Hari demi hari terus berlalu. Hari ini di Butik_nya Syifa sedang memandangi sendu maha karya_nya.
Dua buah gaun cantik untuk ibu dan anak.
Ya, itu adalah gaun couple milik Rossi dan Ochi. Kalau saja Rossi tidak bermasalah dengan mantan suaminya. Pastinya Syifa akan memandangi kedua gaun itu dengan tatapan yang berbeda.
Seharusnya lusa adalah ulang tahun Ochi. Rossi sudah pasti telah memepersiapkan acara yang manis untuk belahan jiwa semata wayangnya itu.
Namun kini semuanya terasa pilu. Mengingat ibu dan anak itu justru dipisahkan paksa oleh keegoisan dan keadaan.
Syifa gak habis pikir bagaimana ibu dan anak harus dipisahkan. Syifa juga gak tau apakah Rossi akan menebus kedua gaun pesanan_nya ini? Apakah akan ada perayaan ulang tahun Ochi? Atau bisakah Rossi sekedar mengucapkan selamat ulang tahun untuk anaknya? Syifa sungguh merasa sedih untuk mereka.
Apalagi kini Rossi menyibukan diri bekerja demi bisa membayar pengacara andal untuk merebut kembali anaknya.
Sungguh Syifa ingin berbuat sesuatu untuk ibu dan anak itu.
Tunggu.....
Tiba-tiba Syifa memikirkan sesuatu. Syifa memiliki rencana dan segera meraih hapenya. Lalu menelpone Tara.
Kemudian membahas rencana nya dengan Tara via telepone.
*****
Ketika malam tiba Syifa meminta ijin Omar untuk melaksanakan rencananya untuk membantu Rossi merayakan ulang tahun Ochi dengan bantuan Tara. Sambil duduk-duduk Santai dan senderan manja di sofa di ruang santai.
"Kak, lusa kan ulang tahun Ochi. Aku mau bantu mbak Rossi supaya bisa merayakan ulang tahunnya Ochi bersama."
"Gimana caranya Syif? Kamu kan tahu Rossi bahkan samasekali gak bisa nemuin Ochi."
"Dengan bantuan mas Tara!"
"Kenapa harus Tara? Dan gak pake "Mas" Harus pake "si" Omar seketika sewot.
"Iya, maaf. Tapi cuman si Tara yang bisa bantu kak. Karna si Tara bisa bebas nemuin Ochi."
"Hhhhhmmmh! Gimana rencananya." Omar berusaha menenangkan dirinya.
"Si Tara bakalan ngenalin aku sebagai pacarnya......"
"Syif!" Seketika ngegas lagi.
"Pura-pura kak!" Syifa berusaha meredam emosi Omar.
"Ya, tapi???????"
"Kak Omar sayang, gini ya. Kalo si Tara sendiri yang nemuin Ochi dan ngajakin Ochi keluar dari rumah,i Tara udah sering tapi keluarganya gak bolehin. Mereka curiga. Tapi beda cerita kalo misalnya si Tara ngenalin pacarnya, terus ngajakin Ochi jalan-jalan bareng." Syifa berusaha menjelaskan ke Omar.
"Ya, tapi, kenapa harus kamu yang pura-pura jadi pacarnya si Tara itu?" Omar masih gak terima.
"Ya, karna. Aku yang akan mengatur acara ulang tahun dan pertemuan Ochi dengan mamahnya."
Hening sesaat Omar gak jawab samasekali.
"Bolehin ya, kak. Yah, yah." Syifa terus membujuk Omar.
Omar masih gak bergeming.
"Kak, kasian lho mbak Rossi samasekali gak pernah bisa ketemu Ochi akhir-akhir ini. Padahal di hari Ochi di bawa sama papahnya. Mbak Ochi itu sedang merencanakan ulang tahun Ochi. Bahkan pesan dibuatkan gaun couple ke aku. Aku gak bisa ngebayangin betapa rindu dan sedihnya mbak Rossi kalau harus melewati hari ulang tahun Ochi dengan merindukan anaknya itu."