Irene berjalan dengan terburu-buru. Sedari tadi jantungnya tidak beraturan, entah apa penyebabnya dia juga tidak tahu. Cewek itu berjalan menuju kelas. Sepanjang perjalanan ia terus memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak usah dipikirkan.
Ia menghela nafas panjang, lalu memejamkan matanya sesaat dia sudah sampai di dalam kelas. Irene memegang kepalanya yang terasa pusing. Rasanya dia ingin pulang saja dan beristirahat.
"Gue kenapa sih." Cewek itu bergumam.
Tidak lama kemudian, terdengar suara orang berjalan. Irene mengangkat kepalanya, ternyata yang datang adalah Velvet. Mereka datang sambil membawa camilan yang sangat banyak, sepertinya dari kantin.
"Heh." Joy duduk di samping Irene. "Kenapa lo? Sakit?"
Wendy, Seulgi, dan Yeri ikut duduk di depan Irene yang sedang termenung. Mereka saling bertatapan dengan pandangan heran. Tidak biasanya Irene seperti ini. Rasanya seperti ada yang aneh.
Irene masih bergeming. Yeri menyernyit, lalu berkata. "Kak? Lo kenapa? Ada masalah?"
Pasalnya, tadi mereka sedang berkumpul. Namun tiba-tiba Irene berkata dia ingin mengambil satu buku untuk resensi tugasnya. Alhasil mereka berkata kalau perpustakaan sedang ditutup, namun Irene tetap bersikeras jika dia ingin mengambil buku itu.
Tetapi pulang dari perpustakaan, Irene berubah menjadi sosok yang berbeda. Dan beginilah sekarang, wajah Irene berubah menjadi sangat pucat seperti mayat.
Wendy mendekat ke Irene. "Rene? Lo nggak lagi kesurupan kan?"
Mendengar itu Irene langsung menatap Wendy dengan tatapan yang tajam. Membuat bulu kuduk Wendy merinding melihatnya. "E-eh? Maaf, makanya cerita lo kenapa."
Irene mencebik. "Gue tuh ... ah!"
Mereka melongo. "Heh! Lo tuh kenapa anjir?" Celetuk Wendy.
"Lo pada tau nggak, adek kelas yang belagu itu? Gue nggak tau siapa namanya. Pokoknya dia tuh nyebelin banget sumpah! Ih pengen gue botakin rambutnya." Irene berkata sambil membayangkan muka Taehyung.
"Siapa? Nggak tau gue. Mana gue tau kalo lo cuma kasitau adek kelas belagu. Yang belagu mah banyak, bejibun di sekolah ini!" Sahut Seulgi.
"Kalo nggak salah gue pertama kali ketemu dia itu, pas dia lagi berantem sama Woozi. Yang gue ngomong sama kalian, gue nerobos kerumunan orang itu. Trus gue ketemu lagi sama dia! Udah tiga kali." Cewek itu bersandar dengan melipat kedua tangannya.
Ekspresi Joy tiba-tiba sumringah. "Eh gue tau tuh siapa! Itu mah si Taehyung. Dia kan se-gang tuh sama Jungkook. Iya kan Yer?"
Yeri menoleh ke Joy. Lalu mengangguk. "Oh iya gue tau tuh Taehyung, dia yang mukannya ngeselin itu loh."
Wendy terkekeh. "Rene lo tau nggak? Yang gue maksud cowok yang mirip sama lo itu si Taehyung!"
"GILA AJA LO! MIRIP DARIMANA ANJIR." Irene berseru tanda tidak setuju.
"Eh kalo kalian pada perhatiin baik-baik ya, muka Irene sama Taehyung tuh mirip banget sumpah! Nggak boong, trus waktu gue jadian sama Suga gue nanya siapa tuh yang mirip si Irene, yaudah deh." Wendy menjelaskan.
"Ishh apaan sih! Gak sudi gue dimiripin sama dia." Bantah Irene.
"Halah, tunggu aja paling juga demen." Cibir Seulgi.
"Tunggu, tadi lo kenapa sih? Kok kayak orang kesurupan gitu?" Tanya Yeri.
Oh ya, mungkin jika kalian heran mengapa Yeri tidak menggunakan embel-embel "Kak" ke Irene. Awal saat mereka mulai berteman, Yeri sangat segan dengan Irene, karena menurutnya Irene itu menyeramkan. Selain menyeramkan juga galak. Tetapi, saat Wendy mengajak Yeri untuk bergabung dengan mereka, Yeri sudah dapat melihat sifat asli Irene.
Irene akan berubah seratus persen. Awalnya yang galak, dia akan berubah menjadi orang yang berhati hangat. Semua itu dirasakan oleh Yeri, Irene itu orang yang sangat perhatian seperti ibunya. Sejak saat itu, Irene menyuruh Yeri untuk tidak menggunakan embel-embel "Kak" ke dirinya.
"Jadi ..." Irene menggantung kalimatnya. "Tadi gue ketemu sama si Taehyung-Taehyung itu di perpustakaan. Tapi, gue nggak tau darimana kenapa dia bisa tau nama gue. Mungkin dari temen se-gangnya kali. Nah, masalahnya dia itu cowok selain ayah gue yang tau nama asli gue!"
Shock. Satu kata yang dapat mendeskripsikan bagaimana Velvet sekarang. Irene adalah orang yang sangat tertutup, jadi soal informasi mengenai dirinya sangat jarang diketahui. Mereka semua tau, kalau Irene sangat sensitif jika nama aslinya diketahui orang lain selain orangtua, keluarga dan sahabatnya.
"Oh my god! Gila, dia tau nama asli lo itu ... itu kan sensitif! Dan dia cowok yang nyebelin banget buat lo. Aduh, gue ngerti gimana perasaan lo." Seulgi berucap.
"Makanya! Rasanya gue mau pingsan aja tadi." Irene meniup poni-nya.
"Huftt." Wendy sudah bingung. "Gue nggak bisa bayangin sih, jadi lo. Lo baru ketemu sama dia, yang datang dari antah berantah, trus dia nyebelin. Dan parahnya lagi dia udah tau nama asli lo."
Yeri menepuk pundak Irene. "Kalo lo berjodoh sama dia gimana?"
#TO BE CONTINUED#
aku ingin terbang ke angkasa~
Gue suka bikin orang kesel, apalagi readers wkwkwkwk ngakaktadinya gue ga mau aplot ini, tapi udah ga nahan AKHIRNYA GUE UPLOAD
nantikan lanjutan chapter ini! Bakalan gue publish tanggal hmm 1 maret mungkin? Kayanya iya.
YERI SAVAGE BANGET YA ALLAH🌚
MAKASI UDAH BACA, COMMENT YA PENDAPAT ATAU SARAN KALIAN ATAU APALAH🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellatrixia #1: The Beginning
FanficKarena keberanian Irene, Taehyung jadi penasaran. Dan juga satu kejadian yang tak terduga menghampiri mereka, membuat semuanya berubah. B E L L A T R I X I A Fanfiction by jae unico 2019