Kabar gembira lagi bagi dua keluarga yaitu keluarga Omar dan keluarga Syifa. Karena begitu papah Sodrun kembali dari Solo dua hari kemudian setelah acara perjodohan di makan malam bersama waktu itu.
Papah Sodrun mengabarkan bahwa tanggal baik untuk pernikahan Omar dan Syifa menurut perimbon penanggalan Jawa adalah Minggu ke dua di bulan depan. Kalau dihitung hari maka empat puluh dua hari kemudian.
"Secepat itu?"
Di dua tempat yang berbeda di rumah masing-masing Syifa dan Omar sama-sama terkejut begitu diberi tahu tentang kepastian hari pernikahan mereka ini.
"Gak terlalu cepat sayang. Justru itu kurun waktu yang tepat untuk menyiapkan semuanya. Lagian niat baik gak boleh ditunda-tunda. Lebih cepat, lebih baik."
"Pokoknya kamu tidak perlu khawatir soal persiapan pernikahan. Kami semua yang akan mengatur semuanya. Kamu sama calon pendamping mu hanya perlu mengepas cincin, dan mengepas gaun. Sama jangan lupa ngurusin ketentuan KUA."
Kedua mamah sangat semangat mengarahkan anak mereka.
Sementara Syifa dan Omar hanya cengo sambil memasukan makanan ke mulut mereka tanpa memberikan reaksi yang berarti pada setiap celoteh mama mereka, di meja makan di rumah masing-masing itu. Karena saat ini mereka sedang menikmati sarapan.***
Setelah selesai sarapan baik Syifa maupun Omar bergegas pergi menuju kamar mereka, untuk bersiap. Karena Omar dan Syifa harus mengerjakan pekerjaan mereka.
Omar harus ke kantornya.
Sedangkan Syifa harus ke Butiknya.Di kamar masing-masing Omar dan Syifa malahan sama-sama bengong, bukannya siap-siap.
Mereka merasa tetap aneh dengan semua ini.Dalam bengong nya Omar ingat Syifa, begitupun Syifa sebaliknya.
Mereka penasaran dengan tanggapan satu sama lain.Apakah dia merasa seperti apa yang dirasakannya saat ini? Apakah dia sudah tahu berita ini? Bagaimana tanggapannya?
Akhirnya daripada Mikir doang, mereka pun memutuskan untuk menayangkannya langsung dengan menelpon saja.
Sebenarnya sejak memutuskan sepakat menuruti keinginan kedua orang tua mereka. Syifa dan Omar samasekali belum berkomunikasi lagi. Tidak saling bertemu, maupun saling menghubungi via seluler.
Walaupun beberapa kali mamah mereka mengingatkan, tapi entahlah sepertinya memang benar apa yang dikatakan para mamah kalau Syifa dan Omar memang memiliki banyak kesamaan. Salah satunya dalam urusan komunikasi.
Setiap kali berniat menghubungi entah dengan telepon atau chat. Mereka selalu mikir dulu.
Ganggu gak ya?
Tanya apa kabar?
Pasti jawabannya baik!
Abis itu tanya apa lagi?
Lagi apa?
Basi banget, emang orang dewasa bisa apa selain kerja dan istirahat di waktu yang sama setiap harinya!
Udah makan atau belum?
Ya, kali dia gak tahu rasa perut lapar!Dan pada akhirnya gak jadi. Mereka pun memilih tetap fokus pada pekerjaan saja seperti biasanya.
Kelakuan Jomblo emang tuh!
Namun untuk saat ini tidak. Tidak banyak pikir, langsung telepon. Karena sudah jelas ada yang perlu mereka bahas.
Nomor yang anda tuju sedang sibuk. Silahkan hubungi beberapa saat lagi!
Mereka memang sehati baik Omar maupun Syifa sama-sama gak nyadar kalau telepon mereka tabrakan di udara.
Baiklah mungkin sebaiknya chat aja. Jadi, kalau udah gak sibuk dia bisa menghubungi balik!
Pikir mereka lalu menuliskan kata-kata yang ingin mereka sampaikan di papan layar ponsel mereka masing-masing.
Kamu sudah tahu tanggal pernikahan kita? Aku mau bahas itu dengan mu!