6 • Upset

1.1K 134 3
                                    

Lelaki itu berjalan dengan langkah gontai menuju perpustakaan. Setelah sampai di depan pintu, ia langsung membukanya secara paksa, karena pintu tersebut cukup keras untuk ditarik. Alhasil setelah membuka pintunya, Taehyung melihat ke sekelilingnya.

Di depannya terdapat pemandangan yang sangat tidak meng-enakan untuk dilihat. Kursi yang berantakan, meja yang sangat berdebu, juga buku-buku yang berantakan. Pemandangan itu membuat kepala Taehyung jadi puyeng.

Hal tersebut disebabkan karena perpustakaan itu sudah lama tidak di pakai. Karena suatu alasan tertentu, jadi para murid dilarang masuk ke dalam sana.

Namun beberapa minggu kemudian, sekolah resmi membuka kembali tempat itu namun belum ada juga yang berani pergi ke sana. Alhasil tempat tersebut terlihat tidak terurus.

Taehyung menunduk lalu mengusap rambutnya yang tebal. "Astaga lama lama gue mati karena bersihin perpus nih."

Ia menghela nafas sebentar, lalu menaruh kedua tangannya di pinggang dengan memasang ekspresi bingung mana yang akan dibersihkan terlebih dahulu.

Taehyung berjalan mendekati salah satu meja, lalu ia melihat kursi-kursi yang berantakan. "Orang disini baca buku, apa berantem sama kursi sih. Ampe rusak begini."

"Ini lagi meja, kacanya pada pecah semua. Nih orang makan kaca kali ya kayak si Limbad." Ia berdecak kesal.

Daripada Taehyung mengomel, akhirnya dia memutuskan untuk mulai membersihkan satu persatu barang yang ada disana. Dengan sedikit perasaan kesal yang membara. Karena jika tidak pasti Pak Taemin akan menambah hukumannya.

Pertama-tama lelaki itu mengambil kain lap yang entah darimana asalnya. Kemudian dia membersihkan debu-debu yang berada di atas meja. Jika saja ada siswi yang melihat gaya Taehyung sekarang, pasti mereka akan langsung terpesona. Bagaimana tidak, dengan kemeja yang digulung dan rambut tebal membuatnya semakin tampan.

Setelah itu, dia merapikan kursi yang berhamburan. Selain itu Taehyung memisahkan kursi yang sudah bagus dan yang sudah tidak layak untuk digunakan. Dia menaruhnya di gudang. Lalu, setelah meja dan kursi sudah bersih, ia kembali berjalan ke arah rak buku.

Namun baru saja dia ingin berjalan kesana, tiba-tiba lelaki itu mendengar suara pintu yang diketuk. Spontan ia berbalik, melihat siapa yang melakukan itu.

Sebelum Taehyung membersihkan, tadi ia sempat menutup pintunya agar tidak ada yang masuk, karena pasti akan sangat mengganggu konsentrasinya untuk membersihkan.

Taehyung menggeram kesal. "Siapa sih! Ganggu aja, nggak tau apa ini lagi dibersihin."

Dengan kesal Taehyung berjalan ke arah pintu. Jika dilihat dari jauh, seperti seorang perempuan. Namun dia tidak dapat melihat wajahnya karena kaca yang gelap, ada perasaan takut juga. Taehyung berdoa semoga itu adalah manusia, bukan makhluk yang tidak di inginkan.

Saat ia menarik gagang pintu itu, dan tiba tiba secara spontan kedua orang tersebut berteriak. Karena pintu yang keras jadi Taehyung membukanya dengan sepenuh tenaga.

"AHHH!" Teriak cewek itu.

"AYAM AYAM!!" Teriak Taehyung spontan.

Taehyung langsung membuka matanya, lalu melihat siapa yang ada di depannya sekarang ini. Namun cewek itu menutup wajah dengan kedua tangannya. Jadi Taehyung tidak dapat melihat secara jelas.

Wajah Taehyung mendekat. "Woy! Siapa lo? Coba liat?"

Sosok di depannya masih belum bergerak. "Coba liat apa? Lo siapa?" Tanya cewek itu dengan nada takut.

"Lah?" Taehyung bingung. "Elo yang siapa? Maksud gue, gue mau liat muka lo. Biar gua tau, lo itu siapa. Gue bukan orang jahat woy, lo kata gue preman kampung apa."

Dengan cepat perempuan itu melepas kedua tangannya dan mendongak. Saat ia melihat siapa yang ada di depannya, rasanya nafasnya seperti tercekat. Lalu sedetik kemudian, ia menghela nafas berat.

"Kok elo sih!" Omel Irene. "Lo ngapain disini?"

"Lah? Gue mah disini lagi bersih-bersih mba. Harusnya gue yang nanya, elo yang ngapain disini? Ganggu orang aja." Taehyung mendengus.

Irene memasang wajah kesal. "Heh lo nggak sopan banget ya! Gue ini kakak kelas, lo masih kelas 11 aja udah belagu."

"Astaga ini orang." Taehyung menepuk jidatnya. "Heh, gue nggak belagu, cuma nanya aja kali. Lagian apa salahnya nanya."

"Ya mana gue tau. Ngapain juga segala nutup pintu, apa lo mau nyuri ya?" Tuduh Irene.

Sontak Taehyung melotot. "Heh enak aja! Kalo mau nyuri mending sekalian aja gue nyuri komputer sama duit duit sekolah. Ngapain juga gue nyuri buku."

"Yaudah biasa aja dong, nggak usah ngegas kali." Sahut Irene.

"Nah lo sendiri ngapain disini? Ngintipin gue lo ya?" Giliran Taehyung yang bertanya.

"Heh enak aja." Irene tak terima. "Tadinya gue mau ambil buku, trus gue nggak tau kalo perpus nya lagi dibersihin."

Taehyung mengangguk dengan tampang sengaknya. "Yaudah, karena lo udah ganggu gue. Jadi ... lo harus bantuin gue buat bersihin perpus."

"Nggak!" Tolak Irene mentah-mentah. Tentu saja dia tidak mau. Irene pasti akan kehilangan harga dirinya. Belum lagi dia tahu kalau orang yang ada di depannya sekarang adalah adik kelasnya.

"Kok nggak?" Tanya Taehyung heran.

"Ya gue nggak mau, lo kenapa nanya mulu sih." Tutur Irene sebal. "Ini pertemuan kedua gue sama lo yang nggak gue tau siapa namanya. Intinya ini terakhir kalinya gue berurusan sama lo."

Mendengar itu Taehyung tertawa. "Oh nggak bisa dong! Lo tau? Pas gue berantem sama Woozi, lo ngelewatin gue gitu aja." Cowok itu memandang remeh Irene.

"Kedua, pas gue nanyain nama lo, lo nggak mau jawab. Padahal di sekolah banyak yang demen sama gue. Dan yang terakhir, kita ketemu lagi disini, dan dengan gue udah tau nama lo siapa." Tambah Taehyung.

"Jadi lo udah tau nama gue?" Tanya Irene.

Taehyung cekikikan. "Iyalah! Lo itu ..."

"Apa?" Irene menyentak.

"Bae joohyun, alias Irene." Tepat saat Taehyung mengatakan itu, ekspresi Irene langsung berubah menjadi pucat pasi. Bukan karena Taehyung mengetahui namanya, namun ada alasan lain.

Tanpa mengatakan apapun, tiba-tiba saja Irene pergi meninggalkan Taehyung. Taehyung pun melongo, ada apa dengan Irene? Kenapa dia tiba-tiba berubah? Dan langsung pergi begitu saja?

"Lah? Kok pergi?"

"HEH IRENE!" Panggil Taehyung. Namun sayangnya gadis itu sudah terlalu jauh untuk mendengar suata Taehyung.

"Aneh banget sih tuh cowok." Tersadar akan sesuatu, Taehyung menepuk jidatnya. "Eh cewek maksudnya."

Tak ingin berpikir yang aneh-aneh, Taehyung kembali masuk ke dalam perpustakaan. Dan menutup pintu tersebut, agar tidak ada yang mengganggunya membersihkan ruangan yang belum sepenuhnya bersih itu."

• • • •

AYEY UPDATED🦉🐔🌚

KENAPA TUH SI IRENE HMZ.

hari ini gue double update!!
Makasi yang udah mau baca FF gak jelas ini woy HAHAHAHAHAHA

BIG THANKS SEMUANYA🙏🏻🌞

- hype. J👑

Bellatrixia #1: The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang