadian."
Taehyung melotot, terkejut. "Hah serius lo? Pantesan."
"Emang kenapa sih lo nanyain dia?" Seulgi mengulang pertanyaan yang tadi sempat dia tanyakan.
"Nggak kenapa-kenapa. Cuma penasaran aja." Taehyung berucap.
Seulgi mengangguk. Lalu ia beranjak dari sana. "Eh gue balik dulu, soalnya mau ketemu sama mereka."
Taehyung ikut berdiri. "Oke, makasi ya udah mau ngasi info."
Seulgi tersenyum. "Siap!"
Setelah itu Seulgi pergi meninggalkan Taehyung sendirian di parkiran. Namun tak lama kemudian terdengar suara dari toa jika Taehyung dipanggil menuju ruang guru. Alhasil lelaki itu pergi dengan muka sebal.
• • • •
HELOO!! GEZZZ GIMANA CHAPTER INI? JANGAN KAGET YA KALO GUE UP PART SELANJUTNYA, SIAPIN HATI DAN JIWA RAGA HAHAHAHAHA
itu aja y. Folo ig gue @citrasyw
I PURPLE YOU💜💜💜🖤🧡✨🌚🤘
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellatrixia #1: The Beginning
FanfictionKarena keberanian Irene, Taehyung jadi penasaran. Dan juga satu kejadian yang tak terduga menghampiri mereka, membuat semuanya berubah. B E L L A T R I X I A Fanfiction by jae unico 2019