21 • Comparable pain

711 85 17
                                    

⚠️mohon dibaca dengan seksama biar kalian mengerti, dan nggak bingung. Putar lagunya biar kerasa, kalau abis ulang lagi lagunya wkwkwk⚠️

((baca author note))

*Selamat membaca*

Irene turun dari jok motor, lalu dia merapikan rambutnya yang berantakan. Dia menatap Taehyung. "Makasih."

Taehyung mengangguk paham. Lalu dia berkata, "Irene gue minta maaf sama lo."

Tadinya menunduk, seketika Irene mendongak bersamaan dengan alisnya yang menyatu. "Buat?"

"Maafin waktu itu ngebentak lo, sampe buat lo nangis. Gue-gue nyesel banget, buat cewek yang gue sayang nangis karena gue. Itu karena gue terlalu terbawa emosi. Dan ... kalo lo mau, gue nggak bakal temuin lo lagi seperti yang lo minta." Tutur Taehyung, ada rasa sesak di dalam hatinya ketika dia berkata seperti itu.

"Gue cuma mau maaf lo aja Ren, plis maafin gue."

Bukan cuma Taehyung, Irene pun merasakan sesak di dada ketika Taehyung mengatakan jika dia tidak ingin menemuinya lagi.

Irene menarik nafas dalam dalam, dia memejamkan mata, mencoba menahan air mata yang akan keluar. "Gue maafin lo, tapi gue mohon lo nggak akan temuin gue lagi."

Taehyung mengangguk, dia tersenyum paksa. "Iya, gue bakalan tepatin apa yang gue bilang. Tenang aja, lo mau gue ngejauhin lo? Gue lakuin. Gue cuma mau lo bahagia Ren, itu udah cukup buat gue seneng juga."

"I'll miss you, gue pasti bakal kangeeenn banget sama lo. Jangan lupain gue ya, walaupun gue nggak pernah ngasih kenangan manis ke elo, ingat aja yang lucu lucu." Taehyung mengacak rambut gadis itu.

Setelah mendengar semua yang dikatakan Taehyung, Irene langsung berbalik tanpa mengatakan apapun.

Gue sama Taehyung kan nggak pacaran beneran, tapi sakitnya kok beneran, batin Irene.

"Hati-hati." Taehyung berucap, matanya masih menuntun gadis itu sampai dia benar-benar masuk ke dalam rumahya.

Setelah Irene sudah masuk dan menutup pintu rumah, Taehyung segera pergi ke rumahnya dan memarkir motor hitam tersebut di halaman. Lelaki itu menyernyit heran, ketika dia melihat sebuah mobil masih terparkir.

"Kok masih ada mobil ya?" Taehyung bergumam sendiri.

Tak ingin berlama-lama, Taehyung masuk ke dalam rumah dengan langkah besar. Benar saja, ternyata dugaanya tepat. Dia melihat Hansol duduk di sofa dan menatapnya begitu serius.

Taehyung jadi ngeri.

"Loh? Papa nggak ke kantor?" Lelaki itu melepas jaket dan tasnya sambil berjalan ke arah dapur untuk mengambil air minum.

Hansol tidak menjawab. Taehyung yang sudah selesai mengambil gelas sekaligus air menghampiri Hansol di ruang tamu. Tidak biasanya Ayahnya diam dan tidak menjawab jika ditanya.

"Papa kok ... tumben nggak jawab." Taehyung menyeletuk, dia kemudian duduk di samping Hansol.

Tiba-tiba Hansol melirik Taehyung dan merangkulnya. "Papa mau ngomong sesuatu sama kamu."

Perasaan Taehyung langsung berubah, suasananya juga menjadi lebih menegangkan. Entah apa yang terjadi tapi Taehyung merasa seperti itu. Apalagi tatapan Hansol yang sedikit terlihat seperti orang jahat.

"Papa kalo mau ngomong, ngomong aja kali. Nggak usah ngeri gitu natapnya, kan Taehyung jadi ikutan tegang nih." Jawab anak itu.

"Ini masalah serius, dan papa harap papa nggak salah keputusan buat kasih tahu ke kamu tentang ini. Papa mohon banget, semoga dengan ini kamu bisa memperbaiki hubungan kamu sama pacar kamu itu." Tutur Hansol.

Bellatrixia #1: The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang