Take #24

1.5K 95 19
                                    

Seperti biasa Syifa terjaga di waktu subuh ketika alarm di hapenya berdering. Sebelum matanya terbuka sepenuhnya, sebelum jiwanya terkumpul semua, indra peraba Syifa sudah lebih dulu kebingunan dengan dekapan hangat yang kini melekat di tubuhnya. Setelah meraba-raba sesaat Syifa pun segera melotot untuk memastikan apa yang baru saja tertangkap indra perabanya.

"Kak Omar." Ucap Syifa bahagia seketika.

Syifa begitu bahagia dengan pemandangan paginya ini. Syifa langsung bergeser dengan menempatkan diri lebih tinggi dari Omar agar bisa memandang wajah suami yang sangat dirindunya itu.

"Kak Omar kapan pulang? Kok gak ngabarin aku sih?" Rancau Syifa pada suaminya yang masih tertidur itu.

Dan Omar yang masih ngantuk tapi menyadari Syifa sudah bangun dan bertanyapun hanya menjawab dengan mengigau gak jelas.

"Hmmmmeraktkrganggukm" Lalu semakin mengeratkan pelukan pada sang istri.

Syifa yang sedang dalam mood yang sangat baik ini pun hanya tersenyum bahagia lalu membalas pelukan suaminya yang kini justru terlihat seperti bayi besar dalam pelukan ibunya.

Andai saja mereka bisa terus seperti ini setiap saat sepanjang waktu. Tapi gak mungkin dong, sekarang aja Syifa teringat harus solat subuh.

"Ya, udah kalau kak Omar masih ngantuk. Kakak tidur dulu sebentar. Biar aku solat duluan nanti aku bangunin kakak lagi ya." Lalu Syifa pun mencium kening Omar yang memang terletak begitu dekat dengan mulutnya karena posisi mereka sekarang. Lalu beranjak perlahan setelahnya.

Omar yang masih ngantukpun harus merelakan istrinya menjauh walau sangat ingin menahannya agar tetap dalam pelukannya dan menemani lelapnya. Namun mereka manusia yang sadar dengan kewajiban.

*****

Setelah selesai melaksanakan sholat subuh. Syifa pun kembali ke kasur untuk membangunkan Omar, dengan tubuh setengah berbaring Syifa memanggil-manggil suaminya itu lembut.

"Kak Omar bangun dulu, kakak harus sholat nanti kesiangan lho. Ayo, bangun."

"Banguninanya pake sayang dong Yang. Kasih kiss selamat pagi kek biar bangunnya semanagat" Sahut Omar dengan jiwanya yang setengah masih tertidur dan suaranya yang masih menggremeng.

"Iya, deh aku kasih kiss tapi kalo kak Omar bersedia bangun." Sahut Syifa yakin dengan sedikit malu-malu.

Siapa sangka Omar langsung bangun dan terduduk di atas kasurnya itu dan dengan genitnya mencondongkan wajahnya ke Syifa sebagai tanda bersedia di kiss.

Syifa pun tanpa bertele-tele mendekati suaminya dan memenuhi janjinya untuk memberikan kiss selamat pagi.

Mmuach.....

Tapi kini Omar malah bertingkah seperti anak SMP yang begitu malu-malu campur bahagia karena baru saja mendapatkan kiss dari kekasihnya sambil kembali menyuksrukan diri ke kasur.

"Ih, kak Omar nih malah tiduran lagi. Ayo, bangun." Membuat Syifa makin gemes pengen menyeretnya.

"Bantuin bangunnya aku lemes banget plus males banget nget nget." Omar malah makin jadi manjanya.

Namun dengan perasaan relanya walaupun merasa sikap Omar sangat konyol dan menggelikan Syifa tetap bersedia meraih tangan Omar dan menuntunnya ke kamar mandi untuk berwudhu.

Di kamar mandi walaupun sangat malas rasanya Omar pun tetap melaksanakan kewajibannya untuk berwudhu. Walau tidak seperti biasanya.

Kali ini Omar hanya cuci muka lalu kumur-kumur dan langsung berwudhu. Gak gosok gigi dan bersih-bersih seperti biasanya. Maklumin aja efek capek soalnya.

Cinta SelowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang