'Kalo lo berjodoh sama dia gimana?'
Kalimat itu. Menurut Irene, kalimat tersebut sangatlah tidak enak di dengar. Jujur, Irene belum pernah yang namanya menjalin hubungan dengan seseorang. Bukan karena dia tidak suka laki-laki, tetapi dia hanya malas. Menurutnya itu hanya akan membuang waktu.
Dan menurut Irene, tidak ada gunanya berpacaran. Apalagi jika lelaki itu tersebut selalu mengatur kehidupannya, pasti Irene akan langsung memutuskannya.
Banyak sekali lelaki yang menyukai Irene. Namun, Irene selalu bersikap jika dia benar-benar tidak suka didekati. Bisa dibilang, Irene tidak suka lelaki yang suka cari perhatian. Nyebelin.
Sudah banyak sekali cowok-cowok terkenal yang pernah mengincar Irene. Salah satunya adalah Suho. Suho adalah cowok yang sangat populer dulunya, sekarang dia sudah pindah ke sekolah lain. Suho adalah anak orang kaya, dan pintar. Dia juga sangat baik, namun Irene selalu bersikap dingin kepadanya, dan akhirnya dia menyerah.
Tetapi, seiring berjalannya waktu, Irene sempat berpikir jika dia juga ingin bisa menyukai seseorang. Karena, Irene adalah tipe orang yang sangat sulit mencari pria.
Teman-temannya kadang suka menjodohkan dia dengan beberapa cowok dari sekolah lain, namun dia tetap saja tidak mau. Entah mengapa, dia juga tidak tahu apa penyebabnya.
Suatu hari dia bertemu dengan lelaki yang menurutnya sangat aneh. Sangat. Baru pertama kali dia menemukan laki-laki yang mempunyai sifat menyebalkan. Pertemuan tersebut terjadi begitu saja.
Irene jadi mengingat kata-kata yang dilontarkan Yeri beberapa hari yang lalu ketika mereka sedang berbincang. Yeri berkata :
"Kalo baru sekali itu, mungkin nggak sengaja atau cuma kebetulan doang. Tapi kalo udah tiga kali, itu bukan kebetulan lagi namanya. Kalo seandainya lo emang jodoh Taehyung gimana?"
Begitu katanya.
Memikirkan itu kepala Irene jadi puyeng sendiri. Daripada kepalanya makin sakit jika terus memikirkannya, mending dia pergi jalan-jalan. Agar pikirannya terasa lebih fresh seperti minuman yang dikeluarkan dari kulkas.
Gadis itu membuka pintu kamarnya, lalu menuruni tangga. Dilihatnya sang ibu sedang menaruh banyak jenis kue di dalam tempat makan miliknya. Ia menyernyit, besok adalah hari minggu dan kenapa ibunya mengisi kue itu di dalam tempat makan?
Irene menghampiri ibunya, lalu berkata. "Ma, lagi ngapain?"
Ibunya menoleh. "Ini, lagi naruh kue. Kenapa?"
"Loh, kan besok hari minggu. Ngapain coba bikinin Irene bekal. Malem-malem pula, ih lucu deh." Jawab Irene.
"Siapa bilang ini buat kamu." Sang ibu berjalan menuju kulkas, mengambil beberapa jenis kue yang berbeda. "Ini buat tetangga baru."
"Hah? Tetangga baru?" Irene terkejut. Memang tadi sepulang sekolah Irene melihat banyak barang-barang dirumah kosong yang sudah lama tidak ditinggali itu, yang letaknya tepat di samping rumahnya.
"Iya." Jawab Ibu Irene. "Tetangga baru, baru pindah kemarin. Kamu nggak liat? Kayaknya mereka udah atur barang-barang."
Irene mengangguk. Cewek itu duduk di kursi kecil berbahan kayu. "Terus ngapain mama buat kayak gituan buat tetangga? Tumben, biasanya nggak kayak gini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellatrixia #1: The Beginning
Fiksi PenggemarKarena keberanian Irene, Taehyung jadi penasaran. Dan juga satu kejadian yang tak terduga menghampiri mereka, membuat semuanya berubah. B E L L A T R I X I A Fanfiction by jae unico 2019