* baca baik-baik setiap paragraf dan kata-kata nya ya, biar kalian mengerti*
Selamat membaca.
Irene berjalan menuruni tangga sambil mengikat rambutnya. Gadis cantik itu baru saja bangun dari tidurnya karena kelelahan. Dia ingin pergi ke dapur untuk melakukan kebiasaannya yaitu minum air putih ketika baru bangun tidur.
Sesampainya di sana, Irene mengambil gelas dan mengisi air di dalamnya. Dia pun minum dengan cepat dan kembali menaruh gelas kaca itu di atas meja makan. Baru saja ingin berbalik, Irene mendengar samar-samar suara seseorang sedang menangis.
Dia menyernyit dalam, kepalanya langsung melihat ke sekeliling rumah dengan perasaan takut. Tidak ada seorang pun di dapur selain dirinya. Lalu dia kembali berjalan dengan langkah pelan mendekati pintu kamar ibunya.
Telingnya menempel di pintu itu, dan benar. Suara tangisan tadi berasal dari dalam sana. Irene ingin membuka pintu tersebut dan melihat apa yang terjadi di dalamnya. Ada apa dengan sang ibu?
Namun niatnya terurung kala dia mendengar Suzy, berbicara. Entah berbicara dengan siapa, dia juga tidak mengetahuinya. Dia semakin menajamkan indra pendengarannya agar dapat mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Suzy.
"Ah!" Suara tersebut berasal dari dalam kamar.
Irene terkejut sambil membuka mulutnya, ketika terdengar suara Suzy berteriak dari dalam. Juga ada suara seperti sesuatu dibanting dari dalam sana.
"Ini semua salahku!" Cewek itu semakin menyernyit kebingungan ketika Suzy mengatakan hal itu sambil menangis.
Irene perlahan membuka gagang pintu itu, namun dengan cepat dia menutupnya kembali ketika melihat Suzy terduduk di lantai sambil memegang sesuatu. Tidak terlalu jelas, karena Irene langsung menutupnya.
Gadis itu masih berdiri di sana sambil menggigit kuku, tanda panik. "Mama kenapa ya?"
Selang beberapa menit, suara itu kembali terdengar. "Ini semua salahku! Aku yang membuat dia pergi."
Kata 'dia' membuat Irene jadi bingung. Siapa yang ibunya maksud? Kenapa semuanya menjadi rumit seperti ini?
Tidak lama kemudian, Irene berbalik dan menjauhi kamar Suzy. Karena dia takut nanti jika wanita itu melihatnya dan sudah pasti dia akan dimarahi.
Gadis itu lalu duduk di sofa sambil bersandar. "Mama kenapa sih? Kok nggak pernah cerita apa-apa sama gue? Pasti ada yang disembunyiin nih."
Dua detik setelahnya, tiba-tiba Irene terkejut ketika Suzy keluar dari dalam kamar. Namun anehnya, wanita paruh baya kelihatan sama sekali tidak menunjukan bahwa tadi dia sehabis menangis. Malahan dia sudah berpakaian rapih sambil membawa tas.
"Mama mau kemana?" Tanya Irene ketika Suzy lewat di depannya.
Suzy menoleh. "Mama mau belanja, kamu mau ikut?"
Irene terdiam, sekaligus heran. Suzy dapat berubah secepat itu. "Iya mau. Bentar, Irene ganti baju dulu."
Suzy mengangguk lalu berjalan meninggalkan Irene yang juga pergi menuju kamarnya.
• • • •
"Mama liat kamu makin deket sama tetangga baru itu. Siapa sih namanya? Kok bisa sering ketemu?" Suzy bertanya namun pandangannya fokus ke jalan.
Irene menoleh. "Deket? Nggak kok, biasa aja. Namanya Taehyung, dia satu sekolah sama aku."
"Oh gitu." Wanita itu mengangguk. "Terus kamu nggak ada niatan mau cari pacar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellatrixia #1: The Beginning
FanfictionKarena keberanian Irene, Taehyung jadi penasaran. Dan juga satu kejadian yang tak terduga menghampiri mereka, membuat semuanya berubah. B E L L A T R I X I A Fanfiction by jae unico 2019