Seperti pagi - pagi sebelumnya Syifa terbangun ketika alarmnya berbunyi. Tapi untuk pertama kalinya setelah banyak pagi. Pagi ini Syifa tidak menemukan Omar tertidur di sampingnya.
"Kak Omar kemana? Tumben bangun duluan." Tapi alih - alih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri Syifa memilih mencari Omar lebih dulu karna Omar sama sekali tidak ada di kamar, di kamar mandi pun gak ada.
Begitu turun ke bawah Syifa juga tidak melihat Omar, bi Ninik juga belum keluar kamar. Dan begitu melihat ke luar di balik tirai. Mobil juga ternyata gak ada.
"Kak Omar pergi kemana?" Entah kenapa Syifa merasa begitu sedih dengan kenyataan ini. Rasanya seperti di tinggalkan.
Syifa pun segera bergegas ke kamar dan memeriksa hape nya. Siapa tahu Omar memberitahu keberadaannya melalui pesan.
Tapi tidak ada pesan apapun dari Omar di hapenya.
Kak Omar dimana?
Syifa mengirim pesan ke Omar sambil menitihkan air mata. Dan semakin sedih rasanya ketika Omar bahkan samasekali tidak merespon pesan nya.
Sungguh pagi yang tidak cerah.......
***
Hari ini memang hari minggu. Syifa juga tidak memiliki rencana apapun. Jam sudah menunjukan pukul sembilan pagi tapi Omar juga masih belum pulang pun belum ada kabar. Syifa sampe gak nafsu makan dan gak bisa berpikir positif tentang Omar.
Syifa juga semakin penasaran rasa sedih Syifa pun perlahan berubah menjadi rasa kesal. Saking lama hanya bisa menunggu.
Tapi kemudian Syifa ingat bahwa dirinya bisa stalking di medsos. Omar mungkin gak posting apapun tapi teman - teman Omar mungkin posting sesuatu. Karna Syifa punya feeling bahwa Omar pasti sama teman-temannya.
Dan benar saja Eva memposting ucapan terima kasih atas perayan ultah_nya lengkap dengan foto kebersamaan dirinya, Omar dan teman - teman lainnya pada sekitar jam satu dini hari tadi.
Dari situ Syifa cukup tahu dan tidak ingin melihat lebih banyak yang pasti Syifa udah nyangka mereka pasti dugem semalam dan pasti juga ada minum - minum, mungkin sekarang Omar lagi tepar di suatu tempat makannya tak kunjung pulang.
Syifa beneran kecewa dan hanya mendesah berat sambil memegangi kepalanya yang tidak habis pikir dengan sikap Omar.
"Assalamuallaikum."
"Gak usah pulang aja sekalian!"
Syifa langsung menjawab ketus ketika mendengar ucapan salam yang dengan sangat hafal bahwa itu suara Omar.
"Astagfirullah, neng."
Sementara bi Ninik langsung nyebut mendapati adegan tersebut. Membuat Syifa bingung sesaat lalu melesat menuju kamar setelah melirik jutek Omar sesaat.
Omar pun langsung sadar situasi dan meminta dengan sopan pada bi Ninik.
"Bi, tolong ya, masalah ini jangan sampe di bilangin ke orang tua."
"Mas, Omar gak usah khawatir, sejak mas Omar dan neng Syifa jadi suami istri sungguhan, tugas mata - mata bibi udah beres kok mas."
"Oh, syukur lah." Lalu Omar pun bergegas menyusul Syifa.
***
"Sayang, maaf kamu marah ya....."
Begitu sampai kamar Omar langsung mendekati Syifa yang lagi nge_drama memandang jendela meredam amarahnya.
"Kenapa kak Omar pergi gak bilang?" Syifa beneran ngambek kali ini.
"Aku gak tega bangunin kamu sayang, mereka ngajak ketemuan dan mendadak banget." Sementara Omar terus berbicara dengan nada tenang dan menyadari posisi nya salah saat ini.