"Saya nggak salah!" Seru seorang lelaki.
Kini Taehyung tengah berada di ruang kepala sekolah, bersama Woozi tentunya. Perasaanya campur aduk. Ingin marah tapi tidak bisa, karena jika dia marah dan membantah maka habislah masa belajarnya disekolah ini, alias di keluarkan.
Ternyata Woozi melaporkan hal tersebut ke kepala sekolah. Sontak membuat Taehyung tambah geram, apalagi sang kepala sekolah menyalahkan dia tanpa tau kebenarannya. Ia ingin memberi penjelasan, tapi dia tau jika sia- sia melakukannya semua akan menjadi percuma.
"Kamu jangan mengelak lagi Taehyung. Jelas-jelas kamu mukul dia! Itu sudah murni kalau kamu yang salah." Sentak Pak Taemin.
Taehyung mencebik, lalu bergumam. "Sialan."
"Pak, gimana saya nggak mukul dia? Dia ngejek temen-temen saya! Ngatain yang nggak bener, trus ngerendahin. Saya sebagai temennya kesel dong." Sahut Taehyung.
Woozi terdiam tak mengatakan apapun. Karena dia juga tak tahu harus mengatakan apa, dia mengakui ini memang salahnya. Tetapi dia merasa tidak terima dengan perlakuan Taehyung.
"Pokoknya kamu Taehyung, bapak skors! Tidak ada bantahan apapun, mengerti?" Pak Taemin mendengus ringan.
Ah elah kampret!, batin Taehyung.
Merasa muak dengan keadaan, Taehyung pergi meninggalkan Pak Taemin dan Woozi tanpa mengatakan apapun kepada mereka. Habisnya dia sudah sangat kesal, mengapa Pak Taemin selalu membela Woozi. Ini bukan pertama kalinya, bahkan sudah berkali-kali guru tersebut membela Woozi.
Siapa yang tidak kesal? Jika kalian ada di posisi ingin membela teman kalian tetapi malah disalahkan. Pasti kalian kesal kan?
Lelaki berparas tampan itu berjalan melewati koridor, banyak siswa maupun siswi yang memperhatikan dia. Entah karena dia yang tampan atau karena dia baru saja membuat keributan.
Namun saat melewati koridor, ia berpapasan dengan seorang perempuan yang tadi sempat ditemuinya saat memukul Woozi. Namun sepertinya cewek itu tidak menyadari jika dia diperhatikan oleh Taehyung.
Alhasil Taehyung berhenti untuk sesaat, dia penasaran, mengapa cewek itu sangat berani melewatinya? Maksud Taehyung adalah saat dia memukul Woozi, dengan santainya dia menerobos kerumunan orang yang melihat.
Parasnya memang menawan, tapi sepertinya sikapnya tidak bersahabat. Matanya terus mengikuti Irene, entah mengapa dia sangat penasaran dengan cewek itu. Dia terlihat menarik, dan yang lebih aneh lagi adalah Taehyung tidak pernah seperti ini. Malahan dia sempat dituduh homo karena tak pernah sekalipun melirik cewek.
Tiba-tiba terbesit sebuah ide di kepalanya. Dengan tampang sengaknya Taehyung berjalan perlahan mendekati cewek cantik tersebut. Tak ada rasa takut, sejak kapan Taehyung takut dengan orang? Itu tak akan mungkin. Bahkan sebaliknya orang tersebut yang merasa takut bahkan segan dengannya.
Dia disana bersama seorang perempuan yang bermata cipit. Mereka sedang duduk sambil bercengkrama asik, Taehyung mengetahui siapa teman dari cewek itu.
Dia bernama Kang Seulgi, biasanya dipanggil Seulgi, Seulgi adalah anak klub dance. Kenapa Taehyung tahu? Karena sahabatnya, jimin sempat menyukai Seulgi dan menyuruh Taehyung untuk menjodohkan dia. Tentu saja dia tidak mau, lagian ngapain juga, pikir Taehyung.
Tepat saat Taehyung mulai mendekat, Seulgi beranjak dari sana, entah pergi kemana. Tinggalah cewek bermuka jutek itu sendirian. Tanpa basa-basi Taehyung langsung mendekat dan duduk di sampingnya.
Irene yang awalnya melihat Seulgi berjalan ke toilet, merasa jika ada yang baru saja duduk di sampingnya. Sontak ia menoleh, ia terkejut. Tapi jika dilihat dari ekspresinya, tidak menampakan kalau dia terkejut.
"Lo siapa?" Tanya Irene dengan nada datar.
Taehyung menyernyit heran, ia memiringkan kepalanya. "Lo nggak tau siapa gue? Serius?"
Gantian Irene yang memasang wajah heran. "Ya mana gue tau lo siapa, nggak penting juga buat gue."
Ini adalah hal yang sangat langkah. Sangat. Disekolah ini siapa yang tidak tahu Taehyung? Semua tau. Bahkan Taehyung hampir saja ternganga, untungnya dia dapat menguasai diri.
"Oke nggak penting gue siapa. Gue cuma mau nanya, nanya siapa nama lo." Ujar Taehyung.
"Bentar, bentar." Irene berkata. "Emangnya lo siapa berani nanya nama gue? Dan apa urusannya sama lo hm?"
Taehyung tersentak. Ia terdiam, selama ia hidup baru kali ini ada seseorang yang berani membantah dia selain ibunya. Dan ia terkejut akan hal itu. Pasalnya hampir semua cewek yang ada di sekolah jika ditanyai nama, pasti tanpa basa-basi akan langsung memberitahu. Sampai sampai ada yang tanpa diminta memberikan nomor telfonnya ke Taehyung.
"Bentar, lo ..." ia menjedanya sebentar. "Lo serius nggak seneng gue tanyain nama?"
Irene semakin memasang muka masam. "Apaansih! Emangnya gue harus tau banget? Lo pikir lo siapa? Terkenal juga nggak."
Wow! Sungguh, kata-kata tadi sangat menusuk sampai ke dalam dada. Dan yang lebih mengejutkan lagi, sesaat setelah berkata seperti itu, Irene dengan santainya pergi meninggalkan Taehyung.
"Anjir." Seru Taehyung dengan suara pelan.
• • • •
SI IRENE CUEK BGT WOY ELAH.
helaw evribadi aim kembek, gue super hype bgt sama ni story. gue juga udah siapin part 3 nya tinggal di aplot woy KECE NGGA TU!!!!
bai bai from taerene🤘👑🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellatrixia #1: The Beginning
FanfictionKarena keberanian Irene, Taehyung jadi penasaran. Dan juga satu kejadian yang tak terduga menghampiri mereka, membuat semuanya berubah. B E L L A T R I X I A Fanfiction by jae unico 2019