Semua mata tertuju ke dua orang yang sedang berjalan berdampingan. Padahal mereka tidak melakukan apapun, hanya lewat saja. Tetapi entah apa sebabnya, para murid perlahan menundukan kepala mereka.
Taehyung yang sudah paham hanya diam dan terus berjalan. Disisi lain, Irene terkejut sekaligus terheran. Pengaruh Taehyung memang tidak main-main. Malahan menurutnya tidak ada yang menarik dari laki-laki menyebalkan itu.
"Kok mereka gitu banget sih liat lo?" Irene mengangkat kepalanya, melihat Taehyung. "Kesannya kayak liat setan."
Taehyung menoleh, sedikit menunduk karena badan Irene yang mungil. "Enak aja kayak setan. Mereka liatin gue, karena gue kayak pangeran."
"Pangeran? Pret! Menurut gue sih lo biasa-biasa aja tau. Nggak ada hal yang menarik, yang bisa buat orang suka sama lo." Cewek itu menyahut. "Kalo boleh jujur ya, tapi lo jangan kepedean. Lo itu ganteng, tapi sifat lo nyebelin."
"Gitu ya?" Taehyung bertanya. "Terus mereka selama ini minta nomer telefon gue, kasih gue hadiah, surat cinta, pokoknya banyaklah. Itu maksudnya apa kalo bukan mereka naksir sama gue?"
Irene berhenti, dan menjawab. "Mereka suka sama lo karena lo itu cakep. Sebagian cewek-cewek kan kebanyakan cuma liat dari tampang doang. Mereka nggak tau lo itu gimana sebenernya, seandainya para cewek itu tau, pasti lo langsung dijauhin."
"Gue se-nyebelin itu ya?" Taehyung menghadap Irene. "Menurut lo gue itu gimana?"
"Menurut gue, lo itu sebenernya baik. Cuma kadang lo ngeselin, terus apa ya? Gue nggak pinter buat mendeskripsikan seseorang. Lo bisa nyimpulin sendiri lah." Tutur Irene.
"Berarti gue harus merubah diri." Cowok itu kembali berjalan, diikuti Irene.
Irene berdecak. "Bukan gitu. Lo nggak boleh ngubah diri jadi orang lain. Be yourself, jadi diri lo sendiri aja. Justru, cewek itu kebanyakan suka cowok yang apa adanya."
"Kalo lo suka cowok yang kayak gimana?" Taehyung bertanya.
"Kalo gue, suka cowok yang apa adanya." Cewek itu menjawab.
Taehyung mengangguk. "Gitu ya, yaudah."
Saking asiknya bercengkrama, tak terasa mereka berdua sudah sampai di kelas Irene. Kelas Irene yaitu kelas 12 berada di lantai satu. Sedangkan kelas Taehyung berada di lantai tiga.
Irene terkejut ketika Taehyung mengikutinya saat dia masuk ke dalam kelas. Cewek itu menyernyit. "Ngapain lo?"
"Gue mau nganterin aja." Cowok itu duduk di atas meja.
Melihat itu, Irene memukul bahu Taehyung. "Jangan duduk di atas meja Taehyung!! Itu bukan tempat duduk."
"Siapa juga yang bilang ini tempat duduk?" Taehyung tidak perduli. "Gue udah biasa kayak gini kalo dikelas."
"Kalo dikelas lo mah nggak kenapa-kenapa!" Sentak Irene, untungnya tidak ada murid yang berada di dalam kelas. "Ini kan dikelas gue, nggak sopan banget sih lo."
Taehyung turun dari meja, lantas cowok itu tertawa. "Jangan marah-marah gitu dong, nanti gue makin suka."
"Ew, genit." Sahut Irene, dia tau kalau yang dikatakan Taehyung itu hanya candaan.
"Udah ah gue ke kelas dulu." Pamit Taehyung. Dia berjalan keluar kelas, namun baru beberapa langkah Taehyung kembali berbalik. "Nanti balik bareng gue aja ya."
Irene berdecak. "Iya-iya." Kalau bukan karena motornya rusak, cewek itu tidak akan mau pulang bersama Taehyung.
"Pinter." Gumam Taehyung, dia berlalu dari kelas.
• • • •
"Jungkook!!" Yeri berseru ketika Jungkook merebut handphone miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellatrixia #1: The Beginning
FanficKarena keberanian Irene, Taehyung jadi penasaran. Dan juga satu kejadian yang tak terduga menghampiri mereka, membuat semuanya berubah. B E L L A T R I X I A Fanfiction by jae unico 2019