TAKE #30

682 57 6
                                    

Pagi itu Omar dan Syifa terlihat fresh, auranya terlihat cerah ceria begitu turun dari kamar mereka. Membuat bi Ninik yang melihat mereka ikut tersenyum bahagia.

Seperti biasa Syifa langsung ke dapur untuk membuat sarapan sementara Omar mengambil posisi nyaman di sofa.

"Ciyeee yang udah dapet jatah cerah bener mukanya......" Goda bi Ninik ke Syifa saat di dapur.

Membuat Syifa senyum- senyum malu dan akhirnya cekikikan berdua dengan bi Ninik ketika godaan bi Ninik makin menjadi.

Sedangkan Omar yang melihat mereka dari kejauhan hanya menanggapi santuy dan bodo amat karna berpikir "urusan perempuan ini" Efek mood_ nya lagi bagus secara udah dapet jatah!

Hahahahahaha........

Assallamualaikum.........
Rossi berkunjung pagi ini.

Waalaikumsallam........
Sahut Omar seraya mempersilahkan Ochi masuk.

Syifa pun langsung menghampiri mereka dan urusan sarapan di handle bi Ninik akhirnya.

Kini di ruang tengah Omar, Syifa, dan Rossi mengobrol dengan serius.

"Aku dategin kalian pagi- pagi gini bukan mau minta sarapan lho." Rossi berusaha santai walau jelas terlihat dia tampak gusar.

"Ya, ampun mbak Rossi bisa aja." Sahut Syifa santai menimpali candaan Rossi spontan.

"Calem atuh mau minta sarapan juga bakal kita kasih kok." Sedangkan Omar meladeni candaan Rossi.

"Sebenarnya aku datang kesini mau minta batuan kalian." Ungkap Rossi berat hati.

"Apapun yang bisa kita bantu, kita akan bantu kok mbak, mbak bilang aja gak usah merasa berat hati sama kita mbak." Sahut Syifa.

"Iya, Ros. Ngomong aja, ada apa?" Omar pun penasaran.

"Aku membutuhkan bantuan kalian untuk menjadi saksi di pengadilan nanti. Kalian bersedia kan?"

"Tentu aja mbak, kita siap jika di butuhkan. Kita akan selalu dukung mbak Rossi." Ungkap Syifa tulus dan bersedia seraya di barengi anggukan Omar.

"Ternyata mas Romy menambahkan tuntuntannya kepadaku. Dia tahu aku diam-diam membawa pulang Ochi di hari ultah nya waktu itu. Dia jadikan itu senjata untuk menyerang aku di pengadilan, aku tahu ini dari Tara. Aku benar- benar putus asa." Rossy meratap sedih.

Ini memang berita yang cukup tidak mengenakan di pagi hari. Memang terasa menggusarkan bahkan Syifa dan Omar ikut merasakan kegusaran Rossi. Meski begitu hari terus berlanjut dan semua berjalan seperti yang seharusnya.

*****

Ketika hari sudah siang di Butiknya Syifa sedang tertegun dengan perasaan gusar tak menetu, dia masih kepikiran tentang permasalahan yang sedang di hadapi Rossi. Syifa benar-benar berpikir keras tentang apa yang bisa dilakukannya untuk membantu Rossi.

Dan sebagai suami yang sayang istri dan memahami istrinya, Omar sudah menduganya, bahwasannya Syifa pasti akan seperti itu hingga males makan dan menjadikan permasalahan Rossi ini seperti masalahannya sendiri.

Maka dengan tulus dan perhatian serta penuh cinta Omar menyempatkan datang ke Butik Syifa di waktu istirahatnya sambil membawakan makan siang.

"Kak Omar kok sempet-sempetnya sih? Aku tahu kak Omar pasti sibuk."

"Buat kamu apa sih yang enggak  sayang."

Di ruangan Syifa kini mereka berduaan mengobrol sambil makan siang.

"Aku beneran gak mood makan lho kak."

"Aku tahu, karna itu aku kesini dan bawain kamu makan, aaaa (buka mulut)" Omar dengan caranya yang lembut memaksa Syifa makan yang membuat Syifa enggan berkutik. "Enak kan?" Sambung Omar bertanya setelah sesaat Syifa mengunyah.

"Mmmhh enak banget lho." Syifa kembali semangat setelah merasakan enaknya makanan yang di bawa suaminya. "Kak Omar makan juga dong" Pinta syifa.

"Tentu, lagian aku sengaja bawa porsi besar supaya kita bisa makan bareng." Omar pun menyuap ke mulutnya dengan lahap.

"Kak, Omar cuma bawa satu sendok ya, aku ngambil satu lagi sebentar ya." Syifa pun hendak beranjak tapi Omar menahannya hingga Syifa tetep duduk lalu Omar berkata di berangi tindakannya.

"Gak usah, sini biar aku suapin aja aaaa (buka mulut lagi)"

Syifa pun merasa gak enak hati tapi akhirnya memutus kan menerima saja suapan suaminya.

"Aku sengaja sayang, bawa sendok nya cuma satu biar aku bisa suapin kamu."

"Emang gak ribet? Kak Omar juga pasti laper."

"Ya, justru aku ngerasa lebih enak dan semangat makannya berduaan gini, aaaa (buka mulut lagi)" Omar terus menyuapi Syifa dan dengan lahap menyuap bergantian pada dirinya.

Sedangkan Syifa hanya bisa tersenyum-senyum ke enakan di perlakukan semanis ini sama si suami tersayang.

Mereka terus makan sampe habis sambil berdiskusi dan mengobrol santai. Sampai tak terasa waktu istirahat Omar habis, dan Omar harus balik ke kantor.

Tidak lupa Syifa segera mengambilkan minum untuk suaminya setelah mereka mengahbiskan makanan nya.

"Aku harus kembali ke kantor, kamu baik-baik ya, jangan banyak pikiran semua pasti ada solusinya kok."

"Iya Kak, makasih udah nyempetin dateng. Kak Omar juga hati-hati di jalan dan semangat kerjanya." Lalu Syifa mencium tangan Suaminya dan Omar juga langsung mengecup kening Syifa lalu hendak beranjak pergi. "Tunggu kak"  Syifa pun menahan pergerakan Omar agar tetap mengahdap padanya lalu berkata sambil melakukannya. "Dasi kakak berantakan biar aku rapihin dulu."

Omar pun tersenyum sambil menatapi wajah Syifa yang dengan sangat perhatian merapihkan dasinya sampai selesai lalu Omar memanggil Syifa.

"Sayang....."

"Emmm" Syifa pun medongkak menyauti panggilan Omar lalu Omar mendaratkan sebuah ciuman mesra tepat bibir mungil milik Syifa.

Syifa pun hanya menyambut ciuman itu dan keduanya pun saling mencium mesra tenggelam dalam sensasi cinta yang manis.

Walau sadar waktu mendesak keduanya untuk segera meretas jarak namun keduanya sepakat, setidak nya hanya untuk beberapa saat mereka ingin melakukannya saat ini.

Hmmmmmmm~~~~~

*****

Oh, ia. Setelah Omar dan Syifa mengahiri aksi ciuman mereka dan Omar benar-benar harus pergi, Omar memberikan satu pesan pada Syifa.

"Oh, iya, Syif. Video Rossi dan Oci yang kamu rekam waktu ulang tahun Oci amankan ya, jangan sampe ke hapus. Siapa tahu itu bisa jadi bukti untuk memperkuat kesaksian kita."

Dan hal itu sangat membuat Syifa merasa lega.

Energy Syifa seolah telah di carge 100% rasanya.

*****

Hai guys.........

Buat kalian yang kangen dengan cerita ini semoga kalian suka. Selamat membaca..........

Semoga notifikasi nya sampe ke kalian❤

Cinta SelowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang