Take #7

1.4K 117 15
                                    

Hariha..........

Hari Minggu jam tujuh pagi. Akad pernikahan akan dilaksanakan disini di kediaman mempelai perempuan.

Kini Syifa sudah terlihat cantik dengan pakaian dan dandanan pengantinnya. Syifa sudah mulai didandani dari sehabis subuh tadi. Dan masih duduk manis menantikan pangeran yang akan menjemputnya. Untuk berlayar di samudra pernikahan.

Sementara di luar semua saksi yang terdiri dari keluarga besar dan teman-teman dekat yang menyempatkan datang sudah heboh dan lebih tidak sabar menantikan kehadiran si pangeran tersebut.

"rombongan mempelai pria tiba." Seorang pengatur acara memberikan kabar gembira. Dan membuat semua orang yang tidak sabar tadi bersiap menyambut kedatangan mereka.

Omar benar-benar terlihat tampan dan gagah mengenakan setelan jas hitam dengan kemeja putih dibaliknya. Didampingi kedua orang tuanya dan para sahabat serta keluarga besarnya.

Lalu disambut mamah Khadijah yang didampingi oleh pager ayu pembawa kalung melati.
Begitu Omar sampai di hadapan mamah Khadijah. Omar pun dikalungi bunga melati tersebut oleh mamah Khadijah lalu mamah Khadijah menggandeng Omar untuk dibawanya ke pelaminan. Sebagai simbolis Omar diterima sebagai anak menantu di keluarga ini.

Tapi sebelumnya Omar di bawa ke ruang ganti untuk berganti pakaian pengantin, tapi kamar ganti Omar berbeda dengan tempat ganti Syifa. Katanya biar nanti ketemunya pas di depan penghulu aja biar afdol panglingnya.

Sementara Omar berganti pakaian, rombongan dan para tamu yang hadir menikmati terlebih dahulu proses sambut menyambut oleh para tetua dari dua pihak keluarga.

Setelah Omar selesai berganti pakaian pengantin, diapun menempati pelaminan. Lalu mendengarkan sambutan para tetua dan diantaranya ada beberapa pesan yang memang sengaja disampaikan untuk bekal bagi kedua mempelai. Seperti "suami dan isteri adalah pasangan harus saling menerima kekurangan dan kelebihan. Dan satu hal yang pasti, akan ada banyak yang berubah dari jaman pacaran dengan menikah. Waktu pacaran mau kentut aja permisi kebelakang dulu, giliran udah nikah asal brooot dimana jadi. Segala keburukan yang tidak terlihat saat pacaran, saat penjajakan, akan muncul dengan sendirinya secara perlahan setelah ijab kabul di ucapkan."

Memang hal demikian terkadang membosankan karena tanpa dibicarakan pun pada saatnya nanti kita pasti akan mengalami dan menjadi tahu dengan sendirinya.

Namun dengan mendengarkan dan menjadikannya bekal akan membuat kita lebih siap ketika hal itu benar-benar kita alami kelak.

Setelah mendengarkan dengan seksama setiap sambutan dan pesan-pesan dari para tetua. Acara inti yaitu Ijab kabul akhirnya dimulai. Maka mempelai perempuan dipersilahkan menempati pelaminan disisi mempelai prianya.

Dengan dampingi pager ayu Syifa berjalan perlahan bagai permaisuri kerajaan Jawa berkebaya lengkap dengan segala dandanan layaknya pengantin. Lalu prosesi ijab qobul pun dilaksanakan.

Setelah sebelumnya diberi arahan oleh penghulu tentang tatacara ijab qobul. Maka Dimulailah dengan membaca bismillahirrahmanirrahim lalu Syifa meminta kepada sang papah untuk dinikahkan dengan lelaki yang kini berada disisinya dengan sebenar-benarnya meminta, dengan haru, bahkan meneteskan air mata.

Air mata yang mengalir ini bukti kuatnya tali ikatan orang tua dengan anaknya. Dengan meminta dinikahkan maka dengan ini pula anak meminta untuk melonggarkan ikatan tersebut. Dengan demikian anak akan menjadi istri, bergantung pada suami, dan tidak lagi berlindung kepada kedua orang tua.

Yang kemudian dengan lantang dan tegar meski mata memerah menahan air mata yang hampir berderai sang ayah menggenggam tangan lelaki tersebut dan berkata.

Cinta SelowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang